Tips Agar Anak Berprestasi Bisnis Tetap Lancar Untuk Para Mompreneur
Padahal jika semua berjalan seimbang, mompreneur bisa memetik buah yang sangat manis sekaligus finansial keluarga terbantu dan ibu memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan dirinya melakukan sesuatu yang sesuai passion. Bahkan, beberapa dari mompreneur tersebut tidak hanya berhasil menyeimbangkan antara keluarga dan bisnis, tapi juga mendorong anak-anaknya selalu berprestasi...keren kan! Salah satu ibu rumah tangga yang sukses memulai bisnis dari rumah dan menjadi mompreneur sejak tahun 2009 adalah Dwi Gentari Agustin atau akrab dipanggil Tari Agustin, Founder Cemil Cimol dan Sedott.in.
Sabtu, 18 November 2023 lalu, saya merasa sangat beruntung bisa hadir meskipun secara virtual dalam Webinar yang diselenggarakan Sinotif, Bimbingan Belajar Spesialis Matematika, Fisika, Kimia yang membahas seputar "Anak Berprestasi Bisnis Tetap Lancar" bersama narasumber Tari Agustin, Founder Cemil Cimol dan Sedott.in. Perkenalan pertama tentu saja, Mbak Tari Agustin menceritakan bagaimana perjuangannya memulai bisnis cimol setelah memutuskan resign dari pekerjaannya. Bahkan, disela-sela aktivitas mengurus keluarga dan bisnis, Mbak Tari masih sempat melanjutkan kuliah S2 lho...keren sekali!
Tidak ada yang tidak mengenal Cimol, makanan ringan yang dibuat dari tepung sagu atau kanji. Kata Cimol sendiri berasal dari bahasa Sunda yang artinya aci digemol, dibuat dari tepung kanji dan dibentuk bulat-bulat. Cimol biasanya di jual di sekolah atau lebih dikenal sebagai kuliner kaki lima, yang dimakan dengan bumbu tambahan, seperti kacang atau bubuk cabai, dan paling enak dimakan saat masih hangat. Meskipun dikenal sebagai kuliner kaki lima, cimol memiliki banyak penggemar lho, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Diantara pelaku bisnis yang fokus menjual kuliner kaki lima ini, ada mbak Tari Agustin, ibu rumah tangga kelahiran 27 Agustus 1988 yang memulai bisnis cimol sejak tahun 2009. Kalau menurut cerita mbak Tari, awal mula ketertarikannya menjalankan bisnis kuliner ini lantaran kegemarannya dengan makanan yang satu ini. Sayangnya, jajanan masa kecilnya ini sulit ditemukan di kota-kota besar seperti Jakarta. Kalaupun ada, masih ada kekhawatiran jajanan tersebut ada tambahan bahan pengawet. Hingga akhirnya, Mbak Tari memutuskan membuat jajanan cimol sendiri, yang setelah dicicipi teman dan tetangga sekitar, sangat enak dan layak untuk dijual.
Awal mula menjalankan bisnis ini, Mbak Tari memulai dari berjualan menggunakan gerobak keliling, sambil konsisten mempromosikan usahanya melalui media sosial. Dari media sosial ini, akhirnya banyak teman yang tahu dan memesan cimol buatannya, sampai akhirnya membuat akun twitter sendiri yang diberi nama Cemil Cimol @cemil_cimol, dan mulai berjualan secara online. Untuk cimol buatannya, Mbak Tari tidak menggunakan bahan pengawet, pengenyal, dan pemutih. Sehingga untuk pemesanan secara online, harus dikirim di hari yang sama menggunakan jasa kurir khusus, sedangkan untuk keluar kota dikirim dalam bentuk mentah menggunakan paket kilat khusus.
Selain giat mengembangkan bisnisnya disela-sela aktivitas sebagai ibu rumah tangga yang tetap harus mengurus anak dan keluarga, mbak Tari juga fokus melanjutkan pendidikannya hingga jenjang S2 di Universitas Bina Nusantara. Kesuksesan ini tentu butuh perjalanan panjang dan jatuh bangun mengingat mbak Tari saat memulai bisnisnya masih memiliki anak yang masih kecil, yang tentu saja membutuhkan perhatian penuh. Lantas, apa saja kiat dan tips yang dibagikan mbak Tari agar anak berprestasi dan bisnis tetap lancar?
