Cara Lindungi Keluarga Dari Bahaya Cacingan
“Mungkin mengalami cacingan,” kata suami dengan wajah serius.
Apa iya? Karena sepanjang pengetahuan saya, penyakit cacingan lebih banyak dialami anak-anak, terutama yang suka sekali bermain di luar rumah. Cukup jarang saya mendengar ada orang dewasa yang mengalami cacingan. Rasa penasaran membuat saya segera mencari referensi artikel kesehatan dari sumber yang bisa dipercaya, dan ternyata benar penyakit cacingan tidak hanya dialami anak-anak tapi dapat juga menyerang orang dewasa. Lho, kok bisa ya?
Penting untuk diketahui jika penyakit cacingan ini lebih banyak dialami orang-orang yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk atau tidak menjalani pola hidup yang bersih dan sehat. Tapi kok, saya yang bisa dibilang tinggal di lingkungan dengan sanitasi cukup baik dan sangat menjaga kebersihan terindikasi mengalaminya? Yah…mungkin saja karena hobi jajan saya, soalnya setiap kali menjemput anak-anak pulang dari sekolah, saya selalu menyempatkan diri membeli berbagai jenis jajanan. Duh…kebiasaan buruk ini, soalnya jajanan yang saya beli belum tentu terjamin kebersihannya. Apalagi penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sedang gencar dilaksanakan pemerintah.
Apa sih sebenarnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) itu? PHBS adalah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. PHBS sendiri harusnya diterapkan sesegera mungkin tidak hanya di lingkungan rumah tangga, tapi juga di sekolah, tempat kerja, dan di lingkungan masyarakat umum. Ada beberapa indikator perilaku dalam penerapan PHBS, antara lain mengonsumsi makanan sehat dan bersih, menggunakan air bersih, membuang sampah pada tempatnya, rajin berolahraga, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta perilaku lainnya. Menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan manfaat, seperti:
- Mencegah penyakit infeksi,
- Mendukung produktivitas,
- Mendukung tumbuh kembang anak,
- Lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.
Meskipun gerakan ini sudah bertahun lalu gencar dilaksanakan, namun di beberapa daerah di Indonesia masih terkendala dalam menerapkan PHBS. Kendala tersebut umumnya berkaitan dengan fasilitas sanitasi yang belum memadai, sulitnya mendapatkan air bersih, serta fasilitas kesehatan yang masih sulit terjangkau. Orang-orang yang hidup dilingkungan inilah yang rentan mengalami cacingan, baik orang dewasa maupun anak-anak. Padahal efek yang ditimbulkan penyakit cacingan pada anak-anak umumnya jauh lebih berat dibanding orang dewasa, karena itu waspadalah terhadap bahaya cacingan!
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, prevalensi cacingan di Indonesia berkisar 20 – 80 persen dengan rata-rata sekitar 30 persen. Dengan kata lain, cacingan masih menjadi penyebab masalah kesehatan yang cukup serius di masyarakat, karena tidak hanya dialami anak-anak namun juga orang dewasa apalagi gejala cacingan terutama pada orang dewasa umumnya tidak khas sehingga cukup sulit untuk dikenali. Tentu saja menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menjadi solusi untuk melindungi keluarga dari penyakit cacingan. Namun ada hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu melakukan deteksi dini bahaya cacingan pada anak-anak dan orang dewasa dengan cara mengenali gejalanya.
Gejala Cacingan Pada Anak yang Patut Di Waspadai
Umumnya orangtua setuju dengan pendapat yang mengatakan bermain adalah salah satu cara anak untuk belajar banyak hal, dan hampir semua anak menyukai aktivitas fisik di luar rumah. Saya ingat, dahulu saat masih kecil paling suka bermain hujan-hujanan dan berlanjut dengan anak-anak saya yang setiap kali hujan deras turun selalu ingin bermain di luar rumah. Di satu sisi bermain hujan-hujanan menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan bagi anak-anak, tapi di sisi lain harus waspada karena tanah yang becek bisa jadi media masuknya cacing dalam tubuh anak-anak.
