Karena Macau, Kota Seribu Museum
Macau, kota dua budaya yang merupakan negara bagian dari China ternyata tidak hanya menawarkan keindahan kota yang kental dengan arsitektur bangunan dan budaya khas Eropa, berpadu dengan budaya lokal khas Asia. Namun juga menawarkan sisi kehidupan lain dari kota yang menawarkan wisata penuh petualangan menyusuri jejak-jejak budaya masa silam di tiap sudut kota, yaitu budaya timur dan barat.
Berpadunya budaya timur dan barat di Macau merupakan kekayaan budaya yang hingga sekarang masih bisa kita nikmati melalui beragam museum yang banyak tersebar di berbagai sudut kota Macau. Jumlah museum di kota Macau sangat fantastis untuk ukuran kota sebesar Macau, karena begitu mudahnya kita menemukan museum di sini. Hal ini menggambarkan dibalik kehidupan glamour yang ditawarkan Macau dengan beragam atraksi hiburan dan kawasan perbelanjaan yang mempesona, kota yang indah dengan arsitektur khas perpaduan Eropa dan China, ternyata Macau menyimpan sejarah peradaban masa lalu yang panjang, yang masih tersimpan rapi di berbagai museum di segala penjuru kota Macau. Macau telah menempatkan diri sebagai kota yang sangat bangga dan menghargai peradaban budayanya melalui keberadaan museum-museum indah yang layak menjadi destinasi wisata favorit bagi wisatawan.
Museum sesungguhnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah perkembangan peradaban dan budaya manusia. Manusia wajib mempelajari sejarah peradabannya sebagai sebuah usaha pembelajaran untuk kehidupannya di masa mendatang. Secara etimologis, museum berasal dari bahasa Yunani, yaitu Mouseion yang merujuk kepada nama kuil pemujaan terhadap Muses, dewa yang berhubungan dengan kegiatan seni. Kemudian dalam perkembangannya, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, manusia semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan yang menyatu dan tersimpan di museum.
Namun definisi museum berdasarkan International Council of Museums, bahwa museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Adapun fungsi museum adalah sebagai berikut : pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah, pusat penyaluran ilmu untuk umum, pusat penikmatan karya seni, pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa, obyek wisata, media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan, suaka alam dan suaka budaya, cermin sejarah manusia juga alam dan kebudayaan, serta sarana untuk bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sedemikian pentingnya arti museum bagi perkembangan sejarah peradaban manusia, sejak dahulu hingga ke masa sekarang bahkan di masa depan membuat perjalanan wisata tidak lengkap bila tidak mengunjungi museum-museum di kota Macau. Bahkan museum di kota Macau bisa menjadi destinasi utama ketika seseorang ingin berkunjung ke kota Macau, seperti halnya saya.
Biasanya gambaran museum terkesan dingin, angker, dan berupa bangunan tua di sudut sepi kota. Namun museum di kota Macau sangat berbeda, selain terbuka, hangat meskipun dibalut bangunan bersejarah tempo dulu yang rata-rata berarsitektur Eropa, lengkap, dan jarak antar museum yang dekat membuat kita tidak perlu berlelah-lelah menempuh perjalanan yang jauh untuk mengunjungi satu persatu museum di kota ini.
Bahkan Kantor Pariwisata Kota Macau atau Macau Government Tourist Office kini telah memiliki perwakilan di Indonesia, dan siap memandu kita bila ingin berwisata mengunjungi dan menjelajah museum-museum indah di berbagai sudut kota Macau.
Menyusuri Destinasi Wisata Museum di Kota Macau
Tahukah Anda? Menemukan tempat lain di dunia, sangat kecil tapi memiliki warisan budaya dan sejarah yang sangat kaya mungkin hampir mustahil. Namun kemustahilan itu tidak terjadi karena tempat seperti itu benar adanya, yaitu di Kota Macau melalui museum yang dimiliki Macau dan jumlahnya yang sangat banyak untuk ukuran kota sekecil itu membuat Macau pantas dijuluki "kota seribu museum".
