Berdayakan Ibu-ibu Nelayan, Rinawati Sukses Kembangkan Produk Olahan Ikan Tuna Alsafood
Memulai bisnis kuliner produk olahan ikan tuna sejak 2017, akhirnya Rinawati mantap meninggalkan zona nyaman sebagai karyawati sebuah perusahaan di Pacitan untuk fokus mengembangkan "Alsafood." Bahan baku ikan tuna yang berlimpah, membuat Rinawati terus berinovasi memproduksi olahan ikan tuna selain abon ikan tuna, seperti risol tuna, otak-otak tuna, sambal cumi-cumi, tahu tuna, martabak tuna, dan lainnya, yang dikemas dalam bentuk frozen. Jangkauan pasar digital yang semakin luas, hingga ke mancanegara, Alsafood kini bertumbuh menjadi salah satu UMKM di Kota Pacitan yang memberikan kontribusi ciptakan lapangan kerja baru sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya nusantara.
Dalam acara BRI Mikrofinance Outlook 2024, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat penting, sebab mayoritas sektor inilah yang banyak membuka kesempatan lapangan kerja, bahkan menurut data yang ada 97% job creation di Indonesia dilakukan oleh UMKM. Kabupaten Pacitan, menjadi salah satu kota di Jawa Timur yang mengalami pertumbuhan luar biasa untuk UMKM. Pada tahun 2023 saja, jumlah UMKM di Pacitan yang sudah masuk taraf mapan sebanyak 1.256 dari total jumlah UMKM tahun 2023 sebanyak 25.033.
Untuk masuk dalam kategori UMKM mapan di Pacitan ada beberapa indikator, yaitu sudah memiliki tempat usaha sendiri, izin lengkap, usaha telah bertahan selama 3 tahun, dan pastinya dalam kurun waktu tersebut usaha terus berkembang. UMKM yang sudah mapan biasanya mudah mengakses fasilitas pembiayaan untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar dan terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman.
Sektor UMKM di Kota Pacitan yang mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun, baik dari segi jumlah maupun produknya adalah bisnis kuliner. Ini tidak terlepas dari potensi sumber daya alam Kota Pacitan yang sangat berlimpah, terutama hasil lautnya. Perairan Pacitan yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia membuat perairan ini memiliki potensi perikanan yang sangat besar dan berlimpah, terutama ikan tuna. Ketersediaan bahan baku yang melimpah inilah yang menjadi pondasi bagi pengembangan UMKM berbasis perikanan, seperti yang dilakukan Rinawati dengan produk olahan ikan tuna "Alsafood."
Foto: www.instagram.com/abonikan_alsafood/ |
Jika kebetulan berkunjung ke Kota Pacitan, Jawa Timur, jangan lupa mampir di Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan, yang menjadi salah satu sentra penghasil ikan tuna terbesar di Jawa Timur. Ikan tuna hasil tangkapan para nelayan di Pacitan ini masih menjadi primadona ekspor. Setiap tahun, permintaan pasar luar negeri untuk ikan tuna dari Pacitan ini terus meningkat tajam, dan telah diekspor ke berbagai negara, seperti Jepang, Amerika, dan Eropa. Di beberapa negara dunia, hasil olahan ikan tuna masuk dalam jajaran 5 besar makanan berbahan ikan paling mahal.
Perjalanan Inspiratif Rinawati Saat Memulai Bisnis Kuliner Olahan Ikan Tuna "Alsafood"
Awalnya, Rinawati sama seperti ibu rumah tangga lainnya, setiap hari bangun pagi-pagi untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan keluarga sebelum akhirnya bersiap-siap berangkat bekerja bersama suami. Meskipun sudah bertahun-tahun melakoni aktivitas sebagai ibu pekerja, namun penghasilan yang didapat setelah dihitung-hitung tidak mampu menutupi pengeluaran rumah tangga. Akhirnya, Rinawati mulai berpikir untuk mencari tambahan penghasilan agar keuangan keluarga bisa membaik.
