"Jangan lupa Memakai masker, Mencuci tangan atau membawa hand sanitizer, dan Menjaga jarak, yah nak," menjadi kalimat wajib yang selalu saya ucapkan berulang-ulang tanpa rasa bosan setiap kali anak-anak harus keluar rumah. Meskipun banyak kota yang sudah tidak lagi masuk zona merah penyebaran Virus Covid-19, bukan berarti bisa lengah dan tidak lagi menerapkan protokol kesehatan karena bahaya pandemi serta penyebaran virus masih mengintai disekitar lingkungan masyarakat. Bahkan agar upaya cegah dan tangkal Virus Covid-19 makin optimal, tidak cukup hanya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak namun juga harus Menjauhi kerumunan serta Mengurangi mobilitas.
Meskipun hingga saat ini pandemi virus belum berakhir, namun ada hal-hal positif yang berubah dalam aktivitas sehari-hari masyarakat, yaitu lebih peduli untuk menjaga kesehatan tubuh dan memulai gaya hidup yang lebih sehat. Nah...di masa pandemi ini juga ibu memiliki peran sangat penting sebagai garda terdepan untuk melindungi kesehatan keluarga terutama untuk meningkatkan daya tahan tubuh semua anggota keluarga.
Siapa yang menyangkal jika selama pandemi ini, ibu harus berperan lebih maksimal untuk menjaga kesehatan semua anggota keluarga. Tidak hanya memastikan semua anggota keluarga terutama anak-anak menerapkan protokol kesehatan, namun juga untuk urusan meningkatkan daya tahan tubuh semua anggota keluarga agar tetap sehat selama pandemi. Apalagi di beberapa kota mulai menerapkan "New Normal" dan kembali aktif melakukan aktivitas di luar rumah, daya tahan tubuh menjadi faktor yang sangat menentukan kenyamanan untuk kembali beraktivitas di luar rumah.
Penting untuk diketahui bahwa sistem daya tahan tubuh sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia, karena tanpa sistem daya tahan tubuh tersebut bisa dipastikan seseorang akan mudah terserang penyakit, bakteri, virus, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Pentingnya peran seorang ibu untuk tingkatkan daya tahan tubuh semua anggota keluarga inilah yang membuat saya sangat tertarik untuk mengikuti Webinar yang bertemakan "Ibu Sigap, Jaga Imunitas Keluarga" tanggal 22 Maret 2021 lalu bersama Imugard.
Webinar dengan tema yang sangat menarik dan sangat direkomendasikan untuk semua ibu ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten dalam bidangnya, yaitu
- dr. Inggrid Tania M.Si, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI).
- Apt. Agie Avionico Gaudart, S. Farm selaku Brand Manager Imugard.
Dalam sesi webinar pertama, dr. Inggrid Tania menjelaskan pentingnya menerapkan 5M Protokol Kesehatan di masa pandemu serta mengetahui lebih jauh tentang cara untuk tingkatkan imunitas atau daya tahan tubuh manusia agar tetap sehat. Namun sebelumnya perlu tahu dulu tentang pengertian Sistem Imun atau kekebalan tubuh. Sistem Imun adalah semua mekanisme tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh seseorang. Hal ini dikarenakan berbagai bakteri, patogen, virus, jamur, parasit dapat dengan mudah ditemukan disekitar lingkungan rumah yang bisa saja masuk ke dalam tubuh hingga menimbulkan beragam penyakit yang mungkin saja masuk dalam kategori berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Lebih lanjut dr. Inggrid menjelaskan bahwa ada dua macam gangguan sistem imun, yaitu sistem imun tidak adekuat contohnya infeksi dan sistem imun berlebih contohnya autoimun serta hipersensitif (alergi). Tingkat keparahan infeksi sangat bergantung pada tiga hal penting, yaitu:
- Jumlah mikroorganisme,
- Patogenisitas, yaitu kemampuan agen infeksi untuk menimbulkan penyakit,
- Sistem imun tubuh manusia.
Umumnya, masuknya patogen atau benda asing ke dalam jaringan tubuh akan memicu respon imun atau daya tahan tubuh seseorang. Nah...dalam sistem imun atau daya tahan tubuh ini terdapat zat yang disebut IMUNOMODULATOR.
Apa itu Imunomodulator?
Setelah mengikuti webinar dan mendengarkan penjelasan dr. Inggrid, saya jadi mengetahui kalau Imunomodulator adalah zat atau substansi yang dapat memodifikasi respon imun, dan mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif, atau dengan kata lain mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu. Ada dua cara kerja Imunomodulator, yaitu:
- Imunostimulan, yaitu suatu senyawa yang dapat meningkatkan kerja komponen-komponen sistem imun. Imunostimulan diberikan untuk meningkatkan respon imun terhadap penyakit atau infeksi. Contohnya, Isoprinosin, ekstrak herbal (echinacea, elderberry, ginseng, ganoderma, saffron, meniran, jinten hitam, kunyit, sambiloto, bawang putih, kelor, jahe, pegagan, temulawak, dan lain-lain).
- Imunosupresif, yaitu suatu senyawa yang digunakan untuk menekan respon imun, meredakan hiper-inflamasi, mengatasi penyakit autoimun, atau mencegah penolakan transplantasi.
