Peran Penting Ahli Farmasi Dalam Peningkatan Literasi Farmasi Masyarakat Di Era Digital

Peran PAFI dalam literasi farmasi
Image by Racool_studio on Freepik

Perkembangan teknologi digital yang semakin masif turut mempengaruhi perubahan di berbagai sektor kehidupan masyarakat, terutama soal kemudahan mengakses berbagai informasi termasuk informasi tentang kesehatan. Makin canggihnya berbagai perangkat digital membuat informasi mengenai kesehatan dan farmasi dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat luas. Contohnya, dengan hanya memasukkan kata kunci obat sakit kepala, maka ratusan bahkan ribuan informasi seputar cara mengatasi sakit kepala berikut obatnya akan muncul di mesin pencari dengan cepat, hanya bilangan detik.

Di satu sisi kemudahan ini menjadi berkah bagi masyarakat yang kerap mengalami kesulitan mengakses pusat kesehatan secara langsung, namun di sisi yang lain bisa juga menjadi bumerang, salah satunya dalam hal literasi farmasi. Bagi yang belum memahaminya, literasi farmasi adalah kemampuan untuk mencari, memahami, dan menilai informasi mengenai obat-obatan secara kritis. Literasi farmasi menjadi kunci penting dalam memastikan bahwa informasi yang diterima masyarakat dapat diandalkan dan bermanfaat. Dalam konteks ini, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) memainkan peran yang sangat penting. Artikel ini akan membahas peran PAFI dalam meningkatkan literasi farmasi di era digital.

Peran Penting Ahli Farmasi Dalam Peningkatan Literasi Farmasi Masyarakat Di Era Digital

Timbul pertanyaan, mengapa literasi farmasi sangat penting? Literasi farmasi sangat penting, terutama untuk masyarakat yang masih awam dengan hal-hal yang berbau farmasi atau obat-obatan, karena tanpa literasi farmasi yang memadai masyarakat yang merasa atau mengalami sakit akan langsung membeli obat begitu mendapat informasi tanpa ada keinginan untuk melakukan cross check dulu, apa efek sampingnya, bagaimana dosis yang tepat, atau interaksinya dengan obat lain. Apalagi ada sebagian orang yang mengalami alergi atau tidak cocok dengan obat tertentu.

Disinilah peran penting organisasi profesi, seperti Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) yang kini telah memiliki cabang diberbagai kota di Indonesia, salah satunya pafideiyai yang berada di Kabupaten Deiyai, Papua. Berikut ini beberapa peran penting PAFI dalam peningkatan literasi farmasi masyarakat di era digital.

Penyediaan Informasi yang Akurat dan Terpercaya

PAFI berperan sebagai sumber informasi yang akurat dan terpercaya mengenai farmasi dan obat-obatan. Melalui website resmi, media sosial, dan publikasi lainnya, PAFI menyediakan informasi yang telah diverifikasi oleh para ahli sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan yang benar.

Edukasi Kepada Masyarakat

PAFI mengadakan berbagai program edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang obat-obatan, penggunaan yang tepat, dan efek samping yang mungkin terjadi. Program edukasi ini mencakup seminar, webinar, dan kampanye media sosial yang dirancang untuk menjangkau berbagai kalangan.

Pengembangan Aplikasi dan Platform Digital

Untuk mempermudah akses informasi, PAFI juga mengembangkan berbagai aplikasi dan platform digital. Misalnya, aplikasi yang memberikan informasi tentang interaksi obat, dosis yang tepat, serta panduan penggunaan obat yang aman. Platform digital ini membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat dan mudah.

Tantangan dan Solusi Dalam Peningkatan Literasi Farmasi Masyarakat Di Era Digital

Betapapun kerasnya usaha yang sudah dilakukan organisasi profesi para ahli farmasi untuk meningkatkan literasi farmasi masyarakat di era digital, tetap saja ada tantangan yang mau tidak mau harus segera dicarikan solusinya. Nah, berikut ini beberapa tantangan berikut solusi PAFI dalam usahanya turut berperan aktif meningkatkan literasi farmasi masyarakat di era digital.