Museum-museum di kota Macau menawarkan perspektif yang berbeda dan unik tentang masa lalu kehidupan di Macau, lengkap dengan perpaduan budaya timur dan barat dalam bentuk keberagaman budaya, seni, kuliner, bahkan tata nilai yang hidup di berbagai kalangan masyarakat Macau di masa dahulu dan di masa sekarang, sisi menarik inilah yang membuat saya sangat ingin mengunjungi Macau.
Menyusuri destinasi wisata museum di Macau seolah tidak akan ada habisnya, dan sangat menakjubkan, bayangkan kota sekecil Macau namun memiliki banyak museum yang memiliki ikatan sejarah masa lalu yang kental dan tidak terputus hingga kini. Pantaslah jika Macau selalu ramai dibanjiri para wisatawan, baik dari Asia atau dari benua lain.
Menjelajah Macau tidaklah lengkap rasanya jika tidak menyusuri destinasi museum yang tersebar di berbagai belahan kota Macau. Inilah yang menjadi impian terbesar saya, melihat Macau dari nuansa yang sangat berbeda namun kaya makna, karena :
Museum sesungguhnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah perkembangan peradaban dan budaya manusia. Manusia wajib mempelajari sejarah peradabannya sebagai sebuah usaha pembelajaran untuk kehidupannya di masa mendatang. Secara etimologis, museum berasal dari bahasa Yunani, yaitu Mouseion yang merujuk kepada nama kuil pemujaan terhadap Muses, dewa yang berhubungan dengan kegiatan seni. Kemudian dalam perkembangannya, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, manusia semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan yang menyatu dan tersimpan di museum.
Namun definisi museum berdasarkan International Council of Museums, bahwa museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Adapun fungsi museum adalah sebagai berikut : pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah, pusat penyaluran ilmu untuk umum, pusat penikmatan karya seni, pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa, obyek wisata, media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan, suaka alam dan suaka budaya, cermin sejarah manusia juga alam dan kebudayaan, serta sarana untuk bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sedemikian pentingnya arti museum bagi perkembangan sejarah peradaban manusia, sejak dahulu hingga ke masa sekarang bahkan di masa depan membuat perjalanan wisata tidak lengkap bila tidak mengunjungi museum-museum di kota Macau. Bahkan museum di kota Macau bisa menjadi destinasi utama ketika seseorang ingin berkunjung ke kota Macau, seperti halnya saya.
Biasanya gambaran museum terkesan dingin, angker, dan berupa bangunan tua di sudut sepi kota. Namun museum di kota Macau sangat berbeda, selain terbuka, hangat meskipun dibalut bangunan bersejarah tempo dulu yang rata-rata berarsitektur Eropa, lengkap, dan jarak antar museum yang dekat membuat kita tidak perlu berlelah-lelah menempuh perjalanan yang jauh untuk mengunjungi satu persatu museum di kota ini.
Bahkan Kantor Pariwisata Kota Macau atau Macau Government Tourist Office kini telah memiliki perwakilan di Indonesia, dan siap memandu kita bila ingin berwisata mengunjungi dan menjelajah museum-museum indah di berbagai sudut kota Macau.
Menyusuri Destinasi Wisata Museum di Kota Macau
Tahukah Anda? Menemukan tempat lain di dunia, sangat kecil tapi memiliki warisan budaya dan sejarah yang sangat kaya mungkin hampir mustahil. Namun kemustahilan itu tidak terjadi karena tempat seperti itu benar adanya, yaitu di Kota Macau melalui museum yang dimiliki Macau dan jumlahnya yang sangat banyak untuk ukuran kota sekecil itu membuat Macau pantas dijuluki "kota seribu museum".
Museum-museum di kota Macau menawarkan perspektif yang berbeda dan unik tentang masa lalu kehidupan di Macau, lengkap dengan perpaduan budaya timur dan barat dalam bentuk keberagaman budaya, seni, kuliner, bahkan tata nilai yang hidup di berbagai kalangan masyarakat Macau di masa dahulu dan di masa sekarang, sisi menarik inilah yang membuat saya sangat ingin mengunjungi Macau.
- Museum Macau. Sebuah museum sejarah dan budaya dengan sejumlah besar benda-benda bernilai sejarah besar, yang menunjukkan cara hidup dan budaya di kota lama yang telah dihuni oleh berbagai komunitas.
