PLENGKUNG, AROMA WISATA BAHARI KELAS DUNIA DI INDONESIA
Indonesia merupakan negara yang bukan hanya kaya sumber daya alamnya, tetapi juga menyimpan aneka ragam kecantikan alam nan eksotis. Kekayaan alam ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi pariwisata yang lumayan terkenal di dunia, khususnya wisata bahari. Salah satunya adalah Pantai Plengkung. Pantai Plengkung yang menjadi salah satu bagian dari jelajah 7 keajaiban nusantara ini menyimpan potensi kelas dunia dalam wisata bahari.
PANTAI PLENGKUNG, LETAK, POTENSI, DAN KILASAN JEJAK SEJARAH
Pantai Plengkung, atau lebih dikenal dengan nama G-Land adalah pantai yang terletak dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo, kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Perjalanan menuju Pantai Plengkung di tempuh dalam setengah hari perjalanan darat dari Bali, selain itu perjalanan juga dapat ditempuh dengan boat sewaan dari Bali.
Pantai Plengkung yang berlokasi di bagian tenggara Pulau Jawa ini, berada dalam gugusan Pantai Selatan Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga Pantai Plengkung termasuk salah satu pantai yang berombak besar. Ombak Pantai Plengkung berbentuk memanjang, tinggi, dan berkecepatan tinggi. Ombak Pantai Plengkung juga membentuk tabung ombak hampir sempurna sehingga menjadi favorit para penggila olahraga Surfing. Angin lepas pantai yang berhembus di Plengkung terjadi antara bulan april dan september, hal ini menyebabkan ombak paling besar terjadi pada bulan-bulan ini. Gelombang cenderung lebih besar dan lebih baik pada saat pasang, jadi waktu yang terbaik untuk merencanakan perjalanan Surfing adalah seminggu setelah masa bulan purnama atau bulan baru, karena pada waktu-waktu ini gelombang tinggi terjadi selama setengah hari.
Keadaan Pantai Plengkung yaitu batas pasang surut mencapai kurang lebih 1 km dari garis pantai dengan dasar pantai karang mati yang rata diakibatkan abrasi. Pada bagian barat Pantai Plengkung sekitar 1,2 km dari garis pantai terdapat patahan dasar laut yang membentuk palung laut, dan disamping itu terdapat dinding karang yang berjarak kurang lebih 600 meter dari garis pantai yang mengelilingi bagian selatan Taman Nasional Alas Purwo.
Adanya palung laut dan dinding karang tersebut mengakibatkan terjadinya arus bawah laut dan membentur dinding karang yang kemudian membentuk gelombang air laut yang besar dengan ketinggian antara 6-7 feet. Para peselancar menamai masing-masing jenis ombak tersebut dengan nama : Kong, Money Trees, Launching Pad, Speedy, Chicken Break, Twenty-twenty, dan Tiger Track.
Letak Geografis Pantai Plengkung : Sumber dari sini |
Pada tahun 1972, sekelompok peselancar asal Amerika Serikat mengadakan sebuah ekspedisi untuk menuju Plengkung. Ekspedisi ini diikuti oleh delapan kelompok surfer, tiga diantaranya berangkat dengan boat sewaan sedangkan lima kelompok lainnya menempuh jalur darat melalui Grajagan. Hingga akhirnya seorang peselancar bernama Mike Boyum membantu mendirikan sebuah Surf Camp yang pertama di Plengkung. Surf Camp ini kemudian diambil alih oleh seorang peselancar Bali yang bernama Bobby Radiasa di akhir dekade 70-an hingga sekarang. Sampai sekarang telah banyak didirikan Surf Camp baru yang menawarkan akomodasi dan fasilitas lengkap dengan tarif yang relatif terjangkau.
Menikmati ketinggian ombak Pantai Plengkung : gambar |
KONDISI DAN DAYA DUKUNG ALAM SEKITAR PANTAI PLENGKUNG
Formasi vegetasi pantai terdapat di bagian selatan dan bagian utara. Hutan pantai pada bagian selatan membentang dari arah Grajagan (Segoro Anak) sampai Plengkung dengan panjang bentangan sekitar 30 Km dan Plengkung - Tanjung Slakah dengan panjang bentang sekitar 50 Km. Jenis tanaman yang mendominasi formasi hutan pantai adalah Ketapang (Terminalia catapa), Sawo Kecik (Manilkara kauki), Waru Laut (Hisbiscus sp.), Keben (Baringtonia asiatica), dan Nyamplung (Calopyllum inopyllum).
Sawo Kecik di Alas Purwo : Gambar |
secara umum terdapat lebih dari 700 jenis tumbuhan yang telah teridentifikasi di kawasan dan terbagi dalam 123 famili. Verbenaceae dan Poaceae merupakan famili yang memiliki jumlah jenis terbanyak. Jika dilihat berdasarkan pengelompokan tempat tumbuh, tumbuhan dataran rendah memiliki jenis terbanyak, disusul tumbuhan pantai, dan tumbuhan mangrove.
Selain itu sampai saat ini tercatat ditemukan 63 jenis Herpetofauna yang terdiri dari 15 jenis ampibi dan 48 jenis reptil. Alas Purwo merupakan salah satu daerah pendaratan penting bagi empat jenis penyu, yaitu penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), penyu hijau (Chelonia Mydas), penyu sisik (Eretmochelys Imbricata), dan penyu belimbing (Dermochelys coriaceae). Keempat jenis penyu tersebut dijumpai di sepanjang pantai selatan dari pancur sampai cungur yang terletak di bagian selatan kawasan
Menurut sistem klasifikasi Schmidth dan Ferguson daerah sekitar Taman Nasional Alas Purwo memiliki tipe iklim sekitar D (agak lembab) sampai E (agak kering). Secara administrasi kawasan Taman Nasional Alas Purwo masuk dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi sehingga untuk data iklim diperoleh dari Stasiun Meteorologi Banyuwangi.
