Sinematografi Di Ruang Kelas: Guru Indonesia Sulap Film Jadi Media Pembelajaran
Dilansir dari situs Sinedu.id, "menonton film selalu menjadi pengalaman baru, ruang untuk melihat dunia lebih luas, dan tempat dimana yang menonton bisa menjelajah ke tempat-tempat baru tanpa harus bergerak dari tempat duduknya. Film bukan saja sebuah hiburan, tapi juga menjadi cara yang tepat untuk bisa mendapat nilai, pengalaman, dan beragam perjalanan yang bisa memperkaya diri sebagai manusia." Di tangan guru-guru kreatif, film dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Dengan visual yang memukau, alur cerita yang menarik, dan karakter yang relatable, film mampu merangsang imajinasi dan minat belajar siswa.
Sudah follow akun media sosial Cerdas Berkarakter, akun resmi Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan Republik Indonesia? Kalau sudah, mungkin sering muncul di beranda beragam konten "Sehari Satu Dongeng" yang berasal dari buku elektronik kemudian divisualisasikan dengan gambar dan suara pendongeng yang menarik. Ternyata, konten dalam bentuk video ini menarik banyak followers dari berbagai jenjang usia loh, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Konten-konten seperti ini ternyata mengingatkan followers akan masa kecilnya dahulu, yang sering dibacakan cerita dongeng oleh orangtua atau kakek neneknya, tidak heran jika akun inspiratif ini memiliki ratusan ribu pengikut.
Data dari We Are Social tahun 2023 menunjukkan, bahwa sebanyak 49,7% pengguna internet lebih suka melihat atau menonton konten berupa video. Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak industri yang menjadikan konten video sebagai senjata andalannya untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan lebih banyak. Konten video pun sebenarnya dapat juga digunakan dan diterapkan dalam dunia pendidikan. Materi pelajaran yang awalnya hanya berupa penjelasan dengan metode konvensional dan satu arah, bisa menjelma menjadi lebih menarik dan interaktif jika dikemas dalam bentuk audio visual. Dengan begitu, suasana pembelajaran bisa menjadi lebih menyenangkan.
Satu hal yang memang tidak bisa dihindari, dunia pendidikan saat ini tengah mengalami transformasi yang signifikan. Guru-guru di Indonesia, sebagai ujung tombak pendidikan, harus terus berupaya menghadirkan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menarik minat siswa. Salah satu upaya yang kini banyak digunakan oleh para guru dan ternyata makin populer adalah pemanfaatan film sebagai media pembelajaran. Mengapa harus film?
Film, selain merupakan salah satu bentuk seni dan media yang hingga saat ini paling populer di dunia, juga memiliki kemampuan yang unik untuk menggabungkan elemen-elemen visual, audio, dan naratif untuk menyampaikan cerita, gagasan, dan emosi kepada penontonnya. Dalam budaya dan masyarakat, film memiliki peran yang sangat penting, karena film dapat menjadi cermin kehidupan dan nilai-nilai masyarakat pada masa tertentu, saat film tersebut dibuat. Film juga sering digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan sosial, politik, atau kemanusiaan, yang umumnya dikemas dengan cara yang menghibur dan menyenangkan.
Foto: www.instagram.com/sineduid/ |
Film sebagai media audio visual yang kuat, memiliki potensi yang besar untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. Dengan kemampuannya, film dapat mengubah konsep-konsep yang semua terlihat abstrak di masa siswa bisa menjadi visual yang konkret. Dengan melihat visualisasi tersebut, maka siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat informasi. Tapi tentu saja, diantara banyaknya film bertema edukatif, tidak mudah bagi guru menemukan film yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan pada siswanya.
Untuk itu, perlu peningkatan kompetensi guru dan kerjasama dengan para filmmaker, agar film bisa dijadikan alat yang ampuh untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sejatinya, memajukan dunia pendidikan adalah tanggung jawab semua masyarakat, jadi siapa saja, tidak harus guru atau pihak sekolah, bisa berkontribusi serta berpartisipasi untuk memajukan pendidikan di Indonesia, termasuk para filmmaker. Gerakan ini sudah dipelopori oleh Sinedu.id (Sinema Edukasi), yang menyebut gerakan ini sebagai "kontribusi film untuk pendidikan."
Inisiatif Anggun Piputri Dirikan Sinedu.id (Sinema Edukasi) Untuk Berikan Ruang Belajar Baru Bagi Guru dan Siswa
Berkecimpung dalam dunia pendidikan bukanlah hal baru bagi seorang Anggun Piputri Sasongko. Setelah lulus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia Jurusan Administrasi Negara, tahun 2009 menjadi awal baru bagi mbak Anggun masuk ke dunia pendidikan dengan menjadi relawan disalah satu sekolah Anak Berkebutuhan Khusus di Jakarta. Sempat mengalami masa-masa penyesuaian yang cukup berat, akhirnya Anggun menemukan passionnya di bidang pendidikan ini. Tidak heran jika di tahun 2012, Anggun memutuskan untuk bergabung di tim pengajar muda dalam program Indonesia Mengajar.