Tips Agar Anak Berprestasi Bisnis Tetap Lancar Untuk Para Mompreneur
Waktu satu jam terasa sangat kurang karena Mbak Tari banyak sekali menceritakan pengalaman sekaligus berbagi tips selama menjalani aktivitas sebagai mompreneur, seorang ibu rumah tangga yang juga memiliki aktivitas mengelola bisnis kuliner. Dalam rentang waktu, sejak mulai berbisnis tahun 2009 sampai sekarang, harus mengakui banyak sekali momen yang pada akhirnya menyadarkan mompreneur bahwa menjalankan dua aktivitas tersebut bukanlah perkara yang mudah. Apalagi harus berkompromi dengan anak-anak yang masih kecil, yang pastinya butuh pendampingan lebih banyak dari orangtua, terutama ibunya di rumah.
Berdasarkan pengalaman mbak Tari yang kini telah memiliki tiga orang anak dengan rentang usia yang cukup jauh, setidaknya ada tiga cara yang bisa dilakukan ibu rumah tangga jika ingin antara keluarga dan bisnis berjalan beriringan, yaitu memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, membangun komunikasi yang baik dengan anggota keluarga lainnya terutama pasangan, dan mampu menempatkan skala prioritas.
Menurut Mbak Tari, setidaknya seorang ibu rumah tangga yang juga pebisnis atau mompreneur harus memiliki kemampuan mengelola tiga hal penting tersebut agar antara keluarga dan bisnis bisa berjalan beriringan. Tapi yang pasti, Mbak Tari berpesan, "lupakan keinginan untuk menjadi ibu yang sempurna karena semua ibu selalu sempurna di mata anak-anaknya, tapi berusahalah yang terbaik dan jangan lupa untuk memikirkan diri sendiri."
Memiliki Manajemen Waktu yang Baik
Pada sesi pertama, Mbak Tari menceritakan bagaimana sulitnya saat awal memulai bisnis untuk mengatur waktu dengan baik, apalagi saat itu anak-anak masih sangat kecil dan pastinya membutuhkan perhatian ekstra, bukankah salah satu alasan seorang ibu untuk berhenti dari pekerjaan adalah karena ingin dekat dan mengasuh sendiri anak-anaknya. Setelah melewati proses yang tidak mudah, bahkan bisa dikatakan trial dan error, akhirnya Mbak Tari bisa menemukan pola yang tepat agar keluarga dan bisnis bisa berjalan seimbang, bahkan Mbak Tari berhasil mengantarkan putra sulungku tetap berprestasi di sekolah.
Meskipun butuh perjuangan yang panjang dan cukup melelahkan, Mbak Tari mengakui keberhasilannya menyeimbangkan antara keluarga dan bisnis tidak terlepas dari keinginan kuat agar dirinya memiliki manajemen waktu yang baik. Dari pengalamannya selama bertahun-tahun menjadi seorang mompreneur, Mbak Tari akhirnya menemukan formula yang tepat untuk mememiliki manajemen waktu yang baik, yaitu tidak pernah lupa membuat list atau jadwal aktivitas setiap hari. Setelah membuat list atau jadwal aktivitas yang akan dilakukan setiap hari, Mbak Tari juga selalu konsisten untuk mematuhinya, agar rencana yang disusun bisa berjalan dengan lancar.
Carilah waktu yang menurut ibu paling ideal untuk membuat list atau menyusun rencana aktivitas yang akan dilakukan esok hari. Biasanya Mbak Tari menyusun jadwal atau membuat daftar list aktivitas harian di pagi hari, sebelum anak-anak bangun dan melakukan persiapan untuk anak-anak sekolah serta suami menuju tempat kerja. Buatlah jadwal atau list aktivitas harian dengan detil, seperti waktu mengurus anak, waktu memasak, bertemu partner bisnis atau melakukan aktivitas bisnis, dan sederet aktivitas lainnya.
Selain itu, menurut Mbak Tari jika kondisi tidak memungkinkan, jangan ragu untuk meminta pertolongan pada anggota keluarga lainnya untuk membantu menemani anak-anak jika harus mengurus bisnis keluar rumah. Lantas, kapan waktunya menemani anak-anak belajar jika waktu seharian sudah tersita untuk mengurus keluarga dan bisnis? Selain membiasakan anak-anak untuk mandiri dalam belajar, Mbak Tari juga tidak segan untuk mendaftarkan anak-anak ke bimbingan belajar yang tepat agar belajar anak-anaknya bisa lebih maksimal.