Penyakit cacingan ini selain cukup berbahaya untuk kesehatan anak, juga sangat mudah menular. Untuk itu, orangtua perlu mengetahui gejala cacingan sejak dini agar bisa tertangani dengan baik, karena cacing yang masuk ke dalam tubuh anak berpotensi menimbulkan infeksi di organ tubuh yang penting, yaitu usus. Berikut beberapa gejala cacingan pada anak yang harus diwaspadai.
- Anak terlihat gelisah dan tidak nyaman karena sering menggaruk area anus dan mengeluhkan rasa gatal pada area tersebut. Gejala rasa gatal ini makin intens dan parah saat malam hari sehingga tidur anak menjadi terganggu.
- Kehilangan nafsu makan.
- Sering merasa lemas dan mudah mengantuk.
- Mual, muntah, dan nyeri perut.
- Anemia dan kulit Nampak pucat.
Selain lima gejala tersebut, sebenarnya masih banyak gejala lainnya yang harus di waspadai, apalagi ada beberapa jenis cacing yang dapat menginfeksi tubuh manusia sehingga mengalami penyakit cacingan. Seperti kata pepatah “lebih baik mencegah daripada mengobati,” orangtua harus lebih ekstra waspada jika si kecil mengalami gejala-gejala tersebut. Melakukan langkah-langkah pencegahan tentunya akan membuat anak lebih terlindungi dari cacingan. Apalagi tidak ada gejala khas saat anak mengalami cacingan. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga kerap mengalami penyakit cacingan yang sama berbahayanya dengan anak-anak.
Kenali Beberapa Gejala Cacingan Pada Orang Dewasa
Ternyata, tidak hanya anak-anak yang rentan mengalami infeksi cacingan, orang dewasa pun kerap mengalami penyakit cacingan. Jika pada anak-anak, gejala cacingan yang umum dialami sebatas gatal-gatal pada daerah sekitar anus, kurang nafsu makan, mengalami gangguan tidur saat malam hari, dan terjadi penurunan berat badan yang cukup signifikan dari hari ke hari.
Pada orang dewasa gejalanya jauh lebih luas, bahkan karena hampir sama dengan penyakit lainnya, seringkali orang dewasa sedikit lengah dan kurang waspada terhadap penyakit cacingan yang dideritanya. Berikut beberapa gejala cacingan yang seringkali dialami orang dewasa.
- Tubuh terasa lemas dan sering mengalami kelelahan, padahal sudah merasa cukup istirahat.
- Mengalami masalah pada area perut, seperti mual, sakit perut, perut kembung, dan muntah.
- Beberapa orang mengalami gangguan pencernaan, seperti diare bahkan disentri.
- Kehilangan nafsu makan.
- Mengalami penurunan berat badan tanpa tahu penyebabnya secara spesifik.
Namun, selain beberapa gejala yang dianggap umum di atas, gejala cacingan yang dialami orang dewasa juga bisa dibedakan berdasarkan jenis cacing yang menginfeksinya, seperti berikut ini.
- Jika orang dewasa terinfeksi jenis Cacing Tambang, maka gejala khas yang muncul berupa gatal-gatal, anemia, dan kerap merasa kelelahan.
- Jika terinfeksi Cacing Pita, orang dewasa tersebut kerap mengalami gejala terdapat benjolan pada tabuh, demam, infeksi bakteri, dan kejang.
- Jika terinfeksi Cacing Tambang, gejalanya bisa berupa gatal-gatal, anemia, dan juga kerap mengalami kelelahan.
- Jika mengalami terinfeksi Cacing Pipih, gejalanya berupa demam dan juga merasa kelelahan.