Selama kurang lebih satu tahun mengabdi di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai membuka mata Mbak Anggun bahwa pendidikan Indonesia ternyata belum setara, masih banyak daerah-daerah terpencil yang tidak hanya akses infrastrukturnya buruk tapi juga kesulitan untuk mendapatkan pengajar atau guru yang berkualitas. Akibatnya terjadi kesenjangan yang cukup serius antara pendidikan di kota-kota besar dengan daerah yang bisa dibilang terpencil atau tertinggal. Padahal mendapatkan pendidikan yang setara dan bermutu adalah hak setiap warga negara serta sudah dituangkan dalam Undang-undang, demikian pemikiran Mbak Anggun.
Dalam perjalanan menelusuri dunia pendidikan selama beberapa tahun akhirnya Mbak Anggun menyadari bahwa memajukan dunia pendidikan tidak hanya menjadi tugas pemerintah atau institusi pendidikan semata, tapi juga menjadi tanggung jawab setiap warganegara untuk berpartisipasi dan berkontribusi dengan cara serta keahlian masing-masing. Tidak heran jika tahun-tahun setelahnya, support system dari berbagai komunitas dan organisasi pendidikan kian menjamur, dan ini tentu menjadi awal yang baik, menurut Mbak Anggun. Hingga akhirnya ia pun tidak ragu mulai bergabung ke berbagai komunitas dan organisasi pendidikan, salah satunya adalah Komunitas Turuntangan.org.
Foto: www.instagram.com/sineduid/ |
Dari seringnya mengikuti berbagai diskusi yang membahas dunia pendidikan, hampir semua guru menyurakan keluhannya tentang posisi guru, yang sebagai garda terdepan pendidikan harusnya memiliki kemerdekaan untuk belajar sekaligus mengembangkan diri. Bila guru mendapatkan kedua hal tersebut, tentu akan berdampak baik bagi siswanya.
Di titik inilah Mbak Anggun bersama teman-temannya dari lintas komunitas mulai berpikir untuk menciptakan ruang belajar bagi para guru di seluruh Indonesia. Semakin banyak ruang belajar untuk para guru, tentu akan semakin banyak tempat di mana guru dapat terus mengembangkan dirinya agar memiliki kualitas dan kompetensi terbaik dibidangnya. Guru yang kompeten dengan tingkat penyebaran yang merata di yakini Mbak Anggun dan teman-teman komunitasnya, merupakan kunci pendidikan bermutu di Indonesia.
Ide dan gagasan untuk membantu menciptakan ruang belajar yang berkualitas bagi para guru di Indonesia ini, akhirnya dituangkan Mbak Anggun dan teman-temannya dari berbagai profesi ke dalam suatu wadah, yaitu Sinedu.id (Sinema Edukasi), di mana guru bisa belajar bagaimana menyulap film sebagai media pembelajaran. Apa itu Sinedu.id dan mengapa fim yang dipilih Mbak Anggun bersama teman-temannya sebagai media pembelajaran, berikut ulasan lengkapnya.
Sinedu.id (Sinema Edukasi), Kontribusi Film untuk Pendidikan
Satu hal yang jarang diketahui banyak orang, film adalah media belajar yang sesungguhnya sangat menyenangkan dan sangat efektif karena secara alamiah menarik untuk semua orang, baik tua maupun usia muda. Sinedu.id hadir sebagai jembatan yang menghubungkan para pembuat film (filmmaker) yang peduli dan penonton film yang ingin meningkatkan meningkatkan literasi sehingga terjalin komunikasi dan interaksi dalam diskusi yang dapat memberikan nilai tambah bagi ekosistemnya. Dengan kata lain, Sinedu.id merupakan wujud dari tanggung jawab para pembuat film (filmmaker) dan komitmen para pendidik untuk berkontribusi pada perbaikan pendidikan Indonesia.
Sinedu.id (sinema edukasi) adalah platform digital yang menyediakan film sebagai media belajar, yang bisa digunakan guru, orangtua, serta siswa itu sendiri. Untuk mendukung dunia pendidikan, di platform online ini, guru tidak hanya diberikan keleluasaan untuk mengakses berbagai judul film sebagai pendukung saat mengajar, tapi juga belajar membuat film. Guru bisa mengakses berbagai modul pembelajaran untuk membuat film untuk mendukung aktivitas belajar-mengajar dan sebagai metode belajar baru bagi siswa di sekolah.
Foto: www.instagram.com/sineduid/ |
Ruang belajar yang diberikan Sinedu.id ini tidak hanya untuk meningkatkan kreativitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran di ruang kelas loh, melainkan dapat dimanfaatkan oleh siswa dengan memilih berbagai jenis film untuk mendukung aktivitas belajarnya. Selain bisa mengakses film sebagai media pembelajaran, guru dan siswa juga belajar bagaimana memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk mendukung aktivitas belajar-mengajar. Sinedu.id juga menjadi penghubung komunitas guru di seluruh Indonesia dan menjadi wadah diskusi untuk mengembangkan literasi film serta berbagi modul pembelajaran.