Rinawati pun mulai menyisihkan waktu luangnya untuk mencari pekerjaan sampingan yang bisa menambah penghasilan keluarga. Berjualan berbagai produk pun mulai dilakoni, hingga akhirnya suatu hari Rinawati yang tinggal dekat pelabuhan perikanan melihat tumpukan ikan tuna yang baru saja di bawa para nelayan dari hasil melaut. Dengan tangkapan hasil laut yang berlimpah, terutama ikan tuna, mengapa masih jarang masyarakat Kota Pacitan yang mengolah ikan tuna tersebut agar memiliki nilai ekonomis lebih tinggi, demikian pemikiran Rinawati.
Dibesarkan di kota yang memiliki hasil laut berlimpah tentu membuat Rinawati sangat menyukai beragam makanan yang berbahan dasar ikan, berbekal pengalaman saat memasak aneka olahan ikan tuna untuk anak-anaknya, akhirnya Rinawati mulai bereksperimen menciptakan berbagai olahan ikan tuna yang unik, lezat, dan mudah dibawa kemana saja, apalagi kalau bukan abon.
Foto: freepik.com |
Berdasarkan pengalaman Rinawati sebagai ibu muda, mengolah makanan dalam bentuk abon memiliki banyak manfaat, seperti lebih awet dan tahan lama, mudah disimpan, praktis dibawa kemana saja, multifungsi (bisa dijadikan lauk makanan, campuran makanan, atau hanya dijadikan camilan), serta tetap kaya nutrisi. Berbagai tahapan uji coba pun mulai dilakukan Rinawati untuk menghasilkan produk olahan ikan tuna, yaitu abon ikan tuna yang tidak hanya lezat tapi juga kandungan nutrisinya tetap terjaga.
Tahapan uji coba membuat abon ikan tuna pun dimulai dari pencarian bahan baku ikan tuna yang segar dan berkualitas premium. Tentu hal ini tidak sulit untuk seorang Rinawati yang tinggal dekat dengan pantai dan pelabuhan perikanan. Apalagi menurut Rinawati, ikan tuna hasil tangkapan para nelayan di dekat tempat tinggalnya hampir semua berkualitas ekspor. Pencarian bahan baku ikan tuna yang berkualitas ini, mengantarkan Rinawati berkenalan dengan ibu-ibu nelayan yang sehari-hari bekerja membantu suami membersihkan ikan hasil tangkapan.
Biasanya sambil memilih ikan tuna untuk bahan baku produk abonnya, Rinawati berbincang dengan ibu-ibu nelayan, dan dari perbincangan tersebut ternyata penghasilan para nelayan sangat bergantung pada kondisi cuaca. Jika cuaca sedang tidak bersahabat, gelombang, angin, curah hujan, dan lainnya, tentu pendapatan para nelayan akan mengalami penurunan, yang ujungnya berimbas pada sulitnya memenuhi kebutuhan rumah tangga. Bahkan, salah satu ibu nelayan bercerita kalau saat ini ia mengalami kesulitan membiayai sekolah anaknya yang mulai masuk jenjang SMA.
Cerita-cerita tersebut membuat Rinawati terpacu lebih semangat mengembangkan produk rintisannya, yaitu abon ikan tuna agar bisa segera masuk ke pasar, sehingga ia memiliki peluang memberikan lapangan kerja baru untuk ibu-ibu nelayan tersebut. Rinawati mulai menjual produk olahan ikan tunanya yang pertama, yaitu abon ikan tuna sejak tahun 2017. Dengan modal awal yang sangat minim dan alat-alat yang bisa dibilang sederhana, hanya kelas rumah tangga, akhirnya Rinawati memulai bisnis kulinernya yang pertama, yaitu abon ikan tuna.
Foto: www.instagram.com/abonikan_alsafood/ |
Persis seperti dugaan Rinawati semula, tidak mudah memang memulai bisnis kuliner dengan produk olahan yang bisa dikatakan belum populer, di samping lebih memilih mengonsumsi ikan tuna yang segar, masih banyak anggapan bahwa produk olahan kandungan nutrisinya sudah banyak yang hilang. Ini menjadi tantangan sendiri bagi Rinawati untuk menyakinkan konsumennya jika produk olahan ikan tuna miliknya tetap terjaga kandungan nutrisinya.
