Inspiratif! Salah satu caption di Instagram magifarm.id, "ibarat manusia, sampah sisa makanan juga bisa ngambek loh, kalau dibiarkan begitu saja. Menumpuk di bawah terik matahari dan hujan, bercampur dengan sampah lain dan diabaikan. Diabaikan dalam waktu lama, selain menimbulkan bau tidak sedap, emosinya bisa meledak dan berbahaya untuk lingkungan sekitarnya. Yuk, jadikan dia teman agar manusia dan lingkungan lebih aman dengan bijak kelola sampah sisa makanan."
Dari sampah sisa makanan mari berpindah ke petugas Tempat Pembuangan Akhir atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Pernah membayangkan menjadi petugas TPA? Jangan ya, karena tugasnya sangat berat dan penuh risiko, terutama dari sisi kesehatan. Para petugas TPA ini bertanggung jawab untuk mengelola sampah apapun yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir.
Menurut The International Journal of Occupational Safety and Health, pekerja sampah yang bekerja di TPA cenderung rentan terpapar berbagai risiko kesehatan, karena bekerja di lingkungan yang tidak higienis dan terinteraksi langsung dengan berbagai sampah organik yang membusuk. Kenyataan ini membuat para pekerja TPA, rentan mengalami masalah kesehatan, seperti ruam kulit, muntah, diare, pilek yang terus berulang, batuk, sakit kepala, sakit punggung, kelelahan akut, dan lainnya.
Tidak hanya membayangi masalah kesehatan serius bagi pekerja TPA, Tempat Pembuangan Akhir itu sendiri juga berpotensi memunculkan masalah serius bagi masyarakat yang tinggal disekitar TPA tersebut. Sampah sisa makanan yang tidak dielaborasi dengan baik dapat menimbulkan tidak hanya masalah kesehatan tapi juga lingkungan di sekitar TPA tersebut. Diantaranya masalah bau menyengat yang sangat mengganggu indera penciuman, penyebaran lalat dan hama, beragam masalah kesehatan, risiko kontaminasi (air, udara, dan tanah), dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu, sampah sisa makanan juga dapat menyebabkan emisi gas beracun yang berdampak negatif bagi kualitas udara. Gas beracun tersebut adalah gas metana dan hidrogen sufida, yang berpotensi memunculkan masalah kesehatan serius. Meskipun nyata-nyata sampah sisa makanan banyak menimbulkan dampak negatif tidak hanya bagi kesehatan manusia tapi juga lingkungan, tapi dari tahun ke tahun masalah sampah, terutama sampah sisa makanan selalu tidak pernah terselesaikan. Justru sampah sisa makanan semakin bertambah setiap tahunnya, seiring meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2023 sebesar 69,9 juta ton, dengan komposisi yang didominasi sampah sisa makanan sebesar 41,60% dan sampah plastik sebesar 18,71%. Sedangkan dari sisi sumber sampah, sampah terbanyak berasal dari Rumah Tangga dengan prosentasi sekitar 44,37%. Terus bertambahnya sampah, terutama sampah sisa makanan yang berakhir di TPA dan menimbulkan beragam dampak negatif, membuat hati seorang perempuan asal Bali, Ima Rida merasa terusik apalagi ia juga dikenal sebagai aktivis lingkungan.
Magi Farm: Cara Ima Rida Berkontribusi dan Cintai Lingkungan
Bertahun-tahun menjadi aktivitas lingkungan, membuat Ima Rida sangat memahami bahwa hal-hal sepele seperti sampah sisa makanan yang sehari-hari berada di rumah ternyata dapat membahayakan lingkungan. Sayangnya menurut Ima, sampai saat ini masih banyak yang belum sadar akan pentingnya tidak menyisakan sampah makanan, dan jika pun menyisakan sampah, wajib dipilah serta dicarikan solusinya agar tidak harus berakhir di TPA.