Berikut ini beberapa contoh Imunomodulator Herbal yang penting sekali untuk diketahui untuk meningkatkan daya tahan tubuh, terutama saat pandemi seperti sekarang ini.
1. Echinacea (Echinacea purpurea)
- Bersifat Imunostimulasi,
- Mempercepat penyembuhan selesma dan infeksi saluran pernafasan atas,
- Maksimal pemakaian selama 8-16 minggu berturut-turut,
- Kontra-indikasi untuk penyakit autoimun.
2. Meniran (Phyllanthus niruri)
- Bersifat Imunostimulasi,
- Mempercepat penyembuahan infeksi virus cacar air,
- Aman untuk pemakaian jangka panjang.
3. Kunyit (Curcuma longa / Curcuma domestica)
- Bersifat Imunostimulasi,
- Juga bersifat anti-radang,
- Memelihara dan memperbaiki sistem pencernaan,
- Aman untuk pemakaian jangka panjang.
4. Daun Kelor (Moringa oleifera)
- Bersifat Imunostimulasi,
- Sumber nutrisi: kalsium, zat besi, fosfor, kalium, zinc, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, vitamin K, asam folat, dan biotin.
- Aman untuk pemakaian jangka panjang.
Setelaha membahas secara panjang lebar tentang Imunomodulator, pada bagian akhir dr. Inggrid menjelaskan bahwa Indonesia memiliki banyak sumber daya herbal yang mempunyai peranan sebagai Imunomodulator yang dapat dikombinasikan untuk mendapatkan efek modulasi respon imun yang lebih optimal. Namun dengan tetap mengutamakan pertimbangan keamanan jangka panjang.
Lebih lanjut dijelaskan kombinasi Imunomodulator herbal (meniran + kunyit + daun kelor) memiliki manfaat lain, yaitu memiliki sifat anti peradangan yang bersinergis ditambah keunggulan kunyit dalam memperbaiki sistem pencernaan serta keunggulan daun kelor sebagai sumber nutrisi yang cukup seimbang.
Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Dengan Imugard, Imunomodulator Herbal
Sesi selanjutnya dalam webinar kali ini adalah berbincang dengan Agie Avionico Gaudart, selaku Branch Manager Imugard tentang apa saja kandungan produk herbal Imugard sehingga sangat baik untuk dikonsumsi remaja, dewasa, dan lanjut usia.
Imugard adalah produk herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan 3 in 1 herbal formula, yaitu Meniran, Daun Kelor, dan Kunyit. Adapun ketiga formula herbal yang terdapat dalam kandungan Imugard ini memiliki manfaat sebagai berikut :
- Meniran, membantu memelihara daya tahan tubuh.
- Daun Kelor, untuk melengkapi kebutuhan nutrisi.
- Kunyit untuk memperbaiki sistem pencernaan dan daya tahan tubuh.
Secara spesifik, Agie Avionico menjelaskan bahwa masing-masing formula herbal yang terdapat pada produk Imugard memiliki fungsi atau manfaat seperti berikut ini.
Meniran atau bahasa latinnya Phyllantus niruri, dapat meningkatkan aktivitas dan fungsi imunitas nonspesifik serta imunitas spesifik baik humoral maupun selular. Phyllantus niruri juga memodulasi sistem imun lewat proliferasi dan aktifasi sel limfosit T, sel limfosit B, CD4 limfosit T, CD8 limfosit T, aktivasi sel NK, serta meningkatkan sekresi TNF-𝝰 dan INF-𝝰.
Daun Kelor secara spesifik memiliki manfaat sebagai imunomodulator, anti virus, antioksidan, antiinflamasi, juga kaya akan nutrisi dan memiliki peran penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, daun kelor juga kaya akan Ca sehingga dapat mencegah osteoporosis.
Kunyit atau Curcuma domestica memiliki fungsi meningkatkan efek terhadap fungsi utama dari sel T, sel natural killer (NK) dan makrofag. Selain itu, juga sebagai antioksidan dan antiinflamasi.
Dengan 3 kandungan formula herbal ini bisa dipastikan jika Imugard memiliki khasiat dan kegunaan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Adapun saran penggunaan adalah sebagai berikut.
- 1 kaplet setiap hari untuk menjaga daya tahan tubuh.
- 2 kaplet saat kondisi tubuh dirasa sedang turun atau drop sampai membaik, lalu lanjutkan dengan 1 kaplet setiap hari.
Untuk konsumsi Imugard dapat diminum oleh anak di atas usia 12 tahun, dewasa, dan lansia.
Ada banyak informasi baru yang saya dapatkan saat mengikuti webinar ini, terutama cara untuk tingkatkan daya tahan tubuh agar tetap sehat dan bisa menjalani aktivitas sehari-hari. Selain itu, saya bisa tahu nih tentang Imunomodulator, yang ternyata memiliki peran sangat penting karena dapat memperkuat sistem imun, dan zat ini dapat ditemukan disejumlah bahan-bahan herbal, seperti meniran, daun kelor, dan kunyit yang merupakan kandungan Imugard. Imugard adalah solusi mudah untuk jaga dan tingkatkan daya tahan tubuh, terutama di masa pandemi. Yuk selalu jaga kesehatan dan tingkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi Imugard secara teratur sesuai saran penggunaan.
22 komentar untuk "Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Dengan Imugard, Imunomodulator Herbal"