SUARAKAN DUKUNGAN NO SUAP UNTUK PLN BERSIH
Bicara soal PLN yang kian hari kian memantapkan komitmennya untuk menuju PLN bersih yang bebas dari praktek kolusi, korupsi, dan nepotisme, Sekaligus menegakkan Good Corporate Governance (GCG) dan anti korupsi dalam penyediaan tenaga listrik bagi rakyat, mengingatkan saya akan pengalaman yang belum lama saya alami. Berawal dari sudah tidak mencukupinya kebutuhan listrik di rumah saya yang hanya berdaya 900 watt, hingga akhirnya saya memutuskan untuk tambah daya di kantor PLN dekat rumah. Setiba di kantor tersebut, setelah bertanya sana-sini petugas keamanan menyarankan agar saya mendaftar untuk tambah daya dari website PLN dan tidak perlu mondar-mandir ke kantor, dan disarankan juga untuk melunasi pembayaran yang terakhir untuk mempercepat proses permintaan tambah daya saya.
Sedikit ragu, namun akhirnya saya putuskan untuk mendaftar tambah daya melalui website yang disediakan oleh PLN, setelah mendaftar saya mendapatkan email notifikasi yang berisi nomor register pendaftaran dan total jumlah uang yang harus dibayarkan sebagai persyaratan untuk memperoleh fasilitas tambah daya dari PLN. Kebetulan saat itu sedang berjalan program tambah daya gratis, jadi hanya hanya diharuskan membayar biaya-biaya termasuk voucher perdana sebesar Rp. 20.000,- karena saya migrasi dari paska bayar ke pra bayar. Setelah melakukan pembayaran ke bank yang ditunjuk oleh PLN, saya mendapatkan notifikasi via email bahwa pendaftaran saya akan segera diproses dan di bawah email tersebut tertera link untuk mengecek progress transaksi tersebut. Iseng setelah beberapa hari saya mengklik link tersebut, dan terdapat laporan bahwa permintaan saya sedang dibuatkan surat perintah kerja, agak supraise tapi kita tunggu actionnya saja. Dan tidak sampai seminggu, petugas PLN datang dan mengganti meteran di rumah saya. Sedikit heran sekaligus gembira rupanya sudah ada perubahan besar di tubuh PT. PLN (Persero).
Ternyata PLN telah berinisiatif cepat dalam upaya melakukan tindakan korupsi, yaitu :
Melalui kerjasama ini, baik PLN, pelanggan, vendor/mitra kerja, maupun stake holder lainnya sama-sama dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan korupsi. Menciptakan PLN yang didasarkan pada tata kelola perusahaan yang baik dan benar, transparan, dan anti korupsi, semuanya demi membangun komitmen PLN menjadi PLN Bersih. Meskipun untuk mewujudkan komitmen itu membutuhkan proses dan perjalanan yang panjang serta komitmen yang kuat dari PLN beserta jajarannya, namun sebagai suatu perubahan komitmen ini patut diacungi jempol ditengah masih carut marutnya persoalan korupsi di Indonesia.
Apresiasi terhadap komitmen ini seharusnya diwujudkan masyarakat dengan cara mengedukasi dirinya dengan ikut membantu program PLN Bersih, karena tanpa peran serta masyarakat mustahil komitmen ini akan terwujud. Masyarakat harus cepat tanggap apabila menemui sinyalemen-sinyalemen yang berbau korupsi dan bila memungkinkan bisa melaporkan hal tersebut, mengambil bagian dalam komitmen PLN Bersih sangat penting karena dua hal :
Kenyataan yang telah saya rasakan berdasarkan pengalaman di atas tentu saja menimbulkan kenikmatan tersendiri karena selain tidak adanya lagi pungutan liar di luar biaya yang telah ditetapkan, akses pelayanan dapat dengan mudah dijangkau dari mana saja, mudah, dan cepat. Dan ini merupakan indikasi yang menunjukkan komitmen PLN untuk terus berbenah ke arah yang lebih baik sedikit banyak menunjukkan keberhasilan. Karena itu suarakan dukungan No Suap untuk PLN Bersih melalui tindakan dan peran yang nyata, karena dengan dukungan masyarakat ini kemungkinan untuk mewujudkan komitmen menjadi perusahaan negara yang baik dan benar, transparan, dan anti korupsi akan berlangsung lebih cepat dan tepat sasaran.
Tulisan ini diikutsertakan dalam kontes blog "Blogger Dukung PLN Bersih" yang diselenggarakan PLN dan Blogdetik.
Sumber referensi tulisan :
- Membuat sistem pelayanan yang transparan dengan meminimalkan pertemuan tatap muka pelanggan dengan pegawai PLN. Contohnya layanan pasang baru, tambah daya, dan pasang sementara secara online melalui website http://www.pln.co.id, seperti pengalaman yang saya utarakan sebelumnya.
- Melakukan perubahan aturan pengadaan barang dan jasa.
- Membuat sistem penanganan keluhan pelanggan, contohnya melalui contact center 123, Fanspage PT. PLN (Persero), twitter di @pln_123.
- Membangun Whistler Blower system bagi karyawan PLN.
- Memudahkan karyawan bagi yang ingin menyerahkan barang terindikasi gratifikasi.
