Belajar Bahasa Inggris Semakin Mudah dan Menyenangkan Untuk Anak Bersama RISE Indonesia

Zaman sudah berubah, tantangan anak di masa kini tentu sangat jauh berbeda dengan orangtua di masa kecil dahulu di mana saat ini anak di tuntut untuk menguasai banyak hal termasuk kemampuan mempergunakan teknologi untuk menunjang kegiatan belajar dan kehidupannya di masa kini. Dengan tuntutan yang sedemikian besar di masa yang akan datang, tentu sebagai orangtua kita harus membekali anak dengan asupan nutrisi yang berkualitas. Namun, selain nutrisi ada hal yang tidak kalah pentingnya yang juga akan sangat membantu anak tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan kompetitif di masa depan, yaitu stimulasi yang konsisiten dan optimal dari orangtua kepada anaknya sedini mungkin, bahkan sejak si anak masih dalam kandungan. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil menjadi momen-momen emas yang seharusnya tidak dilewatkan orangtua dengan memberikan stimulasi yang optimal bagi anak. Momen inilah yang kemudian kerap di sebut sebagai masa-masa Golden Age atau usia emas si kecil, di mana pada periode usia ini terdapat banyak potensi kecerdasan dalam diri si anak yang jika distimulasi dan direspon secara cepat dan tepat akan membentuk anak menjadi sosok anak yang cerdas dan multitalenta.

Sesi Pembuka Seminar di RISE Living World Alam Sutera (Dok : Pribadi)

Beragam potensi kecerdasan dalam diri si anak inilah yang kerap kita dengar dengan istilah Multiple Intelligence atau kecerdasan majemuk, di mana konsep ini pertama kali dikemukakan oleh Dr. Howard Gardner, seorang Psikolog dari Universitas Harvard dalam bukunya yang berjudul "The Multiple Intelligence," yang menyatakan bahwa dalam diri setiap manusia terdapat 8 kecerdasan majemuk yang sangat mempengaruhi kehidupannya sehari-hari, yaitu kecerdasan Linguistik, kecerdasan Logika Matematik, Musikal, Kinestetik, Visual Spasial, Interpersonal, Intrapersonal, dan Naturalis. Kedelapan kecerdasan inilah yang jika perlu sedini mungkin diberikan stimulasi yang konsisten agar kelak meskipun biasanya hanya ada satu atau dia kecerdasan yang menonjol namun anak tetap memiliki kecerdasan yang lainnya. Namun terkadang ada sebagian orangtua yang bingung atau tidak tahu langkah atau metode stimulasi seperti apa sih yang tepat untuk mengoptimalkan stimulasi kecerdasan majemuk pada anak, dan informasi ini terutama sangat diperlukan oleh orangtua yang masih baru di mana buah hati tercinta masih dalam periode usia Golden Age.

Untuk membantu memberikan informasi yang tepat dan referensi yang terpercaya bagi semua orangtua inilah RISE Indonesia menyelenggarakan seminar yang membahas secara khusus bagaimana mengoptimalkan kemampuan dan elastisitas belajar anak di usia dini atau Optimizing Child's Learning Ability and Elasticity In Early Childhood bersama Ms. Hanlie Muliani, M.Psi, seorang Psikolog anak yang juga menulis buku berjudul "How To Deal With Your Child," yang diselenggarakan tanggal 4 Juni 2016 lalu di RISE Living World Alam Sutera. Dalam seminar tersebut dijelaskan secara detail bagaimana perkembangan dan terbentunya koneksi dalam otak manusia terutama pada anak-anak yang masih berada dalam rentang usia Golden Age tumbuh sangat pesat dan dengan cepat saling terkoneksi satu sama lain. Dengan kondisi ini adalah sangat wajar jika banyak ahli menyarankan untuk memaksimalkan kecerdasan anak dengan memberikan stimulasi yang optimal dan secara terus-menerus.

Dalam kesempatan ini juga, selaku narasumber utama, Ms. Hanlie juga menyarankan agar orangtua semaksimal mungkin menstimulasi kedelapan kecerdasan majemuk dalam diri si anak sejak dini agar bagian otak anak yang masih elastis akan mendapatkan pengaruh yang positif sebagai pondasi untuk berkembangkan kecerdasan tersebut di masa depan. Meskipun, pada akhirnya hanya ada satu atau dua kecerdasan majemuk yang menonjol dalam diri si anak, namun kecerdasan lain juga akan mempengaruhi kesuksesan kehidupan anak di masa yang akan datang, di mana pada masa itu dunia telah mengalami perkembangan yang sedemikian pesatnya. Setidaknya ada 3 langkah yang bisa orangtua lakukan untuk memaksimalkan proses stimulasi kecerdasan si kecil, yaitu :

