Konsep Dasar dan Terminologi Social Network Analysis (SNA)

konsep dasar Social Network Analysis (SNA)

Akhirnya kuliah lagi! Tapi bukan kuliah seperti pada umumnya yang menghabiskan waktu bertahun-tahun dan menempuh beberapa semester, kali ini saya hanya mengikuti kuliah selama satu semester untuk Program Mata Kuliah Kecerdasan Digital yang diinisiasi oleh Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gajah Mada. Ada dua kelas yang dibuka, dan kebetulan saya mengikuti kedua kelas tersebut, yaitu Maka Kuliah Kecerdasan Dasar dan Mata Kuliah Kecerdasan Lanjutan. 

Kuliah dilakukan secara daring atau online, masing-masing kelas diadakan pertemuan satu kali dalam seminggu, yaitu pada malam sabtu untuk kelas Mata Kuliah Kecerdasan Dasar dan malam minggu untuk Mata Kuliah Kecerdasan Lanjutan. Ini adalah pengalaman baru untuk saya yang sudah lebih dari 20 tahun meninggalkan bangku kuliah, syukurlah minggu ini saya sudah berhasil mengikuti kuis 1 (jadi ingat masa kuliah dulu...wkwkwk). Beberapa materi ternyata cukup sulit saya pahami, terutama untuk kelas Mata Kuliah Kecerdasan Lanjutan, yang fokus untuk mengkaji isu digital lebih lanjut dan penulisan artikel ilmiah. Salah satu materi yang saat ini sedang dibahas adalah metode penelitian berbasis Social Network Analysis (SNA).

Alasan saya menulis artikel ini sebenarnya sebagai catatan agar saya lebih memahami materi yang diberikan, yang untuk pertemuan ketiga ini membahas "Konsep dasar dan terminologi SNA." Tentu saja, artikel ini saya tulis sesuai dengan pemahaman dan sumber yang saya cari melalui internet, agar lebih memahami tentang SNA ini.

Konsep Dasar dan Terminologi Social Network Analysis (SNA)

Dari berbagai sumber yang saya baca, rasanya penjelasan inilah yang cukup mudah saya pahami tentang definisi dari Social Network Analysis (SNA). Social Network Analysis adalah metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis struktur dan pola hubungan dalam jaringan sosial. Adapun jaringan sosial ini bisa berupa hubungan antar individu, organisasi, atau bahkan ide. SNA sangat berguna untuk memahami dinamika sosial, pengaruh, dan penyebaran informasi dalam berbagai konteks.

Untuk melengkapi penjelasan ini, dilansir dari situs sekolahstrata.com disebutkan bahwa Social Network Analysis (SNA) atau Analisis Jaringan Sosial (AJS) adalah metode untuk mempelajari hubungan antara entitas di dalam suatu jaringan sosial. Tujuannya adalah untuk memahami struktur jaringan sosial dan bagaimana informasi dan pengaruh bergerak didalamnya. SNA dapat membantu mengidentifikasi hubungan penting di antara entitas, seperti siapa yang paling berpengaruh dalam jaringan, atau kelompok mana yang paling saling terkait. 

Nah, metode ini melibatkan pengumpulan data tentang interaksi antara anggota jaringan, kemudian data tersebut dianalisis untuk mengungkap struktur, pola, dan sifat hubungan yang ada dalam jaringan. Berikut konsep dasar Social Network Analysis (SNA):

  • Node (simpul): Setiap entitas dalam jaringan, bisa berupa individu, organisasi, atau konsep.
  • Edge (hubungan): Koneksi atau hubungan antara dua node. Hubungan ini bisa berupa interaksi, komunikasi, atau hubungan lainnya.
  • Network (jaringan): Kumpulan node dan edge yang saling terhubung.
  • Centrality: Ukuran pentingnya suatu node dalam jaringan. Ada beberapa jenis centrality, seperti degree centrality (jumlah koneksi), betweenness centrality (seberapa sering node menjadi penghubung terpendek antara dua node lainnya), dan closeness centrality (seberapa dekat node dengan semua node lainnya).
Bagi yang belum memahami tujuan penelitian berbasis Social Network Analysis (SNA), berikut tujuannya:
  • Memahami struktur jaringan: Melihat siapa yang terhubung dengan siapa dan bagaimana hubungan tersebut terbentuk.
  • Mengenali aktor kunci: Menemukan individu atau kelompok yang memiliki pengaruh besar dalam jaringan.
  • Mempelajari proses difusi: Melihat bagaimana informasi atau ide menyebar dalam jaringan.
  • Mengevaluasi intervensi: Mengetahui efektivitas suatu program atau kebijakan terhadap jaringan.