- Museum Maritim atau Kelautan. Berbagai sejarah Macau yang erat hubungannya dengan kelautan dipamerkan di museum ini, dengan bentuk bangunan yang menyerupai kapal layar yang sedang berlabuh di Inner Harbour. Museum ini berada di Square of The Barra Pagoda yang pada mulanya didedikasikan khusus kepada dewi agama Tao "A-Ma" sebagai pelindung bagi para nelayan dan juga dipercaya sebagai tempat di mana orang Portugis mendarat di Macau untuk pertama kalinya, tempat yang sebut Pelabuhan A-Ma yang kemudian berubah menjadi Macau.
- Museum Anggur yang dibangun dengan tujuan agar pengunjung dapat bersentuhan langsung dengan kepentingan sosial, ekonomi, dan budaya dari anggur dalam tradisi serta kehidupan sehari-hari dan berbagai perayaan bangsa Portugis. Museum ini bukan hanya untuk memberikan informasi tentang minuman anggur, tapi juga untuk menciptakan ulang atmosfer yang meliputi pembuatan anggur, menunjukan kepada pengunjung alat-alat modern dan tradisional yang digunakan dalam pembuatan anggur.
- Museum Seni Macau adalah satu-satunya museum seni di Macau dan menyediakan tempat terluas untuk seni visual.
- The Macau Science Center yang dirancang selain untuk memberikan hiburan kepada pengunjung juga sebagai usaha untuk memperluas wawasan serta pendidikan tentang ilmu pengetahuan.
- Museum Alam dan Agrikultural yang berlokasi di Taman Seac Pai Van, merupakan kumpulan dari beragam flora dan fauna, sekaligus memberikan gambaran betapa pentingnya sektor pertanian bagi perekonomian Macau di Pulau Taipa dan Coloane baik di masa lalu maupun di masa kini.
- Museum Rumah Taipa yang meliputi lima rumah hijau khas dengan karakteristik arsitektur Macau dari Portugis yang merupakan salah satu warisan bernapaskan budaya barat dari pulau Taipa.
- Rumah Adat Teh Macau, sebuah bangunan megah yang menampilkan elemen Eropa Selatan dan atap ubin China yang melengkap gaya Portugis yang megah.
- Museum Sejarah Taipa dan Coloane yang memberikan gambaran secara lengkap dan detail tentang sejarah dan budaya Coloane tua dan Taipa di Macau.
- Lou Kau Mansion, yang diyakini dibangun pada tahun 1889 dan pada masa dahulu merupakan rumah Lao Kau, seorang pedagang Cina yang terkenal dengan kekayaannya.
Menyusuri destinasi wisata museum di Macau seolah tidak akan ada habisnya, dan sangat menakjubkan, bayangkan kota sekecil Macau namun memiliki banyak museum yang memiliki ikatan sejarah masa lalu yang kental dan tidak terputus hingga kini. Pantaslah jika Macau selalu ramai dibanjiri para wisatawan, baik dari Asia atau dari benua lain.
Menjelajah Macau tidaklah lengkap rasanya jika tidak menyusuri destinasi museum yang tersebar di berbagai belahan kota Macau. Inilah yang menjadi impian terbesar saya, melihat Macau dari nuansa yang sangat berbeda namun kaya makna, karena :
- Museum bukan hanya sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah semata yang memang harus dilestarikan, namun lebih dari itu. Berkunjung ke museum berarti kita ikut melestarikan makna yang terkandung dalam benda-benda tersebut yang sarat akan sistem nilai dan norma yang jika digali akan memberikan banyak informasi dari kehidupan masa lalu untuk menata kehidupan di masa mendatang, serta bagaimana membangun budaya serta peradaban di masa depan yang lebih baik.
- Selain menyajikan sisi edukatif dan rekreatif, mengunjungi museum akan memberikan sumber inspirasi untuk membangun semangat inovasi di masa depan.
Dan Macau adalah destinasi yang tepat jika ingin menjelajah berbagai museum, karena Macau adalah kota seribu museum.
Sumber referensi tulisan dan foto :
http://id.macautourism.gov.mo
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Why Macau yang diselenggarakan Macau Government Tourist Office (MGTO) bersama Vivalog.
Sumber referensi tulisan dan foto :
http://id.macautourism.gov.mo
1 komentar untuk "Karena Macau, Kota Seribu Museum"