Disamping mencantumkan dengan jelas nilai atau kandungan gizi olahan ikan tuna pada kemasan produk, Rinawati tidak lelah menjelaskan secara langsung dari satu konsumen ke konsumen lain kalau produk olahannya sangat menjaga kandungan nutrisi. Modal awal yang bisa dibilang sangat minim, hanya Rp200 ribu akhirnya perlahan namun pasti mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan penjualan. Ini membuat Rinawati makin percaya diri untuk memulai bisnis kuliner dengan nama atau brand milik sendiri, yaitu Alsafood.
Alsafood, Produk Olahan Ikan Tuna Kreatif dan Berkualitas Premium Dari Pacitan
Berkat kerja keras dan ketekunan Rinawati, Alsafoood kini telah menjadi merek yang dipercaya masyarakat. Produk-produk olahan ikan tuna Alsafoood tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Bahan baku yang digunakan selalu segar dan diolah dengan menggunakan teknologi modern. Ini tidak terlepas dari upaya Rinawati untuk terus belajar dari berbagai sumber dan mengikuti pelatihan agar produk olahan ikan tuna produksinya bisa mengikuti perkembangan zaman.
"Saya ingin Alsafoood menjadi merek yang identik dengan produk olahan ikan berkualitas tinggi. Saya juga ingin memberdayakan lebih banyak lagi ibu-ibu nelayan agar bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya," ujar Rinawati dengan penuh semangat. Yah...Rinawati memang tidak pernah melupakan mimpinya untuk memberdayakan ibu-ibu nelayan di sekitar tempat tinggalnya agar lebih sejahtera dan memiliki penghasilan sendiri.
Tahun 2018 menjadi fase penting dalam perjalanan Rinawati mengelola bisnisnya Alsafood, di mana di tahun ini Alsafood resmi menjadi UMKM binaan Bank Indonesia sekaligus mendapat sertifikasi halal yang pertama dari Bank Indonesia. Di tahun ini pula, Alsafood membentuk Kelompok Ulam Sari, sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dan penyamaan standar mutu produk. Selain berbisnis, Rinawati melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB) Ulam Sari, sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap upaya melestarikan nilai-nilai budaya nusantara yang diekspresikan melalui hasil karya yang dikembangkan dari nilai-nilai kearifan lokal serta cita rasa yang berkualitas.
Setelah dua tahun hanya menjadikan Alsafood sebagai bisnis atau usaha sampingan, setelah makin berkembang akhirnya Rinawati memutuskan untuk meninggalkan zona nyaman sebagai karyawati sebuah perusahaan di Pacitan, untuk fokus mengembangkan Alsafood dan mulai berinovasi mengeluarkan produk olahan ikan tuna yang baru. Setelah tidak lagi bekerja, Rinawati memiliki banyak waktu untuk mulai mempersiapkan mengikuti berbagai pameran, salah satunya adalah pameran Karya Kreatif Indonesia, sekaligus menjadi binaan Ibu Alya Yudhoyono serta binaan Dinas Koperasi dan Dinas Perdagangan Kabupaten Pacitan.
Foto: www.instagram.com/abonikan_alsafood/ |
Baru saja akan mempersiapkan pondasi untuk naik kelas, masa pandemi pun datang. Di awal masa pandemi, Alsafood pun tidak luput terkena badai karena banyak aktivitas mulai dikurangi. Sempat mengalami tidak ada penjualan di awal pandemi, Rinawati tidak patah semangat dan mulai belajar cara memasarkan produk secara online. Beruntung dukungan untuk masuk pasar digital terus berdatangan, hingga akhirnya Rinawati mulai percaya diri untuk memasarkan produk olahan ikan tuna Alsafood melalui media sosial.
