Memberdayakan Ibu-Ibu Kampung Tegal Lame Melalui Pelatihan Kreasi Daur Ulang Sampah Botol Plastik
Hari masih pagi, namun puluhan ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Kampung Tegal Lame, Desa Tobat, Balaraja, Kabupaten Tangerang, sudah ramai berkumpul untuk menantikan dimulainya acara "pelatihan kreasi daur ulang sampah botol plastik" yang diselenggarakan Alfamart bekerja sama dengan Rumah Sekolah Jendela Pelangi. Yayasan Rumah Sekolah Jendela Pelangi yang kebetulan memiliki sekretariat di kawasan tersebut ternyata sudah cukup lama aktif melakukan banyak aktivitas untuk membantu memberikan edukasi kepada warga kampung Tegal Lame tersebut dalam banyak hal. Seperti yang dituturkan Syifa Fauziah, Koordinator Taman Baca Jendela Pelangi, bahwa program yayasan tersebut tidak hanya fokus kepada taman baca, namun juga mencakup aktivitas lainnya, seperti beasiswa kepada anak-anak binaan yang berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi, edukasi kepada warga akan pentingnya memiliki dokumen kependudukan yang lengkap, terutama akta kelahiran anak-anak, dan masih banyak lagi, yang intinya memberikan edukasi sekaligus berupaya memberdayakan masyarakat terutama ibu rumah tangga.
Hasil kreasi daur ulang sampah botol plastik ibu-ibu warga Kampung Tegal Lame, Balaraja (Pic: Pribadi) |
Meskipun saya tinggal di kawasan yang tidak terlalu jauh dari Kecamatan Balaraja, tempat di mana Kampung Tegal Lame tersebut berada, namun terus terang baru pertama kalinya saya tahu ada daerah yang masih kental sentuhan desanya di antara riuhnya kota industri. Kecamatan Balaraja terletak di sebelah barat Kabupaten Tangerang dan membawahi 9 desa serta kelurahan, di mana Desa Tobat adalah salah satu desa yang berada di kawasan Balaraja. Sebagaimana daerah lainnya yang berada di Kabupaten Tangerang yang di dominasi tumbuhnya berbagai industri, daerah Balaraja pun tidak luput dari banyaknya industri yang didirikan untuk menopang pertumbuhan ekonomi Negara Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan beberapa pabrik yang cukup besar di sepanjang jalan menuju kawasan Kampung Tegal Lame, Desa Tobat. Sepintas dari luar, kawasan Kampung Tegallame nampak seperti kampung pada umumnya yang sudah masuk kawasan industri, gersang dan tandus. Namun, semakin masuk ke dalam kampung tersebut, deretan rumah sederhana yang masih ditumbuhi banyak pepohonan di halaman rumahnya nampak mendominasi pemandangan, menandakan kawasan tersebut masih asri, sungguh pemandangan yang kontras.
Aktivitas di Rumah Sekolah Jendela Pelangi menjelang pelatihan (Pic: Pribadi) |
Sungguh merupakan keputusan yang sangat tepat ketika tanggal 5 Maret 2017 lalu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Alfamart bersama Rumah Sekolah Jendela Pelangi menyelenggarakan pelatihan khusus sebagai salah satu usaha untuk membangun jiwa entrepreneurship di kalangan ibu rumah tangga dengan memanfaatkan sampah botol plastik yang pastinya banyak di jumpai di sekitar rumah. Ada dua manfaat positif yang bisa dipetik dari diselenggarakannya kegiatan pelatihan ini, yaitu :
- Upaya untuk menggugah kesadaran warga masyarakat, khususnya ibu rumah tangga agar lebih peduli dengan lingkungan, terutama mengurangi sampah botol plastik yang berada di sekitar rumah, karena sampah botol plastik termasuk jenis sampah yang sulit terurai dengan cepat dan bahkan membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai.
- Menumbuhan kesadaran dan jiwa entrepreneurship di kalangan ibu rumah tangga untuk bisa mandiri secara finansial dengan aktivitas positif dan yang terpenting tidak menganggu kesibukan mengurus anak dan keluarga.
Serius menyimak penjelasan dari Syifa Fauziah, Fasilisator Taman Baca Jendela Pelangi (Pic: pribadi) |
Hal in senada dengan yang diucapkan Syifa Fauziah sebagai Koordinator dan fasilisator dari Rumah Sekolah Jendela Pelangi sebagai pelaksana kegiatan pelatihan ini, "kita bisa membuat ragam gantungan dari barang bekas yang ada di sekitar rumah. Keterampilan ini bisa dipelajari dan bisa menjadikan ibu-ibu lebih mandiri, sebab barangnya layak jual atau memiliki nilai ekonomis." Yap...yang terpenting adalah barang yang dihasilkan dari kreasi daur ulang tersebut haruslah memiliki nilai ekonomis, karena jika tujuan kedepan ingin menggugah kesadaran ibu rumah tangga agar mandiri secara finansial dengan melakukan aktivitas positif, maka ibu rumah tangga haruslah memiliki kemampuan mengkreasikan sesuatu menjadi barang yang bernilai ekonomi atau laku di jual.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat kreasi daur ulang sampah botol plastik ternyata tidak sulik kok, hanya dibutuhkan botol plastik bekas air mineral terutama air mineral kemasan gelas, gunting, lem tembak, pita dengan warna yang beragam, cutter, gantungan baju, dan pita kawat. Secara keseluruhan acara yang berlangsung sangat meriah ini karena yang namanya ibu rumah tangga pasti tidak jauh dari anak-anak, jadi wajar jika aktivitas pelatihan juga dimeriahkan aktivitas anak-anak. Hal ini ternyata sudah diantisipasi para fasilisator pelatihan dengan menyelenggarakan acara khusus untuk diikuti anak-anak, sehingga ibu-ibu bisa fokus mengikuti pelatihan. Ternyata selain pelatihan yang bermanfaat positif, kegiatan yang diselenggarakan fasilisator khusus untuk anak-anak pun ternyata sangat menarik, di mana anak-anak ternyata sudah memiliki kemampuan cukup baik untuk menyerap apa yang telah diajarkan kakak-kakak fasilisator di Taman Baca Jendela Pelangi, antara lain melapalkan kosa kata dalam bahasa inggris, dan lain-lain.