Bicara soal kecintaan Ima Rida pada lingkungan, ternyata sudah dimulai sejak kanak-kanak dimana Ima kecil sering diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya yang dimulai tentu saja memilah sampah. Kepedulian akan lingkungan dan kebiasaan memilah sampah sejak kecil terbawa sampai dewasa, hingga akhirnya Ima memilih mengolah sendiri sisa makanan di rumahnya. Keputusan memilah sampah dan mengolah sampah makanan di rumah pun ada penyebabnya. Apalagi kalau bukan rasa kecewa karena sampah yang sudah rapi dipilah sesuai jenisnya, ternyata dicampur lagi oleh petugas TPA saat mengangkut sampah dari rumahnya.
|
Foto: www.instagram.com/baliislandschool_/ |
Setelah kejadian tersebut selalu berulang, akhirnya Ima memutuskan untuk mengolah sampah makanan sendiri di rumah. Hasil olahan tersebut dijadikan kompos untuk kebutuhan tanaman dirumahnya. Aktivitas bekerja Ima yang semakin padat membuat ia merasa kesulitan untuk mengalokasikan waktu mengolah sampah makanan dirumahnya. Apalagi setiap hari sampah makanan selalu bertambah karena waktu untuk mengurusi sampah menjadi terbatas selain itu kompos juga membutuhkan waktu lama. "Wah, ini harus dicarikan solusinya," pikir Ima saat itu. Bersama teman-temannya, yang juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan, Ima berdiskusi untuk mencari solusi agar sampah makanan dirumahnya tidak harus berakhir di TPA lagi.
Butuh waktu yang cukup lama, hingga akhirnya tahun 2023 lalu Ima bertemu si Maggot Black Soldier Fly (BSF), sahabat yang bisa memberikan solusi permasalahan sampah makanan, yang seakan tidak pernah ada habisnya. Sekilas terlihat menjijikkan, tapi berteman dengan si Maggot BSF ini tidak hanya membantu memecahkan masalah sampah makanan tapi juga bernilai ekonomis loh! Tidak percaya, Ima Rida sudah membuktikannya. Tapi, masih banyak yang belum tahu apa itu Maggot BSF dan bagaimana caranya membantu mengatasi masalah sampah makanan. Tenang! Ima Rida akan membantu menjelaskannya.
Kenalan Dulu Dong! Dengan Maggot Black Soldier Fly (BSF)
Dilarang jijik ya! Pasukan Maggot BSF inilah yang akan membantu mengurai sampah makanan agar tidak merusak lingkungan. Sebelumnya, kenalan dulu yuk! Sebutan Maggot adalah untuk larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF), sehingga sering disebut Maggot BSF atau Lalat BSF, memiliki nama latin Hermetia illucens. Bentuknya sih mirip ulat, berbuku dengan ukuran larva dewasa 15-22 mm dan berwarna coklat. Siklus hidup lalat BSF kurang lebih selama 40- 43 hari. Larva/maggot BSF bertahan selama 14-18 hari sebelum bermetamorfosis menjadi pupa dan lalat dewasa.
|
Foto: www.instagram.com/magifarm.id/ |
Meskipun masuk dalam golongan jenis lalat, tapi lalat BSF ini berbeda loh dengan jenis lalat yang kerap membuat para ibu rumah tangga kesal, seperti lalat rumah dan lalat hijau, yang sering dicap sebagai agen pembawa penyakit atau menyebabkan sampah menjadi bau busuk. Lalat jenis BSF ini tidak menimbulkan bau busuk dan bukan penbawa sumber penyakit, karena didalam tubuh BSF ini mengandung zat antibiotik alami. Jika lalat hijau biasanya hinggap di tempat yang kotor, kalau lalat BSF ini justru sangat menyukai dan hanya hinggap di tempat yang berbahan fermentasi.
Terus, hubungan lalat BSF atau maggot BSF dengan aksi #CintaiLingkungan apa nih? Nah, ini bagian pentingnya, lalat BSF atau Maggot BSF dikenal sebagai pengurai alami yang efisien dalam menguraikan berbagai jenis sampah organik, diantaranya limbah makanan, sisa sayuran, dan sampah organik rumah tangga lainnya. Proses penguraian oleh Maggot BSF ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah makanan, tetapi pada akhirnya akan menghasilkan produk yang bernilai ekonomis loh. Ini akan dibahas Ima ketika menjelaskan tentang Magi Farm.