- Jika terinfeksi Cacing Trikinosis, umumnya gejala berupa demam, sakit kepala, pembengkakan pada wajah, nyeri otot, peka terhadap cahaya, dan konjungtivitis.
Meskipun pada beberapa kasus gejala cacingan pada orang dewasa jauh lebih berat, bukan berarti tidak mewaspadai ketika anak-anak menunjukkan tanda-tanda mengalami cacingan, karena dampak jangka panjangnya sangat merugikan, seperti prestasi belajar makin menurun dan mengalami kesulitan berkonsentrasi. Apalagi, ada beberapa jenis cacing yang kerap menginfeksi tubuh manusia, bahkan cacing tersebut bisa berkembang biak dengan leluasa dalam tubuh manusia lho…mengerikan bukan!
Cara Lindungi Keluarga Dari Bahaya Cacingan
Secara konsisten World Health Organization (WHO) selalu mengingatkan akan bahaya penyakit cacingan yang sampai saat ini masih dialami masyarakat dunia terutama yang tinggal di negara berkembang dengan sanitasi lingkungan tergolong buruk. Di Indonesia pun, cacingan masih menjadi salah satu penyakit dengan jumlah penderita cukup banyak, hal ini diperparah dengan gejala cacingan yang nyaris mirip dengan gejala penyakit lainnya, sehingga sulit untuk melakukan deteksi dini.
Untuk itu, lakukan cara-cara berikut ini untuk lindungi keluarga dari bahaya cacingan.
- Sebisa mungkin hindari mengonsumsi daging dan ikan mentah atau setengah matang. Jika ingin sekali mengonsumsinya, pastikan bahan makanan tersebut bersih dan tidak terkontaminasi telur cacing.
- Sebelum mengonsumsi buah dan sayur yang dimakan mentah, pastikan sudah di cuci bersih di air mengalir.
- Pastikan untuk selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama saat sebelum dan sesudah menggunakan toilet, sebelum menyiapkan bahan makanan, sebelum dan sesudah makan, serta setelah melakukan berbagai aktivitas di luar rumah.
- Peralatan dapur, seperti pisau, talenan, atau alat lainnya sebaiknya dipisahkan penggunaannya untuk bahan mentah dan makanan yang sudah matang untuk meminimalisir kontaminasi.
- Jangan lupa untuk selalu menggunakan alas kaki saat beraktivitas di luar rumah, terutama ketika bermain tanah atau pasir.
- Rutin mengonsumsi obat cacing keluarga setiap 6 bulan sekali untuk pencegahan dan perlindungan dari bahaya cacingan. Apalagi saat ini sudah tersedia obat cacing orang dewasa dan obat cacing untuk anak, sehingga dosis penggunaan sudah sesuai usia, seperti Konvermex.
Memilih Obat Cacing Untuk Keluarga
Selain konsisten menjalani dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, ada cara yang tidak kalah pentingnya untuk membantu melindungi keluarga dari bahaya cacingan, yaitu rutin mengonsumsi obat cacing keluarga setiap 6 bulan sekali. Mengapa? Karena risiko terpapar infeksi cacing itu masih tetap saja, apalagi jika orang tersebut hobi jajan di tempat jajanan yang belum tentu terjamin kebersihannya, ayo saling jaga!
Banyak keluarga memilih Konvermex obat cacing keluarga, yang mengandung bahan aktif Pyrantel Pamoate yang dapat melumpuhkan dan menghancurkan cacing di usus sehingga cacing yang menginfeksi tubuh mudah dikeluarkan bersama feses tanpa membutuhkan obat pencahar.
Dengan rutin minum Konvermex tiap 6 bulan sekali, maka seluruh anggota keluarga akan terlindungi dari bahaya cacingan karena Konvermex tidak hanya mengobati tapi juga membantu mencegah dari risiko terinfeksi berbagai jenis cacing penyebab cacingan, seperti.