1. Obersevasi. Sedini mungkin orangtua harus rajin mengobservasi si kecil dengan mengamati kegiatan yang disukai si kecil serta memperkenalkannya dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kecerdasan si kecil. Kegiatan ini selain bisa dilakukan oleh orangtua sendiri, juga bisa dibantu oleh seseorang yang ahli dalam bidang ini seperti psikolog anak, atau lembaga kursus yang secara khusus memiliki tenaga ahli dalam bidang tersebut.
2. Stimulasi. Pada tahap ini orangtua harus memberikan kesempatan pada si kecil untuk melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan yang disukainya. Namun, pastikan selama melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan tersebut, anak-anak terutama yang masih berusia di bawah tiga tahun harus tetap di bawah pengawasan orangtua atau orang lain yang memang berkompeten untuk membantu melakukan hal tersebut. Orangtua atau pengasuh yang mendampingi juga bisa bertindak sebagai fasilisator yang akan membantu stimulasi anak lebih optimal.
3. Evaluasi. Pada sesi ini, orangtua atau seseorang yang ditugaskan untuk mendampingi si kecil harus bisa melakukan evaluasi secara bertahap terhadap perkembangan kecerdasan si kecil, termasuk mengetahui perkembangan apa yang sudah berhasil dikuasai si kecil dari kegiatan atau aktivitas yang dilakukannya tersebut. Evaluasi ini juga penting untuk mengetahui kecerdasan majemuk apa saja yang menonjol dalam diri si anak, sehingga orangtua dapat lebih mudah memetakan langkah yang tepat untuk memaksimalkan kecerdasan si kecil.

Namun, memang tidak mudah untuk melakukan proses tersebut secara maksimal mengingat tidak semua orangtua memiliki waktu khusus untuk secara konsisten melakukannya, apalagi jika buah hati yang dimiliki lebih dari satu dengan jarak usia yang sangat berdekatan sehingga memiliki banyak kendala untuk memaksimalkan potensi tersebut. Akibatnya, anak akan lebih banyak berinteraksi dengan media yang justru kurang memberikan stimulasi yang positif dalam diri si anak, sehingga kecerdasan yang seharusnya potensial dalam diri si anak tidak dapat tergali secara maksimal. Tidak hanya itu, kurangnya stimulasi dalam bentuk komunikasi yang intens dengan si anak akan membuat anak bisa saja tumbuh menjadi sosok yang kelak sulit berkomunikasi baik secara verbal maupun tulisan, padahal kecerdasan verbal ini juga sangat menentukan keberhasilan si anak dalam pergaulan di masa depan di mana pada era tersebut jarak antar bangsa sudah nyaris tidak terlihat.
 

Era MEA (Masyarakat Economic ASEAN) atau pasar bebas ASEAN kini sudah bukan lagi di depan mata melainkan sudah terjadi dan secara perlahan namun pasti juga akan sangat mempengaruhi perubahan dalam kehidupan masyarakat. Anak-anak masa kini di era pasar bebas ASEAN dan pasar bebas dunia tahun 2020 mendatang akan memiliki tantangan yang jauh lebih berat di mana mereka dituntut untuk tumbuh menjadi generasi yang kompetitif dan berdaya saing tinggi. Untuk alasan itulah mengapa sedini mungkin anak harus distimulasi secara maksimal terutama kemampuan berbahasanya selain bahasa ibu yaitu Bahasa Indonesia. Memiliki kemampuan bahasa asing terutama Bahasa Inggris menjadi syarat mutlak bagi generasi muda masa kini dan masa depan untuk tumbuh menjadi sosok generasi mudah yang berdaya saing tinggi dan kompetitif. Untuk alasan itulah mengapa sejak dini anak-anak dianjurkan untuk mulai belajar bahasa lain selain bahasa ibu, seperti Bahasa Inggris.

Namun, tidak semua sekolah atau lembaga kursus mengakomodasi kemampuan berbahasa Inggris anak dengan cara belajar yang menyenangkan serta sesuai dengan tingkat usia anak di mana pada usia di bawah lima tahun anak sangat suka aktivitas belajar sambil bermain. Konsep belajar bahasa Inggris yang menyenangkan dan sesuai dengan tingkatan usia anak inilah yang kemudian mengilhami lahirnya RISE Indonesia, Pusat Kursus Bahasa Inggris yang inovatif dengan metode belajar serta mengajar yang di desain secara khusus untuk anak usia 2 hingga 12 tahun.