Ada yang menarik loh dalam proses perkembangbiakan si Magi atau Maggot BSF ini, yaitu kemampuannya untuk makan hingga dua kali berat tubuhnya setiap hari. Ini menjadikan Maggot BSF dinobatkan sebagai konsumen yang sangat rakus dalam mendaur ulang berbagai jenis bahan organik yang membusuk. Meskipun rakus, jangan salah karena porsi makan yang luar biasa efisien ini membantu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap dekomposisi bahan organik dalam lingkungan.
|
Foto: www.instagram.com/magifarm.id/ |
Maggot BSF ini membantu menguraikan limbah organik menjadi komponen yang lebih sedehana, sambil secara efektif mengubahnya menjadi massa yang kaya akan protein dan nutrisi. Kemampuan unik larva maggot BSF untuk mengonsumsi limbah organik dengan laju yang tinggi menjadikannya sebagai agen penting dalam pengelolaan limbah dan produksi pakan yang ramah lingkungan. Nah, menurut para ahli pertanian, larva maggot BSF ini jika dikaitkan dengan pertanian berkelanjutan, bisa digunakan sebagai pakan ternak dan makanan ikan, membantu mengurangi limbah organik, dan memberikan nilai ekonomi tambahan melalui produksi pakan berkelanjutan. Jadi, ayo ucapkan selamat tinggal pada bau sampah, atasi dengan lakukan 3D (Dipisah, Dipilah, Diolah) dengan bantuan si Maggot BSF.
Selanjutnya, Kenalan Dengan Magi Farm Yuk!
Ima Rida, sosok perempuan inspiratif pecinta sekaligus aktivis lingkungan yang berasal dari Bali ini, menjadi Co Founder sekaligus Chief Marketing Officer (CMO) Magi Farm. Bagi yang belum mengetahuinya, terutama yang tinggal di luar Pulau Bali, Magi Farm merupakan Social Enterprise atau perusahaan sosial yang fokus dengan jasa membantu mengelola limbah makanan, terutama sampah makanan dengan bantuan Maggot Black Soldier Fly (BSF).
Tidak hanya menawarkan jasa untuk mengelola dan mengolah sampah makanan, Magi Farm juga kerap menyelenggarakan pelatihan, lokakarya, dan program edukasi lainnya, untuk mitra maupun klien, agar program #CintaiLingkungan ini bisa terus berkelanjutan. Magi Farm didirikan Ima Rida bersama teman-temannya sesama aktivis lingkungan di Bali, sebagai salah satu solusi agar sampah makanan tidak harus sampai ke TPA. Sadar bahwa apa yang dilakukan masih sangat kecil, mengingat sampah makanan di Indonesia jumlahnya sangat banyak, namun Magi Farm tetap konsisten terus berkontribusi melalui berbagai inovasi produknya untuk memberikan edukasi pada masyarakat agar lebih mencintai lingkungan dan bumi.
Memulai usaha dengan fasilitas sederhana, Magi Farm terus konsisten membudidayakan larva Maggot BSF, agar manfaat baik dari lalat ini bisa membantu mengurangi dan mengurai sampah makanan lebih banyak lagi. Meskipun baru dimulai tahun 2023 lalu, ternyata Magi Farm disambut dengan antusias, terbukti cukup banyak klien dan rumah tangga yang sudah menggunakan jasa Magi Farm untuk membantu mengurangi dan mengurai sampah makanan, agar tidak terbuang sia-sia dan menjadi bencana bagi kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
|
Foto: www.instagram.com/magifarm.id/ |
Jadi, daripada sampah makanan dibuang ke TPA, lebih baik donasikan ke Magi Farm, karena banyak sekali maggot BSF yang sudah menunggu untuk menghabiskan sampah makanan dalam sekali makan. Mau tahu berapa banyak sampah makanan yang bisa dihabiskan maggot BSF dalam sekali makan? Bisa dua kali lipat dari ukuran tubuhnya loh, kecil-kecil cabe rawit juga nih si larva ini! Nih ilustrasinya, 1 kg maggot mampu makan sampai 2 kg sampah sisa makanan per harinya. Bayangkan jika ada lebih dari 10 kg maggot BSF, bisa dua kali lipat sampah makanan yang bisa dihabiskannya tanpa perlu membuang sampah sisa makanan ke TPA.