Usaha ini ternyata membuahkan hasil karena dibulan-bulan berikutnya penjualan terus mengalami peningkatan, hingga akhirnya peluang untuk memperluas jangkauan pemasaran pun terbuka lebar. Puncaknya ketika produk olahan ikan tuna Alsafood dipesan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk dijadikan pendamping atau bantuan bagi warga kurang mampu. Pesanan ini membuat usaha Alsafood naik pesat, bahkan menurut Rinawati omzet pesanan rutin dari Kemensos ini mencapai kurang lebih 80 juta perbulan.
Produk olahan ikan tuna Alsafood ini banyak dipesan oleh Kemensos untuk kebutuhan paket Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tidak lain karena manfaat kesehatan ikan tuna ini yang sangat banyak, serta cocok dikonsumsi oleh anak-anak. Apalagi Rinawati juga menjamin meskipun sudah diolah, kandungan nutrisi ikan tuna tetap optimal layaknya mengonsumsi daging ikan tuna segar. Selama ini, ikan tuna dikenal memiliki kualitas daging yang sangat baik, dengan tekstur yang lembut dan rasa yang lezat. Kandungan gizinya juga tidak main-main sehingga dengan mengonsumsinya bisa merasakan banyak manfaat bagi kesehatan.
Komposisi Gizi dan Manfaat Ikan Tuna Bagi Kesehatan
Dirangkum dari buku Uji Organoleptik Cookies dengan Bahan Tepung Tuna yang disusun oleh Suaeni, dkk., ikan tuna ternyata memiliki kandungan gizi yang luar biasa, seperti berikut ini:
- Sumber Protein. Ikan tuna memiliki kandungan protein tinggi namun rendah lemak. Kadar proteinnya hampir dua kali lipat kadar protein telur yang selama ini dikenal sumber protein utama. Ikan tuna mengandung protein 22g-26g/100g dan lemak antara 0,2-2,7g/100g daging.
- Sumber Mineral. Kandungan berbagai mineral penting yang esensial bagi tubuh, seperti kalsium, fosfor, besi, dan sodium, banyak ditemukan pada ikan tuna. Bahkan, kandungan iodium pada ikan tuna mencapai 28 kali kandungan iodium pada ikan tawar.
- Tinggi Kalium. Kandungan kalium yang tinggi pada ikan tuna membuat ikan ini tergolong makanan sehat untuk jantung serta pembuluh darah.
- Sumber Selenium Untuk Tubuh. Dengan mengonsumsi 100 gram ikan tuna, cukup untuk memenuhi 52,9 persen kebutuhan tubuh akan selenium. Selenium adalah mineral yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga metabolisme dan fungsi tiroid, serta melawan radikal bebas.
- Kaya Akan Vitamin. World’s Health Rating dari The George Mateljan Foundation menggolongkan vitamin B6 dalam ikan tuna pada kategori sangat bagus karena mempunyai nutrient density yang tinggi, yakni mencapai 6,7. Ikan tuna sirip biru menjadi makanan sumber vitamin A yang baik untuk kesehatan mata.
Dengan banyaknya kandungan gizi yang terdapat pada sepotong daging ikan tuna, apa saja manfaat ikan tuna bagi kesehatan? Dirangkum dari buku Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Ikan karya Dr. Ir. Andi Abriana, MP. berikut manfaat ikan tuna bagi kesehatan.
- Dengan kandungan protein yang tinggi, membantu menjaga otot-otot agar tetap kuat.
- Membantu mencegah berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit stroke.
- Kandungan Asam Lemak Omega-3 pada ikan tuna dapat membantu mencegah tekanan tekanan darah tinggi serta menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
- Kandungan karbohidrat pada ikan tuna yang tergolong rendah dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada tubuh.
- Membantu meningkatkan fungsi jantung.
- Konsumsi ikan tuna dapat mencegah terjadinya obesitas.
- Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau menjaga imunitas tubuh.
- Meningkatkan fungsi kognitif otak.
- Membantu proses detoksifikasi untuk menjaga kesehatan fungsi hati.