Lebih Dekat Dengan RISE Indonesia, Pusat Kursus Bahasa Inggris Untuk Anak Dengan Metode Belajar Yang Menyenangkan Serta Inovatif

RISE Indonesia sendiri didirikan sebagai kolaborasi antara Bina Nusantara dengan RISE Global yang telah berpengalaman selama 50 tahun lebih dalam dunia lembaga pendidikan non formal di dunia internasional. Berbekal pengalaman tersebut, tentu RISE Global memiliki banyak metode belajar yang inovatif, yang tidak hanya bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan berbahasa asing anak namun juga mengembangkan potensi terpendam dalam diri si anak dengan cara yang menyenangkan. Berpartner dengan Bina Nusantara (BINUS) tentu adalah pilihan yang sangat tepat mengingat banyaknya prestasi BINUS yang telah ditorehkan dalam catatan dunia pendidikan di Indonesia sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang telah banyak melahirkan generasi muda yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi.

Informasi detal bisa mengunjungi situs RISE Indonesia http://www.rise.id

Kolaborasi inilah yang kemudian mengilhami lahirnya pusat pendidikan bahasa Inggris untuk anak usia 2 hingga 12 tahun di Indonesia, di mana untuk pertama kalinya dibuka di Living World Mall of Alam Sutera, Tangerang pada bulan Oktober 2014. Setelah itu, kemudian secara berturut-turut di buka di FX Sudirman, Jakarta, Central Park, Jakarta Barat, dan di Bintaro Jaya Xchange, Tangerang Selatan. Semakin bertambahnya pusat pendidikan bahasa Inggris untuk anak ini menunjukkan betapa eksistensi RISE Indonesia yang menawarkan inovasi dalam mengajarkan bahasa Inggris untuk anak sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama orangtua yang bingung bagaimana menemukan metode atau cara yang tepat untuk menstimulasi kecerdasan berbahasa anak sekaligus kecerdasan majemuk lainnya.

RISE percaya bahwa setiap anak pasti memiliki kemampuan untuk menguasai bahasa Inggris secara baik dan benar, asalkan metode belajarnya sesuai dengan tahapan perkembangan dan kemampuan berbahasa anak. Untuk alasan itulah mengapa di RISE pembelajaran bahasa Inggris untuk tahap di susun bertahap sesuai dengan kemampuan berbahasa anak yang di ukur dari indikator usia anak. Selain itu, dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi, RISE secara khusus memiliki misi untuk membangun secara bertahap kecerdasan anak selain tentunya kecerdasan berbahasa Inggris, yaitu kemampuan Matematika dan Logika, Ilmu Pengetahuan, Ilmu Sosial, kemampuan Berbahasa dan Komunikasi, kemampuan emosi, Fisik dan ketangkasan, serta Kepemimpinan. 

Kemampuan ini diharapkan akan mendukung dan melengkapi kepiawaian berbahasa Inggris anak sehingga kelak anak tidak hanya tumbuh menjadi sosok anak yang cerdas dan mahir berbahasa Inggris semata, namun juga tumbuh menjadi sosok generasi penerus bangsa yang kompetitif, berintegritas, berbudi pekerti luhur, dan mampu bersaing di dunia internasional. Untuk alasan itulah mengapa RISE Indonesia menyusun kurikulum pembelajaran sedemikian rupa agar potensi kecerdasan anak selain kecerdasan berbahasa bisa tergali secara maksimal, karena antara kecerdasan yang satu dengan kecerdasan lain sangat berkaitan dan tentunya saling melengkapi, senada dengan yang dikemukakan oleh Ms. Hanlie dalam sesi seminar yang diselenggarakan RISE tanggal 4 Juni 2016 lalu di RISE Living World Alam Sutera, Tangerang. Dengan metode belajar yang fun, interaktif, dan smart, orangtua dapat dengan tenang menitipkan harapannya agar buah hati tercinta tumbuh menjadi generasi milenium yang multitalenta, berkarakter, dan siap menyongsong MEA serta pasar bebas dunia 2020 mendatang.

RISE Living World Alam Sutera (Dok : Pribadi)

Untuk informasi kelas dan kurikulum belajar secara detail bisa menghubungi langsung melalui alamat berikut ini :

• RISE Alam Sutera. Living World Lantai 3 Alam Sutera, Serpong, Tangerang.
• RISE Sudirman. FX Sudirman, Jalan Jend. Sudirman Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat.
• RISE S. Parman. Central Park Lantai 3 dan 4, Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
• RISE Bintaro. Bintaro Jaya Xchange Lantai 1, Tangerang Selatan, Banten.

Yuk, dukung si kecil untuk siap menghadapi era pasar bebas dan globalisasi dengan memaksimalkan kemampuan berbahasa Inggris-nya.