Untuk bimbingan belajarnya, Mbak Tari mereferensikan bimbingan belajar online, karena dinilai lebih praktis dan waktunya juga lebih fleksibel. Anak-anak mbak Tari, terutama si sulung yang mulai beranjak remaja bisa mengikuti bimbingan belajar secara intensif tanpa perlu mengorbankan aktivitas lainnya. Hasilnya, meskipun terhitung ibu rumah tangga yang sibuk, karena harus mengelola bisnisnya, Mbak Tari sukses mengantarkan si sulung memiliki prestasi yang bagus di sekolah, terutama untuk pelajaran eksakta, seperti Matematika. Ada tips nih dari Mbak Tari, carilah Bimbel Matematika dengan metode belajar fleksibel dan interaktif.
Bagaimana pun menjadi sosok ibu rumah tangga yang juga memiliki bisnis tidaklah mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Untuk itulah mompreneur harus memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, yamg tentunya telah melewati proses trial dan error. Manajemen waktu inilah yang bisa digunakan dalam mengelola bisnis secara profesional dan juga mampu mengurus keluarga dengan baik. Sedikit tips dari Mbak Tari nih, jika masih merasa kesulitan untuk melakukan manajemen waktu, sebaiknya bisa mulai dari menetapkan jam kerja khusus untuk menyelesaikan segala urusan bisnis. Saat semua urusan pekerjaan sudah bisa diselesaikan dengan baik, maka ibu dapat membangun kualitas hubungan yang baik bersama keluarga. Jadi jangan pernah menyerah untuk terus berlatih manajemen waktu, ya!
Membangun Komunikasi yang Baik Dengan Anggota Keluarga Lainnya, Terutama Pasangan
Menurut Mbak Tari, ketika seorang ibu rumah tangga memutuskan untuk mulai menjalani bisnis, seharusnya sudah memahami konsekuensinya, yaitu harus pintar dalam membagi waktu antara keluarga dan bisnis. Untuk itulah, seorang ibu rumah tangga yang juga pelaku bisnis harus mampu dan bisa membangun komunikasi yang baik dengan anggota keluarga lainnya. Harus diakui, kendala terbesar saat ibu rumah tangga mulai membangun bisnis dari rumah adalah kesulitan mengatur anak-anak agar memahami bahwa meskipun ibunya berada di rumah tapi juga bekerja.
Butuh waktu dan kesabaran ekstra memang, apalagi jika anak-anak dalam usia yang masih sangat kecil dan pastinya belum bisa memahami apa yang ibu sampaikan. Dalam pandangan anak-anak, jika ibu berada di rumah maka aktivitas ibu hanya mengurus dan menemani dirinya. Tidak salah memang! Usahakan perlahan namun pasti beri pengertian kepada si kecil bahwa ibu butuh waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Akan lebih baik lagi jika ada anggota keluarga lain yang bisa membantu meringankan tugas ibu dalam mengurus si kecil terutama ketika sedang mengurus bisnis di luar rumah. Kerjasama yang baik antar anggota keluarga menjadi bantuan yang sangat berarti untuk mompreneur.
Jangan pernah lupa untuk melibatkan pasangan, karena tanpa bantuan dan kerjasama yang baik dengan pasangan atau ayah dari anak-anak, maka ibu akan mengalami kesulitan untuk menyeimbangkan antara keluarga dan bisnis. Bangun komunikasi yang baik dan sehat dengan pasangan, agar dapat membantu atau berbagi tugas saat momen-momen penting dimana ibu memang harus fokus dengan bisnisnya atau ada masalah penting yang harus ditangani berkaitan dengan bisnis yang dikelola. Jangan pernah ragu untuk melibatkan pasangan dalam urusan belajar anak, karena saat ibu sedang butuh konsentrasi mengurus bisnis dan pasangan memiliki waktu luang, maka mintalah bantuan pasangan untuk mengawasi serta membantu belajar anak, agar anak berprestasi bisnis tetap lancar.
