Yuk Bunda, Saatnya Waspada Berat Badan Kurang Demi Masa Depan Si Kecil
Gizi adalah komponen atau unsur yang sangat penting bagi tubuh, dengan gizi yang baik dan tercukupi kita bisa melakukan berbagai aktivitas dengan maksimal. Tidak hanya orang dewasa, ternyata zat gizi juga sangat penting untuk anak-anak terutama anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, tidak hanya untuk pertumbuhan badan ternyata zat gizi juga sangat penting untuk pertumbuhan otak yang menjadi cikal bakal kecerdasan anak di masa depan. Jika kita mengharapkan anak Indonesia tumbuh menjadi sosok generasi muda yang sehat, cerdas, berkualitas, dan berdaya saing di masa depan, tentu sejak dini anak Indonesia harus mendapat asupan zat gizi dan nutrisi yang terbaik dan tercukupi.
Fakta yang masih sangat memprihatinkan tentang gizi anak Indonesia (Dokpri) |
Tapi ternyata sebuah survei kesehatan menyebutkan, "1 dari 10 anak Indonesia mengalami berat badan kurang" yang tentu saja sangat memprihatinkan karena berat badan anak yang cenderung kurang akan menyebabkan gangguan kesehatan. Hal ini diperkuat dengan yang dikemukakan dr. Yoga Devaera Sp.A(K), Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik, "semua bunda hendaknya waspada terhadap masalah berat badan kurang yang dapat terjadi pada si kecil. Berat badan kurang merupakan salah satu permasalahan pertumbuhan yang mengacu terhadap berat badan dan usia, sehingga si kecil dapat terindikasi berat badan kurang jika berat badannya di bawah rata-rata anak seusianya dengan mengacu pada pertumbuhan kurva pertumbuhan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Untuk si kecil yang mengalami berat badan kurang beresiko mengalami masalah tumbuh kembang terutama perkembangan otak, pertumbuhan fisik, hingga organ metabolik yang tentu saja akan berdampak pada masa depannya."
Yah...hingga saat ini ternyata masalah berat badan kurang pada anak masih menjadi problem kesehatan pada sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia, namun sayangnya masih banyak orangtua terutama bunda-bunda yang belum memahami bahwa masalah berat badan kurang pada anak bisa menyebabkan problem atau gangguan kesehatan untuk jangka panjang. Untuk alasan itulah sejak sekarang kita harus mulai waspada terhadap masalah berat badan kurang yang mungkin saja di alami anak-anak Indonesia, karena berdasarkan data tingkat prevalensi Underweight masyarakat Indonesia cenderung naik dari 18,4% di tahun 2007 menjadi 19,6% di tahun 2013.
Kenaikan angka Underweight pada masyarakat Indonesia yang tentu saja didalamnya termasuk anak-anak usia batita dan balita serta masih banyaknya orangtua terutama bunda yang belum memahami bahwa berat badan kurang pada si kecil jika tidak segera diantisipasi sejak dini akan menimbulkan gangguan kesehatan jangka panjang mendorong Nutricia Sarihusada meluncurkan kampanye edukatif "Waspada Berat Badan Kurang." Kampanye edukatif yang diluncurkan Nutricia Sarihusada ini bertujuan mengajak bunda agar lebih memahami masalah berat badan kurang yang dapat terjadi pada si kecil , serta dampaknya bagi masa depan si kecil. Dengan lebih memahami permasalahan ini, orangtua terutama bunda bisa mencari solusi serta termotivasi untuk secara konsisten memantau pertumbuhan si kecil secara teratur dan segera berkonsultasi kepada tenaga kesehatan jika merasa ada yang tidak beres dengan tumbuh kembang si kecil.
Lebih lanjut dikemukakan dr.Yoga bahwa temuan kasus Berat Badan kurang umumnya berbeda-beda karena dipengaruhi beragam faktor sejak sebelum kelahiran hingga pasca kelahiran, “secara langsung, berat badan kurang dapat dipengaruhi oleh asupan nutrisi, aktivitas fisik, gangguan metabolik atau penyakit tertentu, serta pengaruh genetik atau keturunan hingga faktor tidak langsung seperti lingkungan dan sosio ekonomi.”
Namun tentu saja di antara faktor-faktor tersebut, ada faktor dominan yang umumnya sebagai faktor pencetus Berat Badan Kurang terutama pada anak-anak, yaitu pola makan. Umumnya pola makan yang kerap dianggap sebagai pencetus Berat Badan Kurang seperti menu yang kurang atau tidak variatif, frekuensi makan, serta Fending Style. Masih menurut penuturan dr. Yoga bahwa salah satu cara untuk melakukan intervensi gizi yang tepat saat si kecil mengalami masalah Berat Badan Kurang adalah dengan menambah asupan kalorinya. Nah...untuk bunda yang mengalami masalah seperti ini menurut saran dr. Yoga adalah dengan memberikan makanan atau minuman tambahan dari sumber protein hewani dan lemak, seperti telur, keju, ayam, daging, dan susu.