☑ Cacing Kremi (Oxyuris Vermicularis)
Siapa nih yang masa kecilnya sering mengalami penyakit cacingan yang disebabkan jenis cacing satu ini? Sepertinya cukup banyak anak yang kerap mengalami cacingan yang disebabkan Cacing Kremi. Untuk diketahui, Cacing Kremi memiliki ukuran sangat kecil dan halus berukuran 3-5 mm, berwarna putih yang menyerupai benang. Umumnya cacing kremi mudah dikeluarkan bersamaan dengan feses atau bahkan bisa keluar sendiri melalui anus.
Penyakit cacingan yang disebabkan jenis cacing kremi ini kerap dialami anak-anak, terutama yang kurang menjaga kebersihan tangannya, sehingga cacing dengan mudah bisa masuk ke tubuh melalui telur yang menempel pada tangan. Cacing kremi memiliki karakteristik sama seperti cacing gelang yang menempel pada dinding usus. Setelah telur cacing kremi menetas, maka akan bergerak kembali ke daerah sekitar anus untuk bertelur.
Jika seseorang terinfeksi cacing kremi, biasanya akan mengalami gejala gatal-gatal dan rasa tidak nyaman di bagian anus, terutama saat malam hari sehingga tidur menjadi terganggu. Dengan minum Konvermex obat cacing keluarga yang mengandung bahan aktif Pyrantel Pamoate, keluarga akan terlindungi dari bahaya infeksi cacing kremi.
☑ Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides)
Di antara jenis cacing yang menjadi penyebab penyakit cacingan, cacing gelang inilah yang paling umum menginfeksi tubuh manusia. Untuk diketahui, cacing gelang dapat bertahan hidup dalam tubuh manusia dengan cara mengisap sari-sari makanan yang dicerna manusia. Ukuran jenis cacing gelang ini mencapai sekitar 10-30 cm dengan tebal sebesar pensil dan dapat bertahan hidup hingga 1-2 tahun…wah berbahaya sekali kan!
Bagaimana cara cacing gelang masuk ke tubuh manusia? Cacing gelang bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi telur cacing gelang. Di dalam tubuh manusia, cacing gelang akan berkembang biak dan menghasilkan telur dalam waktu singkat, yaitu 2 bulan. Umumnya seseorang yang terinfeksi cacing gelang akan mengalami gejala lesu, merasa lemas, perut terlihat buncit, gangguan pencernaan, dan dalam kondisi lebih parah biasanya feses yang dikeluarkan akan encer bercampur lendir atau darah.
Jika seseorang terinfeksi cacing gelang maka lambat laun akan mengalami kekurangan nutrisi hingga berakibat pada munculnya penyakit lainnya yang cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh. Untuk itu pastikan selalu mengonsumsi makanan serta minuman yang terjamin kebersihannya, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta jangan lupa rutin minum Konvermex obat cacing keluarga tiap 6 bulan sekali agar terlindungi dari bahaya cacingan, selain itu Konvermex menghancurkan cacing di tubuh sehingga mudah dikeluarkan dalam bentuk feses.
☑ Cacing Tambang (Ancylostoma Duodenale dan Necator Americanus)
Siapa nih yang memiliki hewan peliharaan di rumah? Waspadalah karena keberadaan hewan peliharaan seperti kucing atau anjing akan membuat pemiliknya rentan terinfeksi Cacing Tambang. Selain dari hewan peliharaan, Cacing Tambang juga bisa menginfeksi anak-anak yang tidak suka menggunakan alas kaki saat keluar rumah. Hal ini karena larva cacing tambang bisa masuk menembus kulit.
Untuk itulah penting sejak dini mengajarkan anak-anak untuk menjalankan perilaku hidup sehat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, untuk meminimalisir bahaya terinfeksi cacing tambang. Selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, jangan lupa untuk rutin minum Konvermex tiap 6 bulan sekali agar keluarga terlindungi dari risiko terinfeksi cacing tambang.