Ibu-ibu sibuk pelatihan, anak-anak asyik bermain bersama kakak-kakak fasilisator (Pic: pribadi) |
Berkaitan dengan kegiatan pelatihan ini, Branch Manager Alfamart Balaraja, Yosef Risdianto mengatakan, "pelatihan kewirausahaan semacam ini akan berlangsung rutin dua bulan sekali di setiap cabang yang memiliki toko Alfamart." Lebih lanjut masih dikemukakan oleh Branch Manager Alfamart Balaraja, "pelatihan ini juga bertujuan untuk memberdayakan warga masyarakat agar lebih mandiri secara finansial khususnya untuk ibu rumah tangga. Selain itu, kegiatan ini juga selaras dengan pilar CSR Alfamart SME's (Small Medium Enterprises), atau UKM." Pengembangan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) ternyata juga menjadi concern Alfamart sebagai salah satu usaha yang bergerak dalam bidang retail kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Alfamart dan Komitmennya Terhadap UKM Indonesia
Alfamart dan Komitmennya Terhadap UKM Indonesia
Berkaitan dengan pengembangan UKM di Indonesia, khususnya di kawasan Balaraja, Alfamart tidak hanya memiliki kepedulian terhadap UKM yang sudah mapan atau sudah memiliki omzet, namun juga terhadap pelaku UKM pemula yang baru saja merintis usaha. Ada beberapa program yang telah dilaksanakan Alfamart berkaitan dengan UKM yang baru didirikan ini, antara lain dengan melibatkan para pedagang yang biasanya menyewa halaman Alfamart sebagai tempat usaha untuk meningkatkan usaha mereka dengan menjadi salah satu penyuplai barang di Alfamart. Selain itu, lebih lanjut ditambahkan, "secara berkala Alfamart memberikan pelatihan manajemen ritel modern terhadap para pedagang kelontong di sekitar Alfamart yang tergabung menjadi member Kartu Ponta, di mana dengan kartu member khusus ini, para pedagang akan mendapatkan harga khusus ketika berbelanja di Alfamart. Bahkan, bisa melakukan order barang dan langsung di kirim tanpa dikenakan biaya tambahan."
Aktivitas saat Pelatihan Kreasi Daur Ulang Sampah Botol Plastik (Pic: Pribadi) |
Sedemikian concern-nya pihak Alfamart terhadap Pertumbuhan UKM di Indonesia, tidak hanya ikut membantu pengembangan UKM namun juga menggugah kesadaran masyarakat agar mau merintis usaha dengan memberikan beragam kemudahan melalui gerai Alfamart terdekat, seperti yang dikemukakan oleh Branch Manager Alfamart Balaraja, Yosef Risdianto. Tidak heran jika Alfamart di dukung oleh fasilisator dari Rumah Sekolah Jendela Pelangi menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini, karena diharapkan dari aktivitas ini, warga masyarakat khususnya ibu rumah tangga akan teredukasi dan sadar bahwa sampah pun memiliki nilai ekonomis jika di olah dengan baik dan benar. Bahkan, sudah banyak kisah sukses seseorang yang membangun bisnisnya justru dari sampah di sekitarnya. Khusus pemilihan sampah botol plastik, diharapkan tidak akan ada lagi sampah botol plastik yang terbuang sia-sia karena seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, sampah plastik sangat sulit terurai, dan seharusnyalah sampah jenis ini dimanfaatkan untuk sesuatu barang yang bermanfaat dan bersyukur jika ada nilai ekonomisnya, sehingga bisa mendatangkan tambahan finansial bagi ibu rumah tangga.
Diharapkan, aktivitas pelatihan pemberdayaan masyarakat khususnya ibu rumah tangga akan terus berlanjut secara konsisten dan kontinyu, karena masih banyak daerah lainnya yang belum teredukasi bagaimana memanfaatkan apa yang ada di sekitar hingga menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Selain itu, diharapkan program pelatihan ini juga menjadi pemacu dan pemicu kreativitas dan ide-ide inovatif khususnya di kalangan ibu rumah tangga sehingga bisa memanfaatkan waktu luang setelah selesai dengan pekerjaan rumah tangga untuk aktivitas yang positif dan bernilai ekonomi, sehingga peluang mendapatkan penghasilan tambahan akan terbuka lebar. Sesuai dengan pilar CSR-nya, Alfamart tentu akan terus mendukung kemandirian ini dengan memberikan ruang promosi bagi produk yang dihasilkan ibu-ibu rumah tangga sehingga bisa di akses oleh masyarakat luas, terutama konsumen Alfamart.
Dari Kampung Tegal Lame, Desa Tobat, Alfamart Berdayakan Warga Balaraja.
4 komentar untuk "Memberdayakan Ibu-Ibu Kampung Tegal Lame Melalui Pelatihan Kreasi Daur Ulang Sampah Botol Plastik"