Melintas Batas Menjadi Sosok Ibu yang Smart Bersama KEB
Saya suka dengan ungkapan seperti ini, "jangan memikirkan apa yang tidak kita punyai, tapi pikirkan apa yang telah kita miliki dan apa yang bisa kita bagi dengan orang lain." Sebuah pemikiran yang sederhana namun sungguh sulit untuk diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari manakala kita dibenturkan pada sosok arti seorang manusia yang pada dasarnya tidak pernah terlepas dari manusia lainnya. Terkadang keinginan untuk sama atau setidaknya menyamai orang lain, apalagi jika seseorang tersebut merupakan tokoh panutan yang telah memiliki rekam jejak kebaikan yang menginspirasi orang lain seakan tidak tertahankan. Di satu sisi, sebenarnya merupakan hal yang lumrah, karena dalam suatu proses sosial di masyarakat kita mengenal adanya istilah Asimilasi, Identifikasi, Imitasi, dan berbagai istilah lainnya, yang kesemuanya merujuk pada suatu kondisi bahwa sah-sah saja jika seorang manusia ingin sama atau setidaknya hampir menyamai seorang yang dianggap penting dalam hidupnya.
Namun, manusia akan terus berubah dan untuk tetap bertahan hingga masa yang akan datang, sosok manusia tersebut harus memiliki keunikan yang membuatnya berbeda dari yang lain, dan percayalah sesungguhnya keunikan tersebut justru datang dari dalam diri kita sendiri yang terkadang justru lupa kita gali dan pahami. Hal-hal unik itulah yang kita kenal salah satunya adalah Passion, yang menjadi kosakata cukup populer untuk menggambarkan cita-cita, keinginan, tujuan hidup, serta harapan yang tumbuh dalam dari dalam jiwa seseorang. Tidak salah jika banyak yang mengatakan, seseorang akan bahagia jika telah menemukan apa yang menjadi Passion dalam hidupnya, dan tidak terkecuali seorang ibu yang sama seperti manusia pada umumnya.
Passion ternyata sumber inspirasi untuk berkarya (Gambar : https://lefrandi.files.wordpress.com) |
Bahwa dewasa ini banyak ibu yang lebih bahagia karena telah menemukan Passion dalam hidupnya merupakan suatu hal yang mengembirakan dan tentu saja membahagiakan, karena ibu yang bahagia akan melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas, mandiri, kompetitif, dan berdaya saing tinggi di masa depan. Keberadaan teknologi yang berkembang dengan sangat cepat juga menjadi salah satu faktor yang mendorong seorang ibu untuk terus menggali dan mengembangkan passion-nya, salah satunya adalah menulis melalui media blog yang akrab dengan sebutan Blogger. Media inilah yang kemudian saya pilih menjadi salah satu wadah untuk mengekspresikan hasrat dan passion saya dalam dunia menulis dan sedikit bereksplorasi dengan sentuhan teknologi, karena menulis melalui media blog tidak cukup hanya memposting sebuah tulisan namun untuk menarik perhatian pembaca juga diselipkan foto atau video untuk melengkapi dan mempertegas apa yang kita tulis. Bahkan, sekarang ini perkembangan dunia blogging semakin cepat dan semakin banyak aplikasi baru untuk membuat tulisan di blog semakin berkualitas dan menarik.
Tapi ternyata, manusia tetaplah sosok individu yang kompleks, yang meskipun telah memahami dirinya sendiri namun tetap membutuhkan manusia lainnya untuk mengakui keberadaannya, atau setidaknya tingkat pengetahuan yang telah dimilikinya. Hal inilah yang sesungguhnya mendorong hasrat untuk berbagi dalam diri seorang manusia, agar perannya dapat diakui oleh orang lain yang berada disekelilingnya, terutama oleh orang-orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama dengan dirinya, di samping memang kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang memang tidak pernah terlepas dari manusia lainnya. Yah...memiliki passion, berbagi, dan menjadi sosok ibu yang smart menjadi satu dorongan bagi ibu untuk berkarya dan ambil bagian dari suatu perubahan, perubahan untuk masa depan bangsa yang lebih baik.