  1. Mengatasi Maraknya Informasi Palsu (Hoax). Informasi palsu tentang obat dan kesehatan yang beredar di internet dapat membingungkan masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, PAFI aktif berkolaborasi dengan instansi terkait untuk melawan hoax dan memberikan klarifikasi atas informasi yang salah.
  2. Kesenjangan Digital. Tidak semua masyarakat memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital. PAFI berusaha menjembatani kesenjangan ini melalui program edukasi tatap muka di daerah-daerah yang kurang terjangkau teknologi.

Kolaborasi dan Sinergi yang Dilakukan PAFI Untuk Peningkatan Literasi Farmasi Masyarakat

Keberhasilan PAFI dalam meningkatkan literasi farmasi tidak terlepas dari kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi kesehatan lainnya. Melalui sinergi ini, PAFI dapat memperluas jangkauan edukasi dan memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada masyarakat bersifat komprehensif dan terpadu.

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) memiliki peran yang krusial dalam meningkatkan literasi farmasi di era digital. Melalui penyediaan informasi yang akurat, program edukasi, dan pengembangan platform digital, PAFI berusaha memastikan bahwa masyarakat mendapatkan pengetahuan yang benar tentang farmasi. Meskipun terdapat tantangan, dengan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, upaya PAFI dalam meningkatkan literasi farmasi dapat terus berjalan dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

Sesungguhnya tidak hanya PAFI sebagai organisasi profesi yang menaungi para ahli farmasi di Indonesia yang memiliki peran penting dalam upaya peningkatan literasi farmasi masyarakat di era digital, karena masyarakat sebagai subjek utama juga harus ikut berperan untuk meningkatkan kemampuan literasinya. Bagaimana caranya? Tidak sulit kok! Berikut beberapa tipsnya.
  • Cari Informasi Kesehatan Dari Sumber Terpercaya. Di era masifnya perkembangan media digital, terutama media sosial, jangan mudah percaya! Konfirmasi informasi seputar kesehatan terutama obat-obatan dengan sumber-sumber yang terpercaya, seperti website/situs resmi institusi kesehatan yang memiliki kredibilitas tinggi, carilah di jurnal-jurnal ilmiah, atau lebih baik bertanya langsung dengan apoteker yang sudah memiliki lisensi untuk urusan farmasi. Hindari mencari informasi dari forum online, blog pribadi, atau media sosial yang kurang kredibel.
  • Cari Informasi yang Bahasanya Mudah Dipahami. Saat membaca informasi kesehatan yang dibutuhkan, hindari yang bahasanya kurang bisa dimengerti karena hal ini bisa menimbulkan salah tafsir yang berbahaya bagi kesehatan. Selain mencari informasi dari sumber resmi yang bahasanya mudah dipahami atau dimengerti, sebaiknya tanyakan kepada ahli farmasi atau apoteker jika ada informasi yang terasa meragukan.
  • Agar Lebih Aman dan Nyaman Selalu Konsultasikan Dengan Apoteker atau Ahli Farmasi. Mengapa? Karena para ahli yang kompeten dalam bidang farmasi ini adalah ahli obat yang dengan keahliannya bisa memberikan informasi dan saran tentang penggunaan obat yang tepat serta aman di konsumsi.
  • Jangan Pernah Ragu Untuk Bertanya. Di era digital seperti sekarang ini jika ada informasi seputar kesehatan atau obat-obatan yang meragukan atau kurang mengerti, jangan pernah ragu untuk bertanya. Apalagi sudah cukup banyak institusi kesehatan yang memiliki saluran resmi untuk memberikan kesempatan pada masyarakat bertanya seputar farmasi dan informasi kesehatan.
Pada akhirnya, tidak hanya PAFI yang memiliki peran penting dalam upaya peningkatan literasi farmasi di kalangan masyarakat di era digital seperti sekarang ini, tapi juga masyarakat. Dengan kolaborasi dan sinergi yang baik, maka diharapkan di tahun-tahun mendatang literasi farmasi masyarakat khususnya di Indonesia akan berkembang dengan baik.
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Another Blog seputarbunda.com | Contact: elisakaramoy30@gmail.com

Posting Komentar untuk "Peran Penting Ahli Farmasi Dalam Peningkatan Literasi Farmasi Masyarakat Di Era Digital"