Salah satu pelatihan yang digagas Sinedu.id untuk meningkatkan literasi film para guru di Indonesia adalah Pelatihan Guru Indonesia Melek Film, yang sudah hadir di 20 kota atau kabupaten di Indonesia. Dalam pelaksanaan pelatihan Guru Melek Film ini, Sinedu.id berkolaborasi dengan berbagai komunitas pendidikan, swasta, dan juga pemerintah, terutama institusi terkait, yaitu Kemendikbud lewat Pusbangfilm. Nah, sebelum membahas lebih lanjut tentang apa saja sih yang bisa diakses guru, siswa, dan orangtua di platform digital Sinedu.id, cari tahu dulu mengapa harus film yang dijadikan media pembelajaran?
Mengapa Film Penting Dalam Pembelajaran Di Sekolah?
Film tidak hanya sebatas produksi. Dari film bisa melihat aspek bahasa, representasi, serta publik. Aspek-aspek ini digali melalui pemahaman literasi film. Sejatinya, film memberikan makna yang begitu luas pada setiap cerita yang ingin disampaikan. Ada banyak hal yang bisa dipelajari anak-anak hanya dari satu judul film, yaitu karakter, sosial budaya, sumber daya alam, dan lainnya yang bahkan bisa dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu. Film juga memberikan pengalaman baru yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan oleh guru dan siswa, sehingga bisa menumbuhkan imajinasi yang berujung pada kreativitas.
Dalam konteks film yang dijadikan sebagai media pembelajaran, ada beberapa manfaat positif bagi para siswa, seperti:
- Mempermudah Pemahaman Konsep Abstrak: Konsep-konsep abstrak yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, dapat divisualisasikan melalui film. Misalnya, untuk menjelaskan konsep siklus air, guru dapat memutar film dokumenter tentang proses terjadinya hujan.
- Meningkatkan Motivasi Belajar: Film yang menarik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Ketika siswa merasa terhibur dan terinspirasi oleh film yang ditonton, mereka akan lebih antusias untuk belajar.
- Memperkaya Kosa Kata dan Bahasa: Film dapat memperkenalkan siswa pada kosakata baru dan berbagai dialek. Selain itu, film juga dapat membantu siswa memahami nuansa bahasa yang lebih kompleks.
- Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: Setelah menonton film, guru dapat mengajak siswa untuk menganalisis isi film, mengidentifikasi pesan moral, dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
- Memfasilitasi Diskusi Kelas: Film dapat menjadi pemantik diskusi yang menarik di kelas. Siswa dapat berbagi pendapat dan perspektif mereka tentang film yang ditonton.
Lebih Jauh Tentang Sinedu.id (Sinema Edukasi)
- Edukatif, karena dapat menumbuhkan percakapan tentang film yang bernilai edukasi, baik di ruang kelas maupun ruang keluarga. Dari aktivitas menonton, siswa dapat melihat kehidupan, nilai-nilai sosial, budaya, bahasa, keindahan alam, dan lainnya, yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan atau dilihat secara langsung. Diharapkan melalui film yang ditonton, para filmmaker akan mendapatkan umpan balik untuk pembuatan film di masa yang akan datang.
- Wadah altenatif pertama yang mengolaborasi dunia pendidikan dan perfilm yang melibatkan seluruh pelaku pendidikan dari berbagai latar dan peran. Bergabung dan menggunakan platform sinedu.id sebagai salah satu media belajar untuk murid dan anak adalah langkah awal untuk memajukan pendidikan dan perfilman indonesia secara bersamaan.
- Partisipasif, dimana Sinedu.id memberi kesempatan kepada setiap pengguna untuk mendapatkan manfaat sebanyak mungkin dari pengalaman menonton film, dan juga kesempatan pada insan perfilman untuk berkontribusi lebih banyak pada masyarakat.
Guru Indonesia Melek Film, Untuk Maksimalkan Penggunaan Film Sebagai Media Belajar
Foto: www.instagram.com/sineduid/ |
- Belajar melek film dan bagaimana menjadikan film sebagai media belajar yang efektif di ruang kelas.
- Belajar membuat modul film untuk setiap film yang dipilih oleh guru.
- Guru diberikan kesempatan praktik menggunakan film sebagai media pembelajaran.
- Bagaimana membangun kebiasaan berdiskusi setelah aktivitas menonton film usai.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Pengembangan Kompetensi Guru
Meningkatkan Interaksi Guru - Siswa
Inisiasi Guru Indonesia Melek Film, Anggun Piputri Raih Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023
- https://sinedu.id/tentang-sinedu
- https://sinedu.id/guru-melek-film/panduan-pelaksanaan
- https://www.instagram.com/sineduid/
- https://anotasi.org/kontribusi-film-untuk-pendidikan/
Posting Komentar untuk "Sinematografi Di Ruang Kelas: Guru Indonesia Sulap Film Jadi Media Pembelajaran"
Posting Komentar