☑ Cacing Trichostrongylus Colubriformis dan Trichostrongylus Orientalis
Untuk diketahui, Parasit Trichostrongylus memiliki beragam jenis dan umumnya lebih banyak menginfeksi hewan herbivora atau pemakan tumbuhan. Namun, khusus untuk Trichostrongylus Colubriformis dan Trichostrongylus Orientalis dilaporkan dapat juga menginfeksi manusia.
Jangan tunggu sampai kondisi tubuh semakin parah karena terinfeksi cacing, karena infeksi cacing dalam usus dapat menyebabkan seseorang kehilangan nafsu makan, lesu, dan lemas. Kondisi ini terjadi karena cacing yang berdiam di usus akan menyerap nutrisi dari makanan yang seharusnya untuk mengoptimalkan kinerja organ-organ penting dalam tubuh.
Terinfeksi cacing, apapun jenisnya akan menghambat aktivitas penderitanya. Jika terjadi pada anak-anak, maka bisa dipastikan akan menganggu aktivitas belajarnya, karena anak menjadi kurang konsentrasi, kesulitan untuk fokus, enggan melakukan aktivitas fisik, dan lainnya. Sedangkan pada orang dewasa, infeksi cacing akan menganggu kenyamanan saat beraktivitas karena tubuh menjadi lekas lelah.
Untuk itu, selain konsisten menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, konsumsi juga obat cacing untuk anak dan obat cacing orang dewasa seperti Konvermex agar keluarga terlindungi dari bahaya cacingan. Mengapa? Karena Konvermex adalah obat cacing keluarga yang sangat mudah dikonsumsi, baik anak-anak maupun orang dewasa yang hadir dalam bentuk suspensi dan kaplet.
Rutin minum Konvermex tiap 6 bulan sekali akan membuat keluarga terlindungi dari bahaya cacingan, dan Konvermex tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Konvermex 125, dengan kandungan Pyrantel Pamoate yang setara dengan Pyrantel Base 125 mg dan diformulasikan khusus obat cacing untuk anak.
- Konvermex 250, dengan kandungan Pyrantel Pamoate yang setara dengan Pyrantel Base 250 mg dan diformulasikan sebagai obat cacing orang dewasa.
Tidak hanya untuk mencegah, Konvermex juga bisa digunakan untuk mengobati penyakit cacingan yang disebabkan berbagai jenis cacing atau parasit-parasit pada saluran pencernaan baik tunggal maupun campuran.. Zat aktif Konvermex sangat ampuh menghancurkan cacing sehingga saat dikeluarkan melalui feses tidak lagi berwujud cacing.
Untuk menjaga dan memastikan keluarga terlindungi dari bahaya infeksi cacingan serta memutus siklus penularan sangat dianjurkan seluruh anggota keluarga rutin minum Konvermex tiap 6 bulan sekali sesuai dengan dosis yang dianjurkan, karena Konvermex obat cacing keluarga. Ayo saling jaga! Agar tercipta keluarga sehat bebas cacingan.
16 komentar untuk "Cara Lindungi Keluarga Dari Bahaya Cacingan"
Harus rutin yah tiap 6 bulan sekali minum obat cacing.
Cacingan gejalanya bisa lemes gitu yaa..
Harus rutin sekeluarga minum obat cacing minimal 6 bulan sekali. Dulu pas zaman anak-anak sekolahnya masih offline, suka ada pekan khusus minum obat cacing. Jadi, terasa nyamannya sebagai orangtua yang sudah gak pernah catat-mencatat masalah pemberian obat.
baik dari selesai ke WC ataupun dari luar dan saat memegang makanan
di sekolah jg ada program rutin minum obat cacing
Oh, Amay pernah ding aku belikan obat cacing waktu dia belum sekolah, karena saat itu dia mengeluh anusnya gatal. Cacingan memang bisa mengganggu kegiatan, bikin ngga nyaman, susah tidur, dan efeknya jadi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak ya, Mbak..