Banyak yang penasaran nih bagaimana Magi Farm menyiapkan sampah makanan agar bisa dikonsumsi dengan mudah dan cepat oleh maggot BSF. Ima menjelaskan, langkah pertama tentu saja mengumpulkan sampah makanan terlebih dahulu, ada yang dari donasi atau justru dari rumah para pekerja Magi Farm itu sendiri. Setelah terkumpul, makanan tersebut kemudian dicacah atau dilumatkan dengan mesin khusus, tujuannya agar maggot mudah mengonsumsinya.
Setelah cukup halus, barulah sampah makanan tersebut diberikan pada maggot BSF, yang dengan cepat segera melumat sampah makanan tersebut. Sampah makanan yang bisa menjadi sumber petaka bagi keberlangsungan lingkungan dan makhluk hidup, justru menjadi sumber kehidupan yang berkualitas bagi maggot atau lalat BSF. Sampah sisa makanan yang bisa didonasikan dan diolah oleh Magi Farm, seperti nasi, buah, sayur, roti, kue, dan daging. Tuh...bisa dihitung berapa nilai gizinya jika dijadikan pakan ternak, seperti ayam, lele, dan lainnya.
Apa yang Sudah Dilakukan Magi Farm Sampai Saat Ini?
Lonceng peringatan darurat sudah berbunyi! Sadarlah, Indonesia sudah memasuki sinyal darurat masalah sampah makanan. Posisi di tahun 2019 sebagai penghasil sampah makanan terbesar nomor 2 di dunia bisa berubah naik atau turun, berada ditangan masyarakat Indonesia itu sendiri. Tidak kurang-kurangnya Magi Farm memberikan edukasi sekaligus solusi agar sampah makanan tidak harus berakhir di TPA. Jangan ya dek! Jangan biarkan sampah makanan sampai ke TPA, karena sampai saat ini Magi Farm masih konsisten bahkan terus menelurkan produk agar rumah tangga bisa ikut mengelola sampah makanan secara mandiri di rumah.
Langkah kecil Magi Farm sejak 2023 silam, yang memilih menjalankan usaha berbasis social enterprise atau kewirausahaan sosial telah memberikan terobosan baru, tidak hanya bagi pelaku usaha atau pemilik bisnis tapi juga rumah tangga yang kerap merasa kebingungan dengan masalah sampah makanan. Dengan misinya, membantu mengatasi isu limbah makanan dan mendukung pakan ternak berkelanjutan sekaligus memberikan edukasi #CintaiLingkungan khususnya untuk masyarakat di Bali.
|
Foto: www.instagram.com/magifarm.id/ |
Apa yang sudah dilakukan Magi Farm sampai saat ini?
- Mencegah 1 ton sampah makanan terbuang ke TPA dan dijadikan pakan ternak lalat tentara hitam (BSF).
- Memproduksi 250 kg larva BSF dan 250 kg pupuk organik.
- Membangun kerjasama dengan 18 pelanggan regular, terdiri dari peternak lele, ayam, dan burung.
Magi Farm sudah memulai langkah kecilnya untuk #CintaiLingkungan, kalau kamu dan kita kapan nih! Hayoo...jangan pernah memiliki pemikiran kalau sampah organik bisa terurai dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia loh. Bisa sih, tapi butuh waktu lumayan lama, sekitar 1-6 bulan untuk dapat terurai sepenuhnya. Dalam kurun waktu tersebut, siapa yang bisa menjamin kalau sampah makanan tidak menyumbangkan aksi pencemaran lingkungan.
Hati-hati, karena jika sampah organik memasuki aliran air maka bisa mengurangi jumlah oksigen pada perairan dan mendorong pertumbuhan organisme berbahaya. Sudah tahu istilah "Air Lindi," bagi yang belum mengetahuinya, air lindi adalah jenis limbah cair yang berasal dari air hujan yang menggenang pada timbunan sampah padat. Yah...air lindi yang berasal dari air hujan merembes ke dalam tumpukan sampah. Cairan ini sangat beracun bagi lingkungan! Apabila tidak segera dicarikan solusinya, maka air lindi akan meresap ke tanah dan mencemari sumber air yang setiap hari dikonsumsi oleh manusia serta makhluk hidup lainnya.
