Wisata Bersama Keluarga Di Pantai Karang Seke Binuangeun, Lebak, Banten
Harus tahu nih, wisata pantai di Banten tidak hanya deretan pantai di kawasan Anyer dan Carita saja lho, karena masih banyak pantai lainnya yang masuk dalam wilayah Provinsi Banten, yang nyaman untuk dijadikan destinasi wisata atau liburan bersama keluarga, salah satunya adalah pantai-pantai yang berada di Lebak. Banten. Salah satu aktivitas yang disukai anak-anak saat liburan adalah bisa ikut serta dalam perjalanan dinas ayahnya, meskipun tidak terlalu sering karena harus sekolah tapi beberapa kali saya dan anak-anak menghabiskan masa liburan bersama ayahnya yang kebetulan menunaikan tugas di daerah tersebut.
Kebetulan salah satu lokasi kerja ayahnya yang harus dikunjungi adalah Kecamatan Malimping, yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lebak. Setelah mempersiapkan segala sesuatu, terutama camilan anak-anak, maklumlah karena masih dalam masa pertumbuhan, anak-anak cepat sekali merasa lapar. Agar nyaman saat perjalanan, kami memutuskan berangkat dari rumah, di daerah Tangerang pagi hari, karena menurut suami perjalanan menuju daerah Malimping bagi yang baru pertama kali mengunjunginya terasa cukup jauh, belum lagi kondisi jalannya yang berkelok-kelok membuat suami harus ekstra waspada saat menyetir. FYI, perjalanan yang akan kami tempuh ini juga rute menuju Pantai Sawarna lho!
Tepat jam enam pagi, akhirnya kami berangkat dari rumah menuju Pintu Tol Balaraja Timur, tol terdekat rumah selain Bitung. Suasana cukup ramai tapi lancar hingga tidak terasa kami sudah sampai exit Gerbang Tol Serang Timur. Perjalanan dilanjutkan menuju Pandeglang, dan karena masih pagi sehingga lalu lalang kendaraan belum terlalu ramai meskipun jalannya tidak terlalu lebar. Setelah sampai di Pandeglang, kami mampir sejenak karena ayah anak-anak harus mengunjungi salah satu klien/customer-nya. Sambil menunggu, kami membuka bekal camilan yang dibawa dari rumah.
Setelah urusan beres, perjalanan dilanjutkan menuju Malimping melewati wilayah Saketi. Hmmm...bagi yang belum terbiasa, harus berhati-hati karena akan menemukan banyak kelokan tajam di ruas jalan Saketi - Malimping. Tapi tenang, meskipun banyak kelokan dan tikungan tajam, kondisi jalannya mulus serta sudah di cor. Selain itu, lalu lintas yang sepi membuat pengendara bisa memacu kendaraan dengan lebih santai, tapi hati-hati ya karena banyak anak-anak yang mengemudikan sepeda motor cukup kencang di jalan yang mulus tersebut.
Oh iya, selain pengemudi motor juga harus berhati-hati dengan truk-truk besar yang berlalu lalang di ruas jalan tersebut, baik truk pengangkut tanah, pasir, maupun truk besar lainnya yang membawa kelapa sawir. Di beberapa ruas jalan juga terdapat jejeran truk yang parkir menunggu muatan, biasanya truk-truk tersebut jalan di malam hari, jadi di pagi harinya pengemudi truk istirahat sambil memarkirkan truknya di pinggir jalan.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam, akhirnya mulai memasuki kawasan Kecamatan Malimping, yang artinya sudah dekat dengan tujuan. Dibanding daerah-daerah yang sebelumnya kami lewati, Malimping bisa dibilang daerah yang cukup ramai, banyak toko, serta penjual makanan yang lumayan lengkap, bahkan disepanjang jalan saya menemukan beberapa hotel kecil yang terlihat cukup nyaman, serta yang pasti Syariah ya!
Sebelum explore kota lebih lanjut, kami makan siang dulu soalnya perut terasa mulai lapar, setelah mencari-cari rumah makan di Google Map, akhirnya menemukan Rumah Makan Ibu Eyoh yang letaknya tidak terlalu jauh dari Pasar Malimping. Sayang tidak sempat foto makanannya karena keburu lapar wkwkwk, tapi makanannya lumayan enak dan suasananya lumayan adem karena udara di Malimping saat siang hari lumayan panas, mungkin karena dekat laut ya. Yuk lanjut ceritanya!
Wisata Bersama Keluarga Di Pantai Karang Seke Binuangeun, Lebak, Banten
Setelah makan siang, kami memutuskan untuk mencari penginapan/hotel terlebih dahulu agar anak-anak bisa beristirahat dan kebetulan ayahnya juga harus meeting dengan klien sore harinya. Kebetulan sebelum berangkat ayahnya sudah mencari informasi hotel yang letaknya strategis, yaitu Hotel GBS yang letaknya tidak terlalu jauh dari pasar Malimping, dan berada di lokasi yang cukup ramai, apalagi persis di depan hotel ada minimarket...nyamanlah untuk anak-anak yang hobi makan dan jajan.