Inovasi Produk Olahan Ikan Tuna Alsafood
Dalam rentang waktu perjalanan Alsafood, berbagai penghargaan UMKM pun didapat sebagai apresiasi terhadap Rinawati yang konsisten mengembangkan produk olahan ikan tuna sejak pertama kali didirikan. Di tahun 2020, Alsafood berhasil mendapatkan penghargaan UMKM inspiratif dari Bank Indonesia Jawa Timur. Di tahun ini juga, Alsafood berhasil mendapatkan penghargaan dalam kategori yang sama, yaitu UMKM inspiratif dari Bank Indonesia Kediri.
Bersama dengan itu, Rinawati juga mulai aktif memperluas jangkauan pemasarannya melalui media digital, yaitu media sosial dan marketplace. Konsumen pun mulai berdatangan, tidak hanya dari kota-kota di sekitar Pacitan atau Jawa Timur, tapi mulai merambah hingga ke Jabodetabek, Jawa Barat, serta berbagai kota di luar Pulau Jawa. Tidak disangka, upaya Rinawati mengantarkan produknya "Go Global" pun membuahkan hasil, karena pesanan mulai berdatangan dari mancanegara, seperti Hongkong, Belanda, dan Australia.
Foto: www.instagram.com/rina_alsafood/ |
Kesuksesan Rinawati menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke mancanegara tidak terlepas dari inovasi yang dilakukan terus-menerus agar menghasilkan produk yang tidak hanya lezat tapi juga aman dan memiliki nilai gizi tinggi, tidak berbeda jauh dari produk fresh-nya. Apa saja inovasi produk Alsafood, yuk cari tahu berikut ini.
Abon Ikan Tuna Alsafood
Abon ikan tuna yang diolah dengan bumbu rempah pilihan menjadikan cita rasa abon yang khas. Abon ini bertekstur halus sehingga cocok dikonsumsi semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Keunggulan abon ikan tuna Alsafood ada pada: pemilihan bahan baku berkualitas tinggi, dibuat dengan teknologi modern dan proses produksi yang ketat, cita rasa yang gurih dan lezat, bebas pengawet dan tambahan bahan kimia berbahaya, serta dikemas dengan aman dalam kemasan berdesain premium. Ada dua varian abon ikan tuna Alsafood, yaitu original dan pedas.
Sambal Gobyos Cumi dan Sambal Gobyos Tuna
Sambal cumi-cumi Gobyos Alsafood merupakan salah satu produk unggulan yang diolah menggunakan bahan lokal cumi pilihan, dengan bumbu rempah pilihan (bawang putih, bawang merah, cabe rawit, cabe merah, gula, garam, tanpa bahan pengawet, tanpa MSG). Ada beberapa varian Sambal Gobyos Cumi Alsafood, yaitu Sambal Gobyos Cumi Premium dan Sambal Gobyos Cumi Zaitun. Sedangkan Sambal Gobyos Tuna juga memiliki dua varian, yaitu Sambal Gobyos Tuna Premium dan Sambal Gobyos Tuna Zaitun.
Tahu Tuna Alsafood
Tahu tuna Alsafood ini diolah dalam bentu frozen sehingga aman disimpan dan di bawa dalam jangka waktu tertentu. Sama seperti produk olahan Alsafood lainnya, tahu tuna juga diolah menggunakan bahan baku tuna berkualitas tinggi dan segar, bumbu rempah pilihan, dan tahu yang berkualitas. Selain tahu tuna, produk frozen lainnya adalah martabak tuna dengan isian tuna segar.
Otak-otak Tuna Alsafood
Salah satu kuliner yang tergolong frozen food dan menjadi favorit masyarakat Indonesia adalah otak-otak. Bagi yang suka kuliner ini, bisa pesan otak-otak tuna Alsafood, selain terbuat dari bahan baku ikan tuna berkualitas premium, otak-otak tuna ini juga dipadukan dengan rempah pilihan, sehingga memunculkan cita rasa yang khas di setiap gigitannya. Otak-otak tuna Alsafood juga dijamin keamanannya saat dikonsumsi, terutama oleh anak-anak karena tidak mengandung bahan pengawet dan tambahan zat kimia berbahaya, lebih fresh dan segar. Selain otak-otak tuna, Alsafood juga berinovasi dengan mengeluarkan varian otak-otak cumi dan otak-otak udang. Tingga pilih mana yang menjadi favorit!