Bagaimana? Setuju kan kalau sampah makanan tidak harus berakhir di TPA, karena Magi Farm menyediakan cukup banyak opsi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan untuk ikut aksi menjaga bumi dan mencintai lingkungan. Bahkan opsi Magi Farm tersebut sudah membuktikan bahwa sampah makanan yang dikelola dengan baik bisa menghasilkan produk hijau loh, tentunya dengan bantuan si mungil lalat atau maggot BSF. Apa saja? Yuk dibahas.
Food Waste Management Service (Layanan Pengelolaan Limbah Makanan)
Untuk layanan ini, Magi Farm menawarkan pengelolaan limbah makanan yang komprehensif, meliputi mulai dari pengumpulan hingga proses daur ulang, serta instalasi fasilitas dalam skala kecil. Layanan Magi Farm ini tidak hanya fokus menangani limbah makanan yang dihasilkan klien, tapi juga memberdayakan klien agar bisa mengelola limbah secara mandiri, sesuai dengan komitmen berkelanjutan.
Untuk melengkapi layanan ini, Magi Farm juga membantu menganalisis limbah makanan klien, agar klien bisa meraih sertifikasi dalam hal keberhasilan mengelola sampah makanan atau Food Waste Management. Magi Farm juga akan membantu mempromosikan komitmen serta dukungan klien terhadap lingkungan berkelanjutan. Sepertinya layanan ini cocok untuk diadopsi bisnis perhotelan, restoran, perumahan, dan bisnis skala besar lainnya.
Food Waste Collection & Upcycling (Pengumpulan dan Daur Ulang Limbah Makanan)
Nah, ini salah satu cara Magi Farm untuk mengajak klien atau masyarakat berkomitmen terhadap aksi #CintaiLingkungan. Untuk layanan ini, klien akan memilah sampah makanan lalu dimasukkan ke dalam ember khusus yang setelah disediakan pihak Magi Farm. Setelah siap, pihak Magi Farm akan melakukan penjemputan dengan jadwal yang sudah disepakati.
Selain menyediakan ember khusus untuk memilah sampah makanan, Magi Farm juga melakukan kegiatan pelatihan, penilaian (assessment), dan pendampingan pemilahan sampah agar sampah yang dipilah sesuai kebutuhan Magi Farm. Benefit untuk klien adalah mendapatkan pupuk bernutrisi tinggi setiap 3 bulan, serta laporan dampak berbasis data setiap 3 bulan. Pelaporan ini menjadi parameter bagi Magi Farm dan klien untuk melakukan evaluasi serta monitoring kerjasama.
Magi Kit For On-Site Food Waste Facility (Magi Kit Untuk Fasilitas Limbah Makanan Di Lokasi)
Bagaimana cara kerja layanan Magi Farm ini? Langkah awalnya, klien akan menerima pasokan larva bayi setiap minggu untuk memulai proses perawatan. Larva maggot BSF secara efisien mengonsumsi limbah makanan, yang dilakukan di site klien. Setelah berjalan satu minggu, tim Magi Farm akan datang untuk mengumpulkan larva dewasa lalu menggantinya dengan larva bayi yang baru. Larva dewasa yang terkumpul akan dipanen serta dipersiapkan untuk menghasilkan bayi larva baru.
Untuk layanan ini, klien diberikan fasilitas berupa Magi Kit, yaitu wadah khusus yang didalamnya telah terdapat larva bayi. Tidak hanya fasilitas Magi Kit, klien juga akan diberikan pelatihan, penilaian (assessment), dan bantuan untuk membangun fasilitas kecil jika diperlukan tentunya sesuai dengan volume sampah makanan yang tersedia.
Klien juga akan mendapatkan benefit berupa pupuk bernutrisi tinggi setiap 3 bulan. Sebagai bahan evaluasi dan monitoring, setiap 3 bulan Magi Farm akan menfistribusikan laporan untuk klien yang sudah bekerjasama. Data ini sangat bermanfaat untuk klien, sebagai parameter aksi #CintaiLingkungan dan #SelamatkanBumi dari sampah makanan yang berbahaya, yang sudah dilakukan.
