Kenangan Berkesan Rayakan HUT RI yang Tidak Terlupakan

Ada apa dengan Bulan Agustus? Bagi seluruh Rakyat Indonesia, Bulan Agustus adalah bulan yang sangat penting, karena di bulan inilah tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia berhasil memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia sehingga untuk seterusnya, Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang berdaulat penuh dan tidak lagi di jajah oleh bangsa manapun di dunia. Inilah yang menjadi alasan mengapa Bangsa Indonesia selalu menyambut meriah Hari Kemerdekaan Indonesia sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Para Pejuang yang sudah mempersembahkan kemerdekaan Indonesia.

Sebenarnya sih tidak hanya merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, bulan Agustus juga merupakan bulan yang sangat penting dalam hidup saya karena di tanggal 7 Agustus saya terlahir ke dunia ini. Tidak heran jika ada banyak momen membahagiakan di bulan Agustus, merayakan Kemerdekaan Indonesia dan hari lahir...Happy Milad Indonesia! Happy Milad Mutia!

Ada banyak cara unik masyarakat Indonesia menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, salah satunya dengan menyelenggarakan lomba-lomba yang kadang bikin penonton merasa terhibur dan ngakak ngak ada habisnya. Biasanya lomba-lomba ini diadakan beberapa hari jelang tanggal 17 Agustus, sehingga saat momen puncak perayaan 17 Agustus akan diumumkan siapa saja yang menjadi pemenangnya dan mendapatkan beragam hadiah. 

Meskipun masing-masing daerah memiliki cara unik menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, tapi tujuan tetap sama, yaitu merayakan kemerdekaan dengan hal-hal positif untuk membangkitkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara Indonesia. Kalau ditanya, adakah momen atau kenangan yang tidak terlupakan saat merayakan Hari Kemerdekaan Indinesia, pasti ada dong! Bahkan kenangan berkesan tersebut masih saya ingat sampai usia setua ini...duh jadi kangen masa kecil!

Kenangan Masa Kecil Saat Rayakan HUT RI yang Tidak Terlupakan

Saya menghabiskan masa sekolah, dari kelas 2 SD sampai tamat SMA di salah satu kota kecil yang terletak di Provinsi Lampung mengikuti ayah yang bertugas di sana. Kota kecil tempat saya menghabiskan masa remaja tersebut tidak terlalu luas sehingga setiap sudut kota rasanya bisa saya kenali, apalagi namanya anak-anak pasti hobinya bermain, dan aktivitas bermain pulalah yang membuat saya bisa menjelajahi setiap sudut kota. Bahkan sering mandi di kali, karena di dekat tempat tinggal saya ada kali/sungai yang cukup besar, jernih, dan airnya sangat deras.

Meskipun kota kecil jangan salah ya, setiap tanggal 17 Agustus selalu diperingati dengan meriah, bahkan baru masuk Bulan Agustus saja setiap sudut kota sudah dihiasi bendera dan beragam aksesoris merah putih, berasa ulang tahun saya ikut dirayakan juga...wkwkwk! Lantas, adakah kenangan masa kecil saat merayakan HUT RI yang tidak terlupakan? Pasti ada dong dan banyak sekali kenangannya, maklum di kota inilah saya menghabiskan masa sekolah.

1. Ikutan Lomba Agustus-an

Momen merayakan HUT RI pasti identik dengan diselenggarakannya berbagai lomba, bahkan beberapa diantaranya menjadi lomba khas 17 Agustus yang sampai saat ini masih bisa disaksikan, seperti lomba balap karung, makan kerupuk, menangkap ikan, dan masih banyak lagi. Sama seperti anak-anak lainnya, ketika kecil terutama saat SD saya juga sering ikutan lomba, entah karena keinginan sendiri atau terpaksa karena harus mewakili sekolah. 

Jangan salah! Setiap kali lomba 17 Agustus, saya selalu terpilih mewakili sekolah bahkan saya selalu dipilih sebagai perwakilan sekolah untuk mengikuti upacara memperingati HUT RI yang diadakan di kantor bupati, yang juga merupakan pusat pemerintahan kota kecil tersebut. Kriterianya jelas, karena rumah masa kecil saya berada di depan kantor bupati, tinggal buka pintu pagar lalu menyeberang sampai deh di area kantor bupati. Hal ini berlangsung dari saya SD sampai SMA, dan anehnya alamat rumah saya selalu ketahuan guru.

Ada beberapa lomba yang pernah saya ikuti, tapi yang paling berkesan adalah Lomba Senam Kesegaran Jasmani (SKJ). Hayooo angkatan jadul, siapa yang ngak tahu senam SKJ? Pastinya tahu dong, kalau di sekolah saya dulu setiap hari Jumat sebelum belajar semua murid wajib mengikuti senam SKJ di halaman sekolah, kalau ketahuan mangkir siap-siap dihukum deh! Tidak hanya itu, senam SKJ juga wajib diperlombakan saat memperingati HUT RI, biasanya lomba diadakan beberapa minggu jelang tanggal 17 Agustus.

Entah kriteria apa, yang jelas sejak kelas 4 SD sampai SMP, saya tidak pernah absen menjadi salah satu peserta lomba senam SKJ yang diselenggarakan secara beregu perwakilan dari masing-masing sekolah. Satu regu terdapat 10 anak, dengan satu pemimpin senam di depan. SD saya selalu menjadi tidak terkalahkan, dan nyaris selalu menang saat lomba senam SKJ, tapi yang membuat saya semangat setiap kali menang, semua anggota regu akan mendapat hadiah dari sekolah. Hadiahnya sih biasa saja, buku tulis dan alat tulis, tapi yang membuat saya bangga nama kami disebut saat upacara bendera dan dipanggil satu-persatu untuk menerima hadiah.