Peluncuran Kampanye Waspada Berat Badan Kurang Nutricia Sarihusada (Dokpri) |
Secara mendalam pembahasan tentang Berat Badan Kurang dalam rangkaian kampanye edukasi agar orangtua terutama bunda menjadi lebih waspada terhadap dampak serius jangka panjang masalah Berat Badan Kurang pada si kecil menjadi pembuka dalam acara Bicara Gizi yang diselenggarakan Nutricia Sarihusada, 3 Mei 2017 lalu di D’LAB by SMDV. Ternyata sangat penting bagi orangtua terutama bunda untuk selalu memantau perkembangan berat badan si kecil sejak dini untuk memastikan si kecil tumbuh optimal sesuai tahapan tumbuh kembangnya. Untuk diketahui, umumnya perkembangan berat badan anak mengalami perubahan seiring pertambahan usia, karenanya menjadi sangat penting untuk bunda mulai memperhatikan asupan nutrisi terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil, atau sejak masih dalam kandungan hingga pasca kelahirannya.
Kurangnya asupan nutrisi atau gizi pada fase awal kehidupan si kecil tentunya akan menganggu proses tumbuh kembang anak di masa kini hingga masa depan, karenanya menjadi salah satu kewajiban orangtua yang sangat penting untuk memantau perkembangan berat badan si kecil sejak dini. Lebih lanjut dr. Yoga bahkan menekankan bahwa orangtua terutama bunda dianjurkan untuk secara konsisten melakukan pemantauan sejak dini untuk memastikan si kecil tumbuh optimal sesuai tahapan tumbuh kembang idealnya. Gangguan kesehatan di masa tumbuh kembang si kecil seperti berat badan kurang tentunya akan mempengaruhi kualitas hidup si kecil dan pada akhirnya mengancam masa depannya, di era di mana persaingan semakin kompetitif dan ketat hingga membutuhkan kompetensi, kualitas, serta daya saing yang tinggi dari generasi muda Indonesia. Untuk memantau perkembangan berat badan anak secara berkala bunda sangat disarankan untuk aktif berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan seperti Posyandu, Puskesmas, Klinik Khusus Ibu dan Anak, hingga rumah sakit dengan tujuan agar bunda dapat memanfaatkan layanan pengukuran berat serta tinggi badan si kecil.
Bincang bersama ahlinya dalam Bicara Gizi bersama Nutricia Sarihusada (Dokpri) |
- Kesalahan pengukuran karena mungkin saja bunda atau fasilitas pusat layanan kesehatan tidak menggunakan alat pengukuran yang ideal.
- Kesalahan plot pada grafik atau menempatkan titik poin pertumbuhan pada grafik yang tidak tepat.
- Asupan nutrisi yang tidak seimbang atau tepat sehingga kecukupan gizi si kecil tidak terpenuhi sepenuhnya.
- Masalah medis, seperti infeksi kronis, malabsorbsi, gangguan neurologis, dan lain-lain.
- Variasi normal atau genetik.
- Pantau berat badan secara teratur.
- Perhatikan asupan nutrisi harian si kecil dan pastikan kalori hariannya sesuai dengan kebutuhannya.
- Bila berat badan tidak naik sesuai harapan atau grafik pertumbuhan ideal si kecil, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.
Yuk Bunda, Saatnya Waspada Berat Badan Kurang Demi Masa Depan Si Kecil
Dalam acara Bicara Gizi yang diselenggarakan Nutricia Sarihusada, Anggi Morika selaku Growth Care Manager Sarihusada mengungkapkan latar belakang diselenggarakannya kampaye "waspada berat badan kurang," di mana kampanye ini bertujuan untuk mendukung semua bunda agar dapat mengenal masalah berat badan kurang dan melakukan langkah tepat dengan memantau berat badan si kecil secara teratur, serta secara aktif berkonsultasi kepada tenaga kesehatan. Selain itu, beragam informasi bermanfaat untuk menjaga pertumbuhan si kecil agar optimal juga dapat di akses oleh semua bunda melalui kampanye Waspada Berat Badan Kurang pada akun media sosial Sarihusada - Nutrisi Untuk Bangsa. Lebih lanjut dikemukakan bahwa melalui peluncuran situs www.cekberatanak.id, diharapkan agar semua Bunda dapat lebih mudah melakukan memantauan terhadap berat badan si kecil dan tentu saja dengan grafik yang lebih akurat.
Peluncuran website www.cekberatanak.id (Dokpri) |
- Timbang berat badan dan ukur tinggi badan si kecil lalu catat hasilnya.
- Buka website www.cekberatanaki.id melalui browser laptop, tablet, maupun smartphone.
- Isi data usia, berat badan, dan tinggi badan si kecil.
- Dapatkan grafik pertumbuhan si kecil.
- Cetak hasilnya dan konsultasikan kepada tenaga kesehatan jika terlihat tanda-tanda mencurigakan dengan pertumbuhan si kecil.
Yuk bunda, waspada berat badan kurang (Dokpri) |
Cek berat badan buah hati kita yuk di www.cekberatanak.id |
Senang bisa berbagi informasi dan semoga bermanfaat untuk tumbuh kembang putra-putri tercinta yang optimal.
Referensi tulisan,
Release artikel Nutricia Sarihusada dalam acara Bicara Gizi "Waspada Berat Badan Kurang," Jakarta 3 Mei 2017.
2 komentar untuk "Yuk Bunda, Saatnya Waspada Berat Badan Kurang Demi Masa Depan Si Kecil "