Magi Kit Untuk Rumah Tangga
Layanan apa lagi nih! Magi Kit untuk rumah tangga merupakan solusi inovatif untuk pengolahan berkelanjutan sampah makanan secara mandiri di rumah. Magi Kita akan memberikan alat yang lengkap dan mandiri untuk membudidayakan maggot BSF sebagai solusi pengurai sampah makanan di rumah. Layanan ini bertujuan untuk menghadirkan solusi ramah lingkungan, yang dimulai dari rumah. Cocok nih untuk mulai mengajarkan perilaku baik mengelola sampah makanan sejak dini pada anak-anak.
|
Foto: www.instagram.com/magifarm.id/ |
Bagaimana setelah maggot menjadi dewasa? Tenang, tim Magi Farm akan datang untuk mengganti dengan bayi larva baru, sekaligus mengambil si maggot agar bisa dimanfaatkan kembali. Dengan cara ini, maka siklus pengolahan sampah di rumah tangga akan berjalan lancar dan berkelanjutan. Memiliki Magi Kit di rumah, berarti pemilik rumah sudah berkontribusi dalam mengurangi sampah yang terbuang ke TPA, terutama sampah makanan. Tertarik? Yuk yang di Bali bisa memanfaatkan fasilitas Magi Kit untuk berkontribusi pada aksi #CintaiLingkungan mulai dari hal kecil.
Magi Booster dan Magi Paws
Sama Seperti manusia, hewan peliharaan juga butuh suplemen loh supaya selalu sehat dan menjalani hidup yang lebih berkualitas bersama tuannya. Nah, untuk kebutuhan ini, Magi Farm sudah menyediakan solusinya, yaitu produk Magi Booster dan Magi Paws. Magi Booster merupakan suplemen tambahan untuk memberikan gizi terbaik pada burung dan ikan peliharaan. Sedangkan Magi Paws merupakan suplemen untuk anabul atau anjing peliharaan di rumah.
|
Foto: www.instagram.com/magifarm.id/ |
Menurut Ima Rida, produk Magi Booster dari Magi Farm memiliki kandungan protein, asam amino esensial, dan antibiotik. Magi Booster ini sangat baik untuk pertumbuhan hewan peliharaan, mencerahkan warna pada ikan, dan membuat suara burung semakin nyaring terdengar.
Magi Fertilizer
Pecinta tanaman pasti tahu nih, kalau pupuk dari sampah organik tidak bisa langsung digunakan ke tanaman. Pupuk organik harus melalui proses pengomposan yang baik untuk menghasilkan bahan organik yang matang dan stabil. Pupuk organik tersebut harus dipastikan memiliki komposisi nutrisi yang memadai untuk kebutuhan tanaman, jika cara ini diaplikasikan dengan cara yang tepat maka dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk tanaman, menjadi lebih sehat.
|
Foto: www.instagram.com/magifarm.id/ |
Buat pecinta tanaman, Magi Farm memiliki produk yang pastinya sangat membantu membuat tanaman menjadi lebih sehat, apalagi kalau bukan Magi Fertilizer. Magi Fertilizer hadir sebagai solusi bagi pecinta tanaman, yang tidak hanya membantu membuat tanah jadi lebih subur tapi juga membuat tanaman lebih sehat.
Ini tidak terlepas dari kandungan Magi fertilizer yang terdiri dari 100% organik sebagai sisa metabolisme dari larva BSF. Tapi yang pasti, Magi fertilizer baik untuk memperbaiki struktur tanah sehingga dapat meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tanaman. Setuju kan, kalau tanaman yang sehat dan tumbuh maksimal, berawal dari tanah yang memiliki kandungan nutrisi yang lengkap.
Fresh Maggot
Magi Farm tidak hanya menyediakan produk olahan dari maggot BSF saja, karena kini sudah tersedia Fresh Maggot yang cocok dijadikan pakan lele, ikan nila, gurami, ikan pancing, ayam, burung, bebek, reptil, tikus putih, dan hewan pelihaaan lainnya. Loh kok bisa? Bisa dong, karena setelah diteliti karena menggunakan maggot sebagai pakan, selain memiliki kandungan protein yang tinggi, juga dapat mempersingkat waktu panen.
Maggot BSF dalam kondisi fresh dikenal sebagai pakan yang bagus untuk ternak lele, selain karena kandunga protein bisa mencapai minimal 40%, juga bisa mengganti porsi pelet pakan lele sampai 50% dengan harga pakan yang jauh lebih murah. Jelas kan, mana yang lebih menguntungkan. Tidak heran jika banyak peternak, terutama lele yang beralih menggunakan pakan maggot.