2. Nonton Pawai Kemerdekaan 17 Agustus

Siapa nih yang saat kecilnya ngak pernah absen nonton pawai HUT RI? Nonton Pawai Kemerdekaan HUT RI merupakan kenangan masa kecil yang tidak pernah terlupakan sampai saat ini, bahkan saya suka kangen masa-masa itu. Pawai Kemerdekaan menjadi salah satu acara yang paling ditunggu masyarakat di kota kecil tersebut. Tidak heran beberapa jam sebelum tiba pun, masyarakat sudah berbondong-bondong menantikannya. 

Saya ingat, setiap kali pawai, rumah saya menjadi ramai karena banyak tetangga di belakang rumah yang numpang nonton di rumah kami. Biasanya mama selalu menyediakan minum dan makanan kecil buat para tetangga yang ikutan nonton di halaman rumah kami, pokoknya selesai menonton upacara HUT RI di televisi, semua orang keluar rumah menonton pawai.

Oh iya, selain pawai malam sebelum HUT RI biasanya diselenggarakan pawai obor yang tidak hanya diikuti anak sekolah tapi juga berbagai elemen masyarakat bahkan ibu-ibu lho. Banyak masyarakat menunggu pawai karena ingin melihat berbagai kontum karnaval yang menarik, bahkan beberapa peserta pawai akan mengadakan antraksi yang menarik perhatian penonton.

Tapi yang paling saya tunggu saat pawai adalah Atraksi Marching Band yang anggotanya adalah perwakilan dari berbagai sekolah SMA di kota kecil tersebut. Kebetulan panggung kehormatan berada di depan kantor bupati, yang artinya di depan rumah saya juga sehingga semua peserta pawai termasuk Marching Band akan mengadakan atraksi di depan Bupati beserta jajaran pimpinan daerah.

Selain kagum dengan atraksi dari grup Marching Band, saya juga terpukau dengan Mayoret-nya sampai saat berangan-angan kalau sudah SMA mau ikutan Marching Band dan menjadi Mayoret. Mayoret selalu menjadi pusat perhatian saat atraksi Marching Band, tidak heran kalau yang menjadi Mayoret seingat saya selalu cantik-cantik...hehehe. Dengan tongkatnya, Mayoret akan melakukan berbagai gerakan menarik, seperti memutar-mutar tongkat hingga melempar tongkat ke atas berulang kali. Pokoknya bagi saya saat itu, peserta pawai yang paling ditunggu adalah atraksi Marching Band.

3. Peserta Paduan Suara Upacara Bendera 17 Agustus

Beranjak SMP, saya sudah mulai jarang nonton pawai di depan rumah tapi masih ikutan berbagai lomba sebagai perwakilan dari sekolah, lagi-lagi karena rumah saya dekat dengan kantor bupati. Saat SMP saya beruntung beberapa kali terpilih menjadi peserta paduan suara, biasanya tiap sekolah mengirimkan 20 sampai 30 peserta paduan suara dan digabungkan dengan sekolah lainnya. Senang sih, karena ini menjadi pengalaman yang berkesan dan tidak pernah terlupakan. Tapi jelang puncak acara 17 Agustus, biasanya kami selalu berlatih sehingga agak tertinggal pelajaran.

Selain menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, ada beberapa lagu nasional dan daerah yang harus kami hapalkan, tapi saya sih happy-happy saja karena bisa bertemu banyak teman dari sekolah lain, bahkan beberapa adalah teman SD saya. Hal yang tidak terlupakan lainnya adalah kami dilatih oleh seorang guru vocal dari provinsi, sehingga jadi tahu bagaimana menyanyikan lagu yang memiliki notasi rendah. Saya ingat, gurunya baik dan lucu sehingga suasana latihan jadi menyenangkan.

Sebenarnya sih ada banyak pengalaman berkesan, terutama saat menonton lomba panjat pinang yang menjadi ciri khas lomba 17 Agustus, tapi kenangan yang paling saya ingat dan berkesan yah tiga momen itu, sayangnya setelah ayah meninggal dunia dan saya tamat SMA, kami sekeluarga pindah kembali ke Bandar lampung dan saya meneruskan kuliah di Universitas Lampung. Tapi semua kenangan saat merayakan HUT RI di kota kecil tersebut tidak pernah saya lupakan. Pastinya semua memiliki kenangan momen merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus versi masing-masing, tapi yang pasti momen tersebut akan selalu menjadi kenangan berkesan yang tidak terlupakan.

Di Tahun 2023 ini, Republik Indonesia akan merayakan Kemerdekaan yang ke-78 tahun, sungguh bukan usia yang muda lagi karena di usia setua ini pastinya sudah banyak pengalaman hidup berharga yang membuat Indonesia akan semakin kuat dan perkasa menuju tahun-tahun berikutnya. 

Di usia Republik Indonesia yang ke-78 ini, sebenarnya ada banyak harapan untuk Indonesia namun yang pasti sebagai orangtua dan seorang Emak, saya berharap Indonesia akan selalu menjadi rumah yang nyaman, tempat bernaung teraman untuk seluruh Rakyat Indonesia, dan rumah yang selalu dirindukan oleh para perantau yang karena tugasnya harus tinggal jauh dari tanah air Indonesia.

Akhir kata, Kemerdekaan adalah karunia berharga yang diperoleh dengan susah payah dan deraian air mata dari para pejuang bangsa yang gugur di medan laga. Pada perayaan Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 ini, mari kita hargai perjuangan para pahlawan dengan menjaga persatuan, merawat, dan bersama memajukan Indonesia agar menjadi bangsa yang makin maju dan makmur. Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia! Sekali Merdeka Tetap Merdeka!