Risol Tuna Tanpa MSG Alsafood
Siapa yang suka risol? Alsafood juga memiliki produk olahan ikan tuna berupa risol, karena jenis makanan ini sangat digemari masyarakat sebagai camilan atau teman minum teh serta kopi. Risol tuna Alsafood ini, selain menggunakan isian daging ikan tuna yang segar dan berkualitas, juga dipadukan dengan rempah plihan, tanpa MSG ataupun pengawet. Dengan kandungan baik ini, risol cocok dikonsumsi sebagai camilan untuk anak-anak. Kulit risol yang lembut, memudahkan anak-anak mengonsumsi camilan lezat ini.
Sukses Kembangkan Alsafood, Rinawati Konsisten Berikan Kontribusi Untuk Memberdayakan Ibu-Ibu Nelayan Di Lingkungannya
Tinggal dekat dengan pelabuhan perikanan, tentu melihat kehidupan nelayan adalah hal yang biasa bagi Rinawati. Namun, setelah muncul ide untuk memulai bisnis kuliner olahan ikan, tentu Rinawati harus berinteraksi dengan para nelayan agar mendapatkan bahan baku berkualitas tinggi. Beruntung, daerah tempat tinggalnya dekat dengan pelabuhan perikanan dengan hasil tangkapan ikan tuna terbesar di Jawa Timur. Masa-masa awal memulai bisnis ini, Rinawati banyak berinteraksi dengan ibu-ibu nelayan, yang banyak membantunya menemukan bahan baku ikan tuna berkualitas premium.
Interaksi yang terbilang intens, membuat Rinawati berpikir kelak setelah usahanya berjalan, hal pertama yang ingin ia lakukan adalah membantu ibu-ibu nelayan agar lebih berdaya, baik secara ekonomi maupun wawasan pengetahuan baru. Keinginan tersebut akhirnya diwujudkan Rinawati dengan mengembangkan bisnis olahan ikan tuna yang memiliki visi ikut serta memberdayakan masyarakat sekitar dan wujud kepedulian terhadap upaya melestarikan nilai-nilai budaya nusantara dengan fokus terhadap produk-produk olahan ikan yang berbahan dasar 100% dari Kota Pacitan, di mana hasil perikanan merupakan ciri khas daerah dan kearifan lokal masyarakat Pacitan.
Foto: www.instagram.com/abonikan_alsafood/ |
Setelah sukses mengembangkan Alsafood, bisnis kuliner olahan ikan tuna, Rinawati konsisten berikan kontribusi untuk memberdayakan ibu-ibu nelayan di lingkungan, yang bahkan sudah dilakukan sejak awal mendirikan Alsafood.
Mendirikan KUB (Kelompok Usaha Bersama) Ulam Sari
Sejak awal memulai bisnisnya, di tahun 2017, Rinawati bersama beberapa ibu nelayan di sekitar lingkungannya mendirikan KUB dimana salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota melalui kegiatan usaha bersaya, yaitu membuat produk olahan ikan tuna. Tidak hanya itu, KUB Ulam Sari juga bertujuan ikut membangun kepedulian terhadap upaya melestarikan nilai-nilai budaya nusantara, dengan mengolah ikan tuna yang menjadi ciri khas Kota Pacitan agar memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dan berpeluang dipasarkan hingga ke mancanegara.
Sumarni, salah satu ibu nelayan yang sejak awal menjadi anggota KUB Ulam Sari dan hingga kini masih bekerja di Alsafood menceritakan, dengan penghasilan yang didapatkannya selama ini, ia bangga telah berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus SMA dengan hasil yang gemilang. Alsafood kini mempekerjakan empat orang karyawan, di mana dua orang dibayar bulanan sedangan dua lainnya dibayar harian apabila permintaan produk olahan ikan tuna meningkat.