Mampu Menyusun Skala Prioritas
Ibu rumah tangga yang juga memiliki bisnis harus mampu lho menyusun skala prioritas. Mengapa? Adakalanya ibu juga harus fleksibel menempatkan urusan keluarga dan bisnis dalam skala prioritas. Ada satu waktu, keluarga dan anak-anak menempati skala prioritas pertama tapi terkadang ada suatu momen di mana bisnis harus ditempatkan di posisi pertama prioritas karena ada hal penting berkaitan dengan bisnis yang harus diselesaikan. Mampu menyusun skala prioritas dengan fleksibel akan membantu ibu lebih nyaman dan rileks saat melakukan dua hal sekaligus, yaitu mengurus keluarga dan mengelola bisnis.
Bicara soal skala prioritas, saya jadi ingat sebuah teknik manajemen yang disebut Eisenhower Decision Matrix, yang diciptakan oleh Dwight Eisenhower. Pada intinya teknik ini akan membantu seseorang membuat dan menempatkan skala prioritas sekaligus membantu melakukan manajemen waktu dengan lebih baik, dengan memisahkan hal-hal yang akan dilakukan dalam empat buah kategori, yaitu:
- Penting dan mendesak.
- Penting namun tidak mendesak.
- Mendesak namun tidak penting.
- Tidak penting dan tidak mendesak.
Sinotif Bimbel Live Interaktif, Bimbel Spesialis Matematika Fisika Kimia
- Proses belajar disusun untuk mencapai target belajar dan nilai yang ingin dicapai siswa.
- Dibimbing langsung oleh guru-guru spesialis matematika, fisika, dan kimia.
- Siswa dibimbing secara personal sesuai dengan kebutuhan dan karakternya.
- Modul belajar lengkap dan sistematis, sesuai kebutuhan siswa di sekolah.
- Orangtua merasa lebih tenang dan bisa fokus pada aktivitasnya, karena perkembangan belajar anak bisa dimonitor dan dilaporkan secara berkala.
- Bisa bertanya soal atau PR, memperdalam materi, dan latihan soal kapan saja serta dimana saja 24 jam nonstop.
- Belajar secara online, live, dan interaktif.
- SPECIALIZED. Di Sinotif para siswa memiliki kesempatan untuk belajar dengan guru-guru yang kompeten dan ahli dalam bidangnya, yang merupakan guru spesialis matematika, fisika, dan kimia. Selain ahli, guru-guru tersebut telah tersertifikasi khusus sehingga memahami metode belajar yang menarik dan mudah dimengerti para siswa.
- PERSONALIZED. Di Sinotif siswa mendapatkan layanan personal sesuai kebutuhan dan target belajar yang diinginkan. Catatan dan laporan belajar dikirimkan setiap selesai sesi belajar.
- SYSTEMIZED. Di Sinotif belajar jadi mudah dan efektif, karena siswa mendapatkan modul soal yang sistematis dengan kombinasi gaya belajar linear dan global untuk memudahkan pemahaman konsep.
- LIMITLESS. Layanan 24 jam nonstop. Di Sinotif siswa bisa mengakses website e-learning untuk belajar mandiri melalui seratusinstitute.com, dan tanya soal secara instan dengan aplikasi Tanya Jawab Soal - kapan pun, dimana pun.
- Premier Diamond merupakan layanan belajar privat, eksklusif, dan bergaransi uang kembali.
- Premier Platinum dimana siswa bisa belajar sesuai kebutuhan tentunya dengan penanganan personal.
- Premier Gold dimana siswa bisa belajar bersama guru spesialis dengan modul lengkap dan sistematis.
- Premier Silver, siswa bisa belajar mandiri dengan bimbingan guru dan bebas tanya PR kapan saja, 24 jam nonstop.
25 komentar untuk "Tips Agar Anak Berprestasi Bisnis Tetap Lancar Untuk Para Mompreneur"
Selain manajemen waktu kerja sama dengan support system juga perlu, karena ga mungkin semua dikerjakan sendiri bukan
Sinotif salah satu support sistem untuk mendampingi kiddos belajar ya mbak
Karena memang sepenting itu menyeimbangkan kehidupan keluarga dengan bisnis dan pastinya gak mudah. Gak ada yang perlu dikorbankan karena semuanya bisa seiring sejalan asalkan ada pihak yang bijak dalam membantu seperti pendampingan belajar bersama Sinotif.
supaya ortu tdk pusiiingg mikirin pelajaran bocah yg makin susaah
makasi rekomennya yaaahhhh
Salut sama mbak tari yg juga sambil berbinis ya
Yang lebih penting lagi, anak menikmati proses belajar yang menyenangkan. Sinotif ini tutor nya menyenangkan, bikin belajar jadi fun.