AKSESIBILITAS DAN AKOMODASI DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO
Aksesibilitas menuju Taman Nasional Alas Purwo dapat ditempuh dari beberapa kota besar seperti dari Banyuwangi dan Jember. Sedangkan khusus ke Plengkung dapat ditempuh lewat darat maupun lewat laut dari Grajagan dan Bali. Terdapat tiga alternatif jalur menuju Taman Nasional Alas Purwo, yaitu :
Penyu Lekang Dewasa : Gambar |
AKSESIBILITAS DAN AKOMODASI DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO
Aksesibilitas menuju Taman Nasional Alas Purwo dapat ditempuh dari beberapa kota besar seperti dari Banyuwangi dan Jember. Sedangkan khusus ke Plengkung dapat ditempuh lewat darat maupun lewat laut dari Grajagan dan Bali. Terdapat tiga alternatif jalur menuju Taman Nasional Alas Purwo, yaitu :
- Melalui Pintu Rowobendo, jalur pantai utara yang melewati Kabupaten Situbondo hingga memasuki kota Banyuwangi berlanjut menuju Kalipait terus ke selatan memasuki hutan produksi hingga pintu gerbang Rowobendo Taman Nasional Alas Purwo. Untuk para pengunjung yang menggunakan kendaraan umum setelah sampai di terminal Ketapang dilanjut dengan mikrolet/Lyn menuju terminal Karangente, lanjut dengan bus mini tujuan Kalipait dan dari Kalipait menuju Taman Nasional Alas Purwo dilanjut menggunakan ojeg.
- Melalui Pintu Bedul, yaitu alternatif dari arah Kabupaten Jember melalui Gunung Gumitir sampai pertigaan Benculuk belok kanan menuju arah Purwoharjo. Dari Purwoharjo selanjutnya mengikuti arah petunjuk menuju Wisata Mangrove Bedul Taman Nasional Alas Purwo. Untuk yang menggunakan angkutan umum dengan bus dari Kabupaten Jember, sampai pertigaan Benculuk berganti dengan angkutan umum yang ada di Benculuk dengan tujuan Purwoharjo selanjutnya menggunakan ojeg menuju Wisata Mangrove Bedul Taman Nasional Alas Purwo.
- Melalui Pintu Plengkung, yaitu langsung dari Bali melalui jalur perairan/laut menggunakan Speed Boot menuju Pantai Plengkung. Perjalanan dari Bali menggunakan Speed Boot milik pengusaha pariwisata alam yang ada di Plengkung.
Taman Nasional Alas Purwo dikenal sebagai salah satu tujuan wisata di Banyuwangi. Dengan banyaknya obyek wisata yang ada, maka banyak juga terdapat sarana dan prasarana antara lain : Loket Karcis di Rowobendo, Plengkung, dan Bedul, Visitor Center di Rowobendo, wisma wisata di Plengkung, mess di pasaranyar, musholla di Pancur, Rowobendo, dan Bedul, dan Camping Ground di Pancur.
BEBERAPA CATATAN PERJALANAN MENUJU PANTAI PLENGKUNG, ALAS PURWO
Akses perjalanan menuju Pantai Plengkung memang tidak terlalu mulus dari beberapa catatan perjalanan yang telah ditorehkan oleh beberapa pengunjung, namun rasanya itulah esensi dari perjalanan di dalam hutan...coba mana ada di dalam hutan yang memiliki jalan mulus bak kota besar. Perjalanan di kawasan Taman Nasional Alas Purwo memang sarat akan petualangan, Namun selama perjalanan tersebut, kita akan disuguhi dengan pemandangan alam yang indah.
Sebelum memasuki Taman Nasional Alas Purwo, pengunjung diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu di kantor Resort Rowobendo, dan sesampainya di Pancur pengunjung diwajibkan untuk melapor lagi dan izin untuk memasuki Pantai Plengkung. Pengunjung yang akan menuju Pantai Plengkung harus berganti kendaraan dengan kendaraan milik Taman Nasional Alas Purwo. Melalui jalan yang berkelok dan sepi serta sesekali ada rusa atau babi hutan yang terlihat tentunya menambah sensasi perjalanan sendiri.
Sedangkan untuk sarana dan prasarana seperti penginapan akan terlihat selama perjalanan ketika mulai mendekati Pantai Plengkung, dengan bangunan yang lumayan permanen dan fasilitas yang cukup lengkap rasanya Pantai Plengkung layak untuk menjadi tujuan wisata khususnya wisata bahari. Alamnya yang indah, pasirnya yang putih, dan birunya air laut, membuat siapa saja akan terpesona menyaksikannya.
Jadi berbanggalah Bangsa Indonesia karena nun jauh di tengah hutan di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, kita memiliki wisata bahari kelas dunia, dimana surfer-surfer kelas dunia mengakui akan hebatnya sensasi surfing di Pantai Plengkung Alas Purwo, Indonesia. I Love Indonesia...
Sumber tulisan :
- http://tnalaspurwo.org
- http://id.wikipedia.org
- http://travel.detik.com
- http://wisata.kompasiana.com
1 komentar untuk "PLENGKUNG, AROMA WISATA BAHARI KELAS DUNIA DI INDONESIA"