Meskipun Alsafood tidak banyak memiliki tenaga kerja tetap, namun jika ada pesanan dari perusahaan besar atau instansi pemerintah dalam jumlah banyak, anggota KUB yang terdiri dari ibu-ibu nelayan akan siap membantu, baik dalam hal penyediaan pasokan bahan baku ikan tuna yang berkualitas premium maupun dalam produksinya. Menurut Rinawati, inilah yang menjadi salah satu faktor kesuksesan usahanya, yaitu bahan baku ikan yang segar dan memiliki kualitas daging yang baik, yang bisa didapatkannya secara mudah melalui anggota KUB Ulam Sari. Bagi Rinawati, KUB yang didirikannya ini selain memberi lapangan kerja baru juga meningkatkan akses ke sumber daya.
Berikan Berbagai Pelatihan
Sampai saat ini, Rinawati sudah memberikan berbagai pelatihan sekaligus pendampingan bagi masyarakat sekitarnya, terutama ibu-ibu nelayan. Salah satunya adalah pengetahuan tentang diversifikasi produk olahan ikan agar ibu-ibu nelayan bisa mengolah hasil tangkapan para nelayan menjadi produk yang bernilai ekonomi lebih tinggi. Selain itu, Rinawati juga konsisten memberikan pelatihan bagaimana memilih dan menjaga bahan baku ikan agar tetap fresh sampai akhirnya diolah menjadi beragam produk olahan.
Pemanfaatan teknologi, menjadi salah satu pelatihan yang kerap dibagikan Rinawati kepada ibu-ibu nelayan disekitarnya, yang beberapa diantaranya adalah anggota KUB Ulam Sari. Meskipun Rinawati mengakui ilmunya tentang pemanfaatan teknologi belum banyak, namun apapun informasi yang ia dapatkan selalu berusaha dibagikan. Salah satu pelatihan pemanfaatan teknologi yang kerap dibagikan adalah cara memanfaatkan media sosial untuk keperluan promosi dan bagaimana menghasilkan visual produk yang menarik.
Mendukung Usaha Lokal
Setelah nama Alsafood makin berkibar di dunia bisnis kuliner olahan ikan tuna, permintaan pasar akan produk olahan hasil laut pun semakin meningkat. Selain ikan tuna, Kota Pacitan juga terkenal dengan berbagai hasil perikanan lainnya, seperti cumi-cumi, udang, dan lainnya. Nah, permintaan ini tentu menjadi peluang bagi Alsafood untuk berinovasi memproduksi hasil olahan perikanan lain, selain ikan tuna, hingga akhirnya diproduksi otak-otak udang, risoles, kaki naga, dan makanan olahan berbentuk frozen lainnya.
Beberapa dari makanan frozen ini merupakan produksi dari ibu-ibu nelayan dimana untuk pemasarannya dibantu oleh Alsafood. Rinawati berharap dengan mendukung usaha lokal dari ibu-ibu nelayan disekitarnya, akan membantu meningkatkan perekonomian. Tidak hanya membantu memasarkan, Alsafood juga membantu melakukan kurasi agar produk lokal yang dihasilkan lebih berkualitas sehingga mudah diterima pasar dengan jangkauan pemasaran yang lebih luas.
Menurut Rinawati, kedepannya langkah ini akan terus dimaksimalkan mengingat sampai saat ini Alsafood masih mengalami hambatan masalah ketersediaan alat dan tempat produksi, apalagi saat ini permintaan pasar akan produk olahan ikan tuna, terutama abon ikan tuna semakin meningkat. Sehingga Alsafood bisa fokus memproduksi produk utama Alsafood, tanpa mengesampingkan permintaan pasar akan olahan ikan lainnya, seperti risol, martabak, otak-otak, kaki naga, dan lainnya.
Berikan Kontribusi Positif Bagi Masyarakat dan Lingkungannya, Rinawati Raih Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023
Berawal dari dapur rumah, hingga akhirnya bisa mengontrak rumah sebagai tempat produksi sekaligus pusat pemasaran produk, Rinawati merasa sangat bersyukur karena sejak tahun 2020 sudah mampu memiliki tempat yang cukup besar dan lega sebagai tempat produksi sekaligus tempat berjualan. Untuk sampai ke tahap ini, Rinawati tidak pernah mengandalkan investor, melainkan mengeluarkan biayanya dari modal sendiri. Meskipun begitu, ada beberapa alat produksi yang ia terima sebagai bentuk bantuan dari dinas terkait.