Namun untuk mencapai tujuan ideal tersebut sangatlah sulit jika dilakukan secara sendiri-sendiri, minimal dibutuhkan peran serta ibu-ibu lain yang memiliki passion serta minat yang sama dalam wujud sebuah komunitas. Saat ini berkat kecanggihan teknologi, telah banyak komunitas online yang dibentuk atas dasar passion dan minat yang sama tapi tidak mengharuskan anggotanya berada di tempat yang sama, seperti Kumpulan Emak Blogger (KEB) yang memiliki anggota dengan latar belakang geografis yang sangat beraneka ragam, mulai dari kota dan desa di seluruh Indonesia hingga ke mancanegara. Sepintas terlihat mudah, namun disinilah letak kelemahan sekaligus kekuatan komunitas yang dibentuk secara online. Minimnya tatap muka antar anggota membuat satu sama lain terkadang tidak saling mengenal secara langsung, meskipun ada beberapa yang beruntung bisa saling kenal secara personal, namun jumlahnya termasuk sangat kecil.
Sebuah komunitas online memiliki kelemahan pada banyaknya anggotanya, namun justru banyaknya anggota juga merupakan suatu kekuatan yang membuat komunitas online tersebut tetap berdiri tegak hingga masa yang akan datang. Apalagi jika komunitas tersebut memiliki sesuatu yang tidak akan pernah lekang dimakan zaman serta oleh perubahan. Terkadang begitu banyaknya anggota dengan berbagai perbedaan baik latar belakang, budaya, tempat tinggal, kebiasaan, seringkali menimbulkan pergesekan, salah tafsir, atau salah pengertian. Hal Inilah yang kerap menimbulkan sedikit hambatan bagi seorang ibu untuk melahirkan karya nyata demi menyumbangkan setitik perubahan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Salah mengomentari, salah tulis, salah mengutip sumber, dan berbagai salah lainnya terkadang berbuntut sangat panjang dan berefek pada rasa tidak nyaman. Pada kondisi seperti inilah dibutuhkan sikap yang legowo untuk bertoleransi dan saling bertenggang rasa, karena menjadi bagian komunitas berarti kita harus mau belajar banyak hal.
Di sisi yang lain, banyaknya anggota suatu komunitas online juga bisa menjelma menjadi suatu kekuatan besar yang mampu mengerakkan dan mengulirkan sebuah perubahan. Perubahan menuju masa depan generasi bangsa yang lebih berkualitas, kompetitif, dan berdaya saing tinggi, yang dilakukan oleh sosok ibu yang dengan segala kelebihan dan kekurangannya berjuang melintas batas ruang dan waktu untuk tumbuh menjadi seorang yang smart dengan teknologi di genggaman tangannya. Kumpulan Emak Blogger telah membuktikan eksistensinya bahwa diumurnya yang memasuki tahun ke-4 ini tetap tegak berdiri dan menjadi rumah bagi semua ibu yang memiliki minat serta passion besar dalam dunia blogging. Serta sekaligus menjadi rumah yang nyaman bagi ibu untuk melahirkan karya dalam bentuk tulisan di blog yang menginspirasi orang lain, sekaligus menjadi wadah untuk saling sharing dan berbagi pengalaman antar anggota. Berbeda adalah sebuah anugerah yang semestinya wajib kita syukuri, karena saling berbeda dalam banyak hal justru akan menambah warna-warni dan memperkaya ilmu serta pengetahuan bagi kita semua, terutama bagi anggota KEB untuk menjadi sosok ibu yang smart bagi keluarganya.
Dok : Dari berbagai sumber |
Selamat ulang tahun yang ke-4 untuk KEB, tetaplah menginspirasi saya dan semua ibu agar mampu melintas batas menjadi sosok yang smart untuk keluarga dan masyarakat, serta melahirkan karya untuk perubahan meskipun dihadang berbagai perbedaan.
Referensi tulisan :
http://female.kompas.com/read/2011/05/29/00030487/menjadi.quotsmart.womanquot.yang.tahu.passion-nya
http://membuatwebs.com/blog/website-dan-komunitas-online.html
4 komentar untuk "Melintas Batas Menjadi Sosok Ibu yang Smart Bersama KEB"