Hotelnya sih tidak terlalu luas, tapi kelihatan nyaman dan yang pasti kids friendly, nanti deh review hotel lengkapnya akan saya tulis di artikel selanjutnya. Kami memilih dua kamar dengan fasilitas AC dan TV, harganya terjangkau meskipun kamarnya tidak terlalu luas, yang penting AC-nya dingin karena udara siang itu terasa sangat menyengat. Di halaman belakang hotel ada mushola, tempat bermain anak, dan kolam ikan yang cukup besar, nyamanlah jika kebetulan melewati Malimping dan ingin beristirahat bersama anak-anak.
Meeting yang semula direncanakan sampai jam empat sore ternyata molor sampai menjelang magrib sehingga rencana jalan-jalan ke pantai diundur besok paginya. Sambil mencari makan malam, akhirnya kami mengunjungi alun-alun Malimping, dan ternyata di alun-alun ini banyak sekali penjual makanan, jadi bisa berkeliling dan memilih mau makan apa, sesuai selera anak-anak. Sayang, tidak sempat foto di alun-alun, karena suasana sudah malam dan perut terasa lapar...langsung cuss makan deh!
Hari masih pagi ketika kami menyusuri jalan Malimping menuju Binuangeun, melihat beberapa mobil dan motor yang parkir di pinggir pantai, akhirnya kami memutuskan untuk mampir di pantai yang kemudian hari baru diketahui bernama Pantai Karang Seke. Awalnya kami bermaksud berwisata ke Pantai Bagedur yang lokasinya juga di Malimping, tapi melihat Pantai Karang Seke yang lokasinya tepat dipinggir jalan, akhirnya tibalah di sini Pantai Karang Seke, Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak, Banten.
Angin pantai yang cukup kuat menyambut kami ketika tiba di pantai ini, dibalik keindahan dan banyaknya karang besar serta kecil di pantai ternyata ada kisah tentang Pantai Karang Seke yang saya baca dari berbagai artikel yang mengulas wisata pantai di daerah Provinsi Banten.
Konon, dahulu kala ada sepasang suami istri yang sudah tua dan berusia lanjut, dikenal dengan panggilan kakek dan nenek "seke" yang tinggal di kawasan pesisir pantai tersebut. Awalnya kedua pasangan kakek dan nenek ini memiliki keinginan menanam bibit jagung di ladang milik mereka, tapi karena tidak memiliki bibitnya, akhirnya nenek seke memutuskan menanam batuan karang. Waktu pun berlalu, akhirnya batuan karang tumbuh dan berkembang makin banyak, namun sayangnya pasangan kakek dan nenek ini tidak sempat menyaksikan indahnya pantai setelah ditanami batu karang.
Untuk mengenang pasangan kakek nenek tersebut, akhirnya pantai yang tidak dikenai tiket masuk alias gratis ini dinamai Pantai Karang Seke. Garis pantainya cukup panjang dan luas, sehingga pengunjung bisa menikmati indahnya deburan ombak di pantai dari berbagai posisi. Ombaknya tergolong tinggi dan khas ombak pantai selatan, tapi keberadaan karang di bibir pantai yang cukup banyak membuat ombak tersebut terpecah saat sebelum mencapai pasir pantai.
Bagaimana dengan fasilitas di Pantai Karang Seke? Sebenarnya bisa dibilang tidak tersedia fasilitas lengkap seperti layaknya wisata pantai lainnya, karena Pantai Karang Seke ini adalah pantai gratis/umum jadi tidak ada HTM. Meskipun begitu, di pinggir pantai banyak pedagang yang menjual aneka makanan dan minuman lho, jadi nyamanlah. Apalagi ada beberapa aktivitas seru yang bisa dilakukan bersama anak-anak di Pantai Karang Seke, seperti:
- Piknik di tepi pantai, jangan lupa membawa tikar ya karena disekitar pantai banyak terdapat pohon-pohon besar, sehingga bisa beristirahat sambil menikmati deburan ombak dan sepoi-sepoi angin di pantai.
- Bermain pasir bisa menjadi salah satu aktivitas yang pastinya disukai anak-anak. Nah, di Pantai Karang Seke, anak-anak bisa bermain pasir sepuasnya karena memang di pantai ini ada larangan berenang, alasannya ombaknya cukup tinggi dan berbahaya untuk anak-anak.
- Bisa wisata kulineran di tepi pantai, meskipun tidak dikelola secara profesional alias masih gratis, tapi pengunjung bisa menikmati beragam kuliner di pantai ini, mulai dari Bakso Ikan khas Malimping, es kelapa muda, aneka camilan khas seperti cimol, dan lainnya. Harganya juga cukup terjangkau, jadi hitung-hitung memberikan manfaat ekonomi bagi penduduk lokal.
Posting Komentar untuk "Wisata Bersama Keluarga Di Pantai Karang Seke Binuangeun, Lebak, Banten"
Posting Komentar