Tipe Jejaring Unimodal dan Multimodal Dalam Social Network Analysis (SNA)

Social Network Analysis (SNA) mengenal berbagai jenis jejaring, salah satunya adalah klasifikasi berdasarkan modalitas atau jenis node dalam jaringan. Berikut akan dibahas lebih dalam tentang jejaring unimodal dan multimodal.
  • Jejaring Unimodal adalah jaringan yang terdiri dari satu jenis node saja. Contoh dari jejaring unimodal adalah jejaring sosial media (semua node adalah individu), jejaring kolaborasi penulis (semua node adalah penulis), jejaring kota (semua node adalah kota), dan lainnya. Jejaring Unimodal memiliki karakteristik dimana struktur jaringan lebih sederhana karena hanya ada satu jenis entitas. Selain itu, pada Jejaring Unimodal, analisis cenderung lebih fokus pada hubungan antara node sejenis.
  • Jejaring Multimodal adalah jaringan yang terdiri dari lebih dari satu jenis node. Contoh dari jejaring multimodal adalah jejaring penulis - publikasi dimana node terdiri dari penulis dan publikasi dengan hubungan "menulis." Contoh lainnya adalah jejaring kota - perusahaan dimana Node terdiri dari kota dan perusahaan dengan hubungan "berlokasi di." Jejaring Multimodal memiliki karakteristik dimana struktur jaringan lebih kompleks karena adanya berbagai jenis entitas. Selain itu, pada jejaring multimodal analisis dapat mengungkap hubungan yang lebih kaya dan kompleks antara berbagai jenis entitas.
Penting untuk memahami perbedaan antara jejaring unimodal dan multimodal agar dapat memilih metode analisis yang tepat dan memperoleh hasil yang relevan. Dengan memahami jenis jejaring yang sedang dianalisis, kita dapat menggali informasi yang lebih mendalam tentang struktur dan dinamika jaringan sosial.

Teknologi Komunikasi
Gambar: freepik.com

Jika ditanyakan bagaimana Social Network Analysis (SNA) diaplikasikan, sebenarnya SNA memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang, seperti:
  • Sosiologi: Mempelajari struktur sosial, pengaruh sosial, dan dinamika kelompok.
  • Bisnis: Menganalisis jaringan bisnis, pemasaran, dan manajemen rantai pasok.
  • Ilmu politik: Mempelajari jaringan politik, pengaruh politik, dan penyebaran ideologi.
  • Kesehatan: Mempelajari penyebaran penyakit, perilaku kesehatan, dan jaringan sosial dalam perawatan kesehatan.
Contoh Penggunaan SNA.
  • Menganalisis jaringan persahabatan di sekolah: Melihat siapa yang paling populer, kelompok mana yang paling kohesif, dan bagaimana informasi menyebar di antara siswa.
  • Mempelajari kolaborasi penelitian: Melihat siapa yang sering bekerja sama, bidang penelitian apa yang paling populer, dan bagaimana ide-ide baru muncul dalam komunitas penelitian.
  • Menganalisis jaringan media sosial: Melihat pengaruh influencer, topik yang sedang tren, dan bagaimana opini publik terbentuk.
Dengan memahami Social Network Analysis (SNA), maka akan mendapat wawasan yang berharga tentang bagaimana jaringan sosial mempengaruhi perilaku manusia, budaya, dan masyarakat. Social Network Analysis (SNA) adalah alat yang kuat untuk memahami struktur dan dinamika jaringan sosial. Dengan memahami konsep dasar dan terminologi SNA maka dapat menggunakannya untuk menjawab berbagai pertanyaan penelitian yang menarik, sehubungan dengan isu atau fenomena sosial yang sedang terjadi. 

Note/Catatan: Artikel ini saya tulis sebagai catatan versi saya agar lebih mudah memahami tentang Social Network Analysis (SNA) yang masuk dalam silabus Program Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) khususnya Kelas Kecerdasan Lanjutan/Riset Digital.
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Another Blog seputarbunda.com | Contact: elisakaramoy30@gmail.com

Posting Komentar untuk "Konsep Dasar dan Terminologi Social Network Analysis (SNA)"