Lantas, bagaimana cara menjadikan maggot sebagai pakan hewan ternak, Magi Farm merekomendasikan cara sebagai berikut (tapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan ya), tambahkan 10-20% maggot fresh ke dalam diet harian ternak atau 2-3 kali seminggu sebagai protein tambahan. Nah, bagi yang tertarik beralih ke alternatif pakan ternak fresh maggot, selain memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, ada juga nih manfaat lainnya #CintaiLingkungan berkelanjutan, yaitu:
- Turut Berkontribusi dalam upaya pengolahan sampah sisa makanan.
- Membantu mengurangi penangkapan ikan sebagai sumber protein ternak.
- Pertumbuhan ternak lebih sehat dan sumber protein lebih variatif.
- Khusus untuk ternak lele, pakan alternatif dari maggot tidak mencemari air kolam sehingga tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
Komitmen dan Dedikasi Ima Rida Untuk Lingkungan Antarkan Raih Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023
Wah...ternyata dalam waktu setahun sudah sepesat itu perkembangan Magi Farm, ditangan Ima Rida dan teman-temannya. Bahkan sampai saat ini, Magi Farm sudah dipercaya banyak pelaku bisnis, khususnya yang berada di Bali untuk menangani sekaligus mengelola sampah sisa makanan. Salah satunya adalah Grand Hyatt Bali, yang sudah bekerja sama dalam kurun waktu cukup lama untuk Food Waste Management Service. Bahkan, hasil pengolahan limbah makanan ini sudah diaplikasikan dalam bentuk pupuk organik untuk berbagai tanaman di hotel ini.
Masih ada lagikah klien Magi Farm yang memanfaatkan Food Waste Management Service? Ada dong, sejak Februari 2024, Harris Hotel Seminyak, Bali telah bekerja sama dan berhasil mengelola limbah makanan dengan lebih cepat dan sustainable. Sekitar 20 kg sampah makanan perharinya dikelola petugas hotel bersama para maggot BSF untuk dijadikan berbagai produk ramah lingkungan, seperti pupuk organik dan pakan untuk ikan. Bayangkan, berapa pengeluaran yang bisa dihemat dengan bantuan si maggot ini!
|
Foto: www.instagram.com/magifarm.id/ |
Tidak hanya pelaku bisnis skala besar, Magi Farm juga bekerja sama dengan banyak peternak, terutama ternak lele untuk menyediakan pakan bergizi dengan nominal yang jauh lebih murah. Tidak terhitung juga jumlah rumah tangga yang sudah memanfaatkan Magi Kit untuk mengolah sampah makanan secara mandiri. Meskipun sayangnya untuk layanan ini masih terbatas di daerah tertentu di Bali.
Dengan pencapaian yang sudah sejauh ini, sudah semestinya Ima Rida meraih apresiasi SATU Indonesia Awards Tingkat Provinsi Tahun 2023. Kini sudah ratusan kilo sampah makanan di Bali diolah oleh Magi Farm, dan berhasil menelurkan berbagai produk untuk membantu meningkatkan produktivitas tanaman serta hewan ternak menjadi lebih berkualitas, tentunya dengan bantuan maggot lalat hitam (Black Soldier Fly/BSF).
Magi Farm percaya bahwa perubahan kecil, yang bahkan dimulai dari diri sendiri, dapat menciptakan dampak yang besar bagi lingkungan berkelanjutan. Sesuai dengan misinya, untuk tidak membiarkan sampah makanan sampai ke TPA di Bali, mendorong lingkungan yang lebih bersih, dan masa depan berkelanjutan. Ima Rida mengungkapkan selalu membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa saja yang memiliki mimpi yang sama #CintaiLingkungan.
Mari bergerak bersama untuk bumi yang lebih baik di masa depan!
Referensi Artikel dan Foto:
- https://www.instagram.com/magifarm.id/
- https://www.radioidola.com/2024/mengenal-magi-farm-bali-bersama-ima-rida/
1 komentar untuk "Jangan Biarkan Sampah Makanan Sampai Ke TPA, Magi Farm Punya Solusinya"