- Melakukan multi stakeholder forum (Mitra PLN) dengan membuat komitmen dan deklarasi bersama untuk tidak melakukan suap dan korupsi.
Melalui kerjasama ini, baik PLN, pelanggan, vendor/mitra kerja, maupun stake holder lainnya sama-sama dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan korupsi. Menciptakan PLN yang didasarkan pada tata kelola perusahaan yang baik dan benar, transparan, dan anti korupsi, semuanya demi membangun komitmen PLN menjadi PLN Bersih. Meskipun untuk mewujudkan komitmen itu membutuhkan proses dan perjalanan yang panjang serta komitmen yang kuat dari PLN beserta jajarannya, namun sebagai suatu perubahan komitmen ini patut diacungi jempol ditengah masih carut marutnya persoalan korupsi di Indonesia.
Apresiasi terhadap komitmen ini seharusnya diwujudkan masyarakat dengan cara mengedukasi dirinya dengan ikut membantu program PLN Bersih, karena tanpa peran serta masyarakat mustahil komitmen ini akan terwujud. Masyarakat harus cepat tanggap apabila menemui sinyalemen-sinyalemen yang berbau korupsi dan bila memungkinkan bisa melaporkan hal tersebut, mengambil bagian dalam komitmen PLN Bersih sangat penting karena dua hal :
- Masyarakat sebagai korban. Sudah menjadi rahasia umum bahwa aktor utama korupsi umumnya adalah pemerintah dan pengusaha, sedangkan masyarakat adalah korbannya. Kolaborani dalam melakukan berbagai tindak korupsi ini tentunya akan membawa imbas yang tidak enak bagi masyarakat, selain itu tentunya akan menimbulkan kerugiaan terutama menyangkut materi.
- Masyarakat sebagai komponen utama negara. Suatu negara terdiri dari tiga komponen utama, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Keberhasilan suatu negara sangat tergantung pada kinerja dan kerjasama ketiga komponen ini, karena itu masyarakat harus ikut aktif untuk melakukan setiap program yang menuju pada perubahan dan perbaikan dan pada akhirnya perubahan ini akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
- Berperan sebagai informan atau penyampai informasi. Dalam hal ini masyarakat berperan mengambil inisiatif untuk melaporkan, membeberkan, dan memberikan informasi pada penegak hukum terhadap kemungkinan terjadinya tindak korupsi. Namun untuk menjalankan peran ini tentunya membutuhkan akses dan keamanan yang menjamin serta rasa tidak nyaman yang harus ditanggung apabila masyarakat ingin melaporkan adanya indikasi tindak korupsi dalam pelayanan PLN sebagai perusahaan penyedia listrik negara. Karena peran serta masyarakat inilah yang sedikit banyak mampu meminimalisir tindak korupsi yang merugikan negara.
- Berperan sebagai pengawas. Masyarakat harus tampil mengawasi setiap kebijakan dan langkah strategis yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah, karena celah-celah untuk melakukan tindak korupsi sangat sulit terdeteksi apalagi bila sudah berada di tingkatan paling bawah yang seharusnya menjadi tingkatan paling vital karena berhubungan langsung dengan masyarakat dalam hal ini pelanggan. Masyarakat harus mengawasi dan mengawal setiap keputusan yang di buat sebagai rangkaian upaya melawan tindak korupsi, termasuk tidak melakukan penyuapan.
- Pesan moral melalui pendidikan. Satu hal yang tidak boleh terabaikan proses pendidikan bagi anak-anak dalam keluarga. Perilaku korupsi pada prinsipnya tidak dapat dipisahkan dengan kualitas moral yang dimiliki seseorang ketika sedang memangku jabatan. Disinilah masyarakat mempunyai peran strategis untuk membekali anak-anak melalui pendidikan nilai dan pembentukan karakter yang mengindikasikan tindakan korupsi termasuk melakukan penyuapan adalah perbuatan yang sangat tidak bermoral dan merugikan pihak lain. Dan diharapkan di masa depan anak-anak ini akan tumbuh menjadi pribadi yang mempunyai kualitas moral yang baik dan tangguh terhadap godaan melakukan tindak korupsi dan penyelewengan.
Kenyataan yang telah saya rasakan berdasarkan pengalaman di atas tentu saja menimbulkan kenikmatan tersendiri karena selain tidak adanya lagi pungutan liar di luar biaya yang telah ditetapkan, akses pelayanan dapat dengan mudah dijangkau dari mana saja, mudah, dan cepat. Dan ini merupakan indikasi yang menunjukkan komitmen PLN untuk terus berbenah ke arah yang lebih baik sedikit banyak menunjukkan keberhasilan. Karena itu suarakan dukungan No Suap untuk PLN Bersih melalui tindakan dan peran yang nyata, karena dengan dukungan masyarakat ini kemungkinan untuk mewujudkan komitmen menjadi perusahaan negara yang baik dan benar, transparan, dan anti korupsi akan berlangsung lebih cepat dan tepat sasaran.
Tulisan ini diikutsertakan dalam kontes blog "Blogger Dukung PLN Bersih" yang diselenggarakan PLN dan Blogdetik.
Sumber referensi tulisan :
Posting Komentar untuk "SUARAKAN DUKUNGAN NO SUAP UNTUK PLN BERSIH"
Posting Komentar