Selain fokus mengurus bisnis kuliner olahan ikan tuna, Rinawati juga sering diundang menjadi pembicara atau narasumber di berbagai acara UMKM, talkshow tentang bisnis kuliner, serta memberikan pelatihan di berbagai komunitas. Bahkan, beberapa kali Rinawati memberikan pelatihan tentang bisnis kuliner untuk meningkatkan semangat berwirausaha di kalangan siswa SMK dan SMA. Rinawati juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melaksanakan praktik kerja lapangan di Alsafood, apalagi kini Alsafood sudah memiliki tempat sendiri yang cukup besar di Balong, Sidoharjo, Pacitan.
Jika selama ini Kota Pacitan dikenal sebagai sentra hasil perikanan, Rinawati berharap kedepannya kota yang dicintainya ini akan dikenal juga sebagai sentra olahan laut yang berkualitas ekspor, sehingga bisa menembus pasar internasional dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Jalan panjang ini sudah mulai dirintis Alsafood, karena sampai saat ini produk olahan ikan tuna Alsafood sudah menjelajah ke berbagai negara di mancanegara. Bahkan, Alsafood sudah memiliki reseller cukup besar di Kota Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya.
Foto: www.instagram.com/abonikan_alsafood/ |
Langkah kecil Alsafood untuk memperluas jaringan pemasaran hingga ke mancanegara, menjadi pembuka jalan bagi UMKM lokal di Kota Pacitan untuk masuk ke pasar internasional, sehingga industri olahan ikan lokal bisa terus bertumbuh dan memberikan kontribusi berkelanjutan bagi masyarakat. Konsistensi Rinawati melalui Alsafood untuk memberdayakan ibu-ibu nelayan di sekitar lingkungannya mengantarkannya meraih Apresiasi SATU Indonesia Awards Tahun 2023 Tingkat Provinsi di bidang kewirausahaan.
Apresiasi ini diterima Rinawati dengan penuh suka cita dan berharap Alsafood di tahun-tahun mendatang lebih sukses sehingga bisa memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat Kota Pacitan. Tidak hanya itu, Rinawati terus berinovasi agar kelak bisa melakukan diversifikasi produk olahan perikanan dengan lebih banyak varian, sehingga bisnis kuliner yang dirintisnya ini menjadi pionir bagi produk-produk olahan perikanan di Kota Pacitan dan kota-kota lainnya di Indonesia.
Kesuksesan Alsafood tidak hanya memberikan manfaat bagi Rinawati secara pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan semakin berkembangnya bisnisnya, Rinawati membuka lapangan pekerjaan baru dan memberdayakan masyarakat lokal, terutama para nelayan. Selain itu, Alsafood juga turut mempromosikan potensi sumber daya alam Pacitan, khususnya ikan tuna.
Kisah sukses Rinawati menjadi inspirasi bagi banyak perempuan di Indonesia, terutama bagi mereka yang ingin memulai bisnis sendiri. Dengan dukungan penuh keluarga, Rinawati membuktikan bahwa dengan kerja keras, semangat pantang menyerah, dan inovasi, perempuan bisa meraih kesuksesan di berbagai bidang, termasuk bisnis kuliner.
Referensi Artikel dan Foto:
- https://www.instagram.com/abonikan_alsafood/
- https://www.instagram.com/rina_alsafood/
- https://abonikan.com/
- https://halopacitan.com/read/lahir-saat-pandemi-abon-ikan-tuna-alsafood-kini-mulai-moncer
- https://peluangnews.id/alsafood-produk-olahan-ikan-tuna-kreatif-dari-pacitan/
Posting Komentar untuk "Berdayakan Ibu-ibu Nelayan, Rinawati Sukses Kembangkan Produk Olahan Ikan Tuna